first meet

280K 7.4K 177
                                    

Ketertarikan ini ku harap hanya sesaat, karena akan terasa berat bagimu, jika aku tertarik terlalu dalam padamu

~ADP~

Seorang wanita paruh baya yang masih cantik di usianya itu menarik napas pelan lalu di hembuskan, Lalu...

"YA TUHAAAAN MAURAA!! ini udah jam berapa kenapa kamu masih belum bangun!" teriaknya menggelegar, dia kadang heran sendiri, Punya anak gadis satu kok ya gini amat.

Maura yang mendengar teriakan ibunya yang menggelegar seperti mariah carey terkesip kaget. Dia refleks terduduk sambil memegang telinganya, dia sebenarnya suka heran. bisa-bisanya ibunya yang keturunan keraton Jogja itu teriak hingga membuat tanah bergetar? oke itu lebay, tapi memang teriakan ibunya itu keras buat telinga jadi sakit, Sumpah itu bukan bohong.

"Ya ampun Rara, Mama minta kamu cuma Untuk merubah kebiasaan bangun kesiangan kamu itu, untung kamu. Mama dulu kalau mau ke sekolah nyuci piring dulu, nyapu dulu, baru eyang kamu ngebolehin pergi ke sekolah."

"Eyang sadis ya Ma." Ucap Maura sambil bergidik dan membayangkan Eyangnya yang selalu memakai kebaya itu.

"Eyang itu bukan sadis, tapi mendidik. Coba deh kalo eyang gak kaya gitu, udah pasti kamu gak bakalan bisa makan masakan Mama, Mama pasti gak bakalan bisa masak, nanti pulang sekolah ingetin Mama buat ngajarin kamu masak. Udah mandi sana, telat tau rasa kamu." Ucapan terakhir ibunya sebelum ibunya berlalu keluar dari kamarnya.

"Huh." Dengusan keluar dari bibir mungil itu, Dia malas sekali sekolah. Hari ini ada pelajaran Fisika, dan dia benci itu.

Lekas Maura bergegas ke kamar mandi. sungguh, telinganya tidak akan sanggup mendengar teriakan yang memekakkan itu 2 kali. tak sengaja matanya melihat kearah jam yang bertengger di dinding kamar nya, matanya melotot.

"Anjir. Udah jam 7, mati gue!"

.

.

Dan disinilah Maura berlari lari dikoridor sekolah setelah berhasil menyogok satpam sekolahnya tadi, tidak apa-apalah kalau uang jajannya berkurang, yang penting bisa masuk.

"Semoga belum masuk." Ucapnya Sambil berlari dan melapalkan berbagai macam doa.

Buk..

"Awh." Maura menyentuh bokongnya yang sakit. Kesel ini, udah buru-buru malah tragedi.

"Sial banget sih gue." rutuknya kesal.

"Ini gue nabrak apaan ya, Dibilang tembok lebih empuk, di bilang orang kok keras banget." Wajah masamnya sedikit berubah saat matanya bertemu dengan Mata sebiru laut yang membuat tubuhnya kaku seketika. Ini ada malaikat jatuh kebumi ya?

Tanpa sadar Maura memegang dadanya yang berdetak dengan kencang, Ada apa ini? Lalu ia pun menyadari, Ya iyalah. dia kan baru aja lari-larian, Sarap.

Maura mendongak, pria itu menatapnya sinis dan merendahkan, Apa-apaan itu!

"Jika ingin mencari perhatian, carilah cara yang lebih pintar,"

Maura melotot, Darahnya mendidih seketika.

"Eh Om, kalau ngomong tuh dijaga ya, Sok kegantengan lo ah, Sehun Exo aja lebih ganteng berlipat lipat." Seru Maura tidak terima, pujian dari hatinya sudah menghilang tak berbekas, ganteng-ganteng ngeselin.

Pria di depannya terlihat tidak terima, entah karena panggilan Om yang ia sematkan atau karena ketampanannya direndahkan.

"Saya tidak pernah menikah dengan tante kamu, dan saya tidak setua itu," pria itu menatapnya tidak suka, Maura memutar bola matanya, sepertinya ini tidak akan terlewati dengan mudah.

MY POSSESIVE TEACHER (MINE#1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang