[1] (Namakamu) Verely

24.1K 1.5K 20
                                    

[1] (Namakamu) Verely

'Menurutku menunggumu bukan suatu yang sulit. Karena cinta butuh perjuangan kan?

**

-Iqbaal pov-

Pagi Hari. Ya saatnya gue melakukan aktivitas memuakkan bagi semua anak di di dunia ini yaitu sekolah. Yeah, apa lo enggak jengah sekolah selama 5 jam? Dan selama 5 jam itu lo cuma harus melototin buku yang tebelnya setebel kamus bahasa inggris ataupun mendengarkan celotehan guru yang rasanya pengen banget gue timpuk pake kotak pensil. Tapi, karena gue murid tampan yang teladan. Gue enggak bakal ngelakuin itu. Bukan apa-apa gue belum siap aja kalau nanti gue terkenal di sekolah lewat sebuah artikel yang selalu terbit setiap minggu, dan artikelnya berisikan...

'Iqbaal Dhiafakhri dikeluarkan sekolah karena menimpuk guru dengan kotak pensil.'

Oke itu enggak lucu.

Tapi sekarang, gue udah nggak pernah yang namanya bosen di sekolah ataupun berkeinginan untuk bolos. Karena sekarang gue udah punya moodboster di sekolah.

Dia seorang gadis dengan perawakan tubuh tinggi, tapi tetap ya tinggian gue hehe. Kulit seputih susu, hampir seputih susu sih. Dan rambut kecoklatan sebahu. Kurang perfect apa coba buat seorang siswi kelas 2 SMA?

Ya. Dia adik kelas gue. Pertama kali gue melihat dia itu saat MOS. Walaupun pertemuan awal bisa dikatakan tidak baik karena kejailan gue. Tapi gue akui mulai saat itu gue mencintai dia, (namakamu) Verely.

Nah kan, cuma nyebut namanya saja sudah membuat jantung gue bekerja lebih cepat.

"GUE CINTA SAMA LO (NAMAKAMU)!"

**

-Author Pov-

"GUE CINTA SAMA LO (NAMAKAMU)!"

"Gue tau kali lo cinta sama (namakamu). Tapi enggak usah teriak-teriak juga kali. Pagi-pagi rusuh banget." Gerutu seorang gadis cantik berseragam putih abu-abu yang melihat tingkah kakak laki-laki nya itu.

Iqbaal yang mendengar itu pun membuka matanya.Lalu menatap tajam adiknya itu.
"APA?" Tantang Adiknya, dengan tangan yang sudah berkacak pinggang. Dan membusungkan dadanya seakan-akan mengajak Iqbaal untuk berperang.

"Nggak." Setelah itu, Iqbaal memilih turun ke bawah untuk sarapan daripada mendengarkan ocehan tidak jelas dari adik perempuannya itu.

Steffi Zamora Husein. Ya dia adalah adik Iqbaal satu-satunya. Hanya berbeda 1 tahun saja dari Iqbaal. Adik yang sangat ingin Iqbaal bunuh dengan tangannya sendiri. Karena jujur saja, Iqbaal terkadang suka pusing sendiri mendengar ocehan-ocehan yang keluar dari mulut cerewet adiknya itu.


Namun, sepertinya Iqbaal tidak akan membunuh adik cantik bermulut rombeng itu. Karena apa? Karena Steffi adalah jembatan terbaik untuk Iqbaal dapat dekat dengan (namakamu).

**

"Kamu ngapain sih Baal, pagi-pagi udah teriak-teriak nggak jelas kayak gitu."

Baru saja menapaki tangga terakhir rumahnya dirinya sudah disuguhi ucapan menyindir dari bundanya.

Eh itu menyindir bukan sih?

[1]Menunggumu❌IDROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz