The Vague Temptation Part 7

68.5K 2.9K 68
                                    

Mobil yang menjemput Alexa tiba di depan mansion keluarga Simon bersamaan dengan mobil sport milik Daniel yang berhenti di tempat yang sama.

Dari balik bangku belakang mobilnya, Alexa melihat Daniel keluar dari balik kemudi. Lelaki itu mengangguk kepada pelayan yang dengan segera datang dan mengangkat barang-barangnya dari mobil, lalu tiba-tiba menoleh tajam ke mobil, menatap ke jendela belakang, seolah-olah tahu kalau Alexa masih duduk di sana dan mengamatinya.  

Lalu Daniel melangkah mendekati mobil, membuat Alexa menelan ludahnya, tanpa permisi lelaki itu membuka pintu belakang mobil, dan menundukkan kepalanya, menatap Alexa yang masih duduk gugup di dalam sana dengan mata abu-abunya.  

"Kenapa tidak segera turun?"  

Pandangan mata Daniel sangat tajam, membuat Alexa sedikit ketakutan, sekali lagi dia menelan ludahnya dan baru menjawab dengan suara lemah,

"Aku baru mau akan turun." Tentu saja tak dikatakannya bahwa dia tadi sengaja tidak turun dulu dan menunggu Daniel masuk, karena dia takut harus berinteraksi dengan Daniel.  

"Ayolah turun." Daniel mundur, membukakan pintu semakin lebar, membuat mau tak mau Alexa turun dan berdiri di sisi Daniel.  

Berada di sisi Daniel sekarang ini membuatnya menyadari bahwa lelaki itu sangat tinggi, bahkan puncak kepala Alexa hanya sepundaknya.


Daniel melirik ke arah sopir yang membawa tas koper Alexa dan mengangkat alisnya,   "Hanya itu barangmu."  

Alexa menganggukkan kepalanya, masih bingung harus berkata apa.  

Tiba-tiba ekspresi keras Daniel menghilang, lelaki itu menghela napas seakan lelah.   "Kita tidak boleh bersikap kaku seperti ini. Kau tahu kita akan menghabiskan tiga bulan tinggal bersama di rumah ini, dan aku tidak ingin hubungan kita buruk." Daniel mengernyit, "Kurasa aku akan bersikap baik padamu, mau tak mau karena aku membutuhkanmu untuk menyelamatkan mukaku bukan?" ada nada getir di dalam suaranya, membuat Alexa merasakan sengatan rasa pedih yang mengganggu.  

Ya... berada di posisi Daniel pasti sangat sulit. Apalagi sekarang, ketika sang kakek malahan membuatnya bersaing terang-terangan dengan saudara tirinya sendiri.  

Alexa tidak suka berada di posisi ini, dia merasakan beban berat di pundaknya, menjadi penentu dari sebuah keputusan besar di keluarga ini.  

Seandainya saja dia bisa lari.....  

Daniel dan Alexa berjalan dalam keheningan memasuki rumah itu, ketika mereka sampai di lobby Albert Simon telah menunggu mereka di sana, lelaki itu langsung berdiri dan menyambut dengan hangat.  

"Alexa, selamat datang di mansion ini." dengan ramah lelaki itu menyambut tangan Alexa, dan kemudian menariknya ke pelukannya dengan sayang. "Aku sudah lama menunggu saat ini tiba."   Alexa tersenyum menyambut sikap hangat lelaki itu, dan ketika Albert melepaskan pelukannya, dia menoleh ke arah Daniel.  

"Selamat datang Daniel."  

Daniel hanya menatap datar ke arah kakeknya, lalu tatapannya menjadi tajam seolah ingin membunuh ketika melihat sosok yang berjalan di belakang kakeknya.  

Nathan.  

Nathan tersenyum lebar menyambut Alexa dan menyalami tangannya, "Selamat datang di sini Alexa, kuharap kau akan merasa nyaman.  

Daniel langsung mencibir, "Ini bukan rumahmu, kau hanya menumpang di sini dan  kau tidak berhak menyambut Alexa datang." gumamnya kejam.  

Suasana langsung menjadi hening, hening yang tidak enak hingga Albert Simon berdehem dan mencoba mencairkan suasana.  

The Vague TemptationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang