The Vague Temptation Part 4

76K 3.3K 59
                                    

Alexa membuka pintu rumahnya dan langsung bertanya,   

"Apa hubungannya keluarga Simon dengan saya?" Alexa masih menatap waspada kepada pria berpakaian supir itu.  

Supir itu tampak bingung harus menjawab apa, dia kemudian mengeluarkan sebuah foto dan amplop surat dari kertas indah berwarna keemasan.  

"Saya tidak tahu nona. Tuan Albert Simon menyuruh saya untuk memberikan ini kepada anda, kata beliau, setelah anda melihat ini, anda pasti mau ikut saya ke rumah kediaman keluarga Simon." jawabnya sambil mengangsurkan amplop dan lembaran foto itu ke tangan Alexa.  

Alexa menerima foto dan amplop surat itu, dibalikkannya foto yang telah menguning karena usia itu dan kemudian mengerutkan keningnya ketika melihatnya. Wanita di foto ini mirip dengan ibunya, tetapi tentu saja bukan ibunya karena melihat umur foto itu, ibunya tidak mungkin mencapai usia sedewasa ini beberapa dekade yang lalu.  

Kalau begitu..... ini adalah neneknya di masa muda. Alexa langsung menyimpulkan. Ya orang-orang dulu selalu bilang bahwa ibunya sangat mirip dengan neneknya, bagaikan pinang dibelah dua.  Alexa hanya pernah berjumpa dengan neneknya dalam keadaan masih hidup sampai usianya menginjak sepuluh tahun, setelah itu sanga nenek meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Nenek yang diingat Alexa adalah perempuan setengah baya dengan rambut memutih yang disanggul rapi dan senyuman yang lembut.

Berbeda dengan wanita muda di foto ini, yang tampak muda dan tersenyum bahagia kepada seorang laki-laki di sebelahnya yang merangkul pundaknya dengan posesif.   

Lelaki itu bukan kakeknya. Kakeknya adalah orang indonesia asli, sedangkan lelaki yang merangkul neneknya di usia muda ini adalah orang asing...dilihat dari rambutnya yang pirang terang dan seluruh ciri khasnya.   Dengan bingung Alexa membuka amplop surat berwarna keemasan itu, di dalamnya ada sebuah kertas dengan bahan yang tak kalah elegan dan ada tulisan yang sangat rapi di sana.

Alexa


Setelah melihat foto ini kau pasti menyadari bahwa Saya mempunyai hubungan dekat dengan Samantha, nenekmu di masa lalu. Saya harap kau mau mengikuti supir yang saya kirimkan, dia akan menjamin keselamatanmu. Saya ingin berjumpa dengan cucu dari Samantha dan menjelaskan semuanya,  karena masih ada hitang janji yang harus saya bayar kepada Samantha.


RegardsAlbert Simon  

Wajah Alexa memucat, kebingungan. Albert Simon, sang pemilik perusahaan tempat Alexa ada hubungannya dengan neneknya? Apakah ini juga ada hubungannya dengan surat panggilan kerja untuknya setahun yang lalu dari perusahaan milik Albert Simon ini yang membuatnya kemudian bekerja sebagai staff administrasi di sana?  

Mata Alexa menatap ke arah pria berseragam supir itu yang tampak menunggu tanggappannya. Supir itu tampaknya bisa dipercaya, dan surat ini tampaknya asli.  

Alexa menelan ludahnya dan menganggukkan kepalanya,  

"Baiklah, saya akan ikut anda ke kediaman keluarga Simon." gumamnya, "Tunggu sebentar saya bersiap-siap dulu." Alexa mengangguk sopan kepada supir itu, lalu masuk kembali ke dalam rumah.  

"Siapa?" ayahnya yang sekarang tengah bersantai sambil tiduran dan menonton TV melirik ke arahnya, membuat Alexa tertegun.

Haruskah dia menceritakan semuanya kepada ayahnya? Tetapi bahkan dia sendiri belum mendapatkan penjelasan bukan?  

Mungkin nanti setelah dia mendapatkan penjelasan, dia akan berterus terang kepada ayahnya.  

"Itu mobil jemputan untuk pekerjaan malamku ayah." Alexa berbohong, sebenarnya tadi dia sudah menelepon ke bar tempatnya bekerja bahwa dia tidak akan datang lagi. Alexa tidak mau mengambil resiko si mata abu-abu yang kasar dan misterius itu mengawasinya di bar, dan marah besar ketika tahu bahwa Alexa tidak mengikuti ancamannya dan tetap masuk bekerja.  

The Vague TemptationWhere stories live. Discover now