Please Forgive Me (bab 9)

396 10 0
                                    

Part 9

Hari sudah semakin sore, daritadi kath mencoba menelpon zayn, tapi zayn tidak mengangkatnya. Kath yakin, zayn pasti marah padanya.

"Kath.." Panggil justin yang duduk disebelahnya. Daritadi justin hanya memandangi "mantan kekasihnya" itu yang sibuk menghubungi zayn.

"Iya?" Jawab kath.

"Emm, apa setelah kejadian ini, aku masih menjadi sahabatmu?" Tanya Justin hati-hati.

"Kenapa kau bertanya seperti itu just?" Tanya kath.

"Tidak apa. Aku hanya mau tau jawabanmu" ucap Justin.

"Tentu. Sampai kapan pun kita sahabat. Dan, mungkin kita memang lebih cocok sebagai sahabat dibandingkan kekasih" ucap Kath.

Sebenarnya, ada sedikit rasa sedih dihati justin ketika mengetahui kenyataan kalau sampai kapanpun, mereka tidak akan pernah bisa menjadi sepasang kekasih.

"Arghh kemana zayn? Kenapa ia tidak mengangkat telponku?" Ucap kath kesal.

"Mungkin dia masih butuh waktu kath." Ucap justin.

"Hmm aku punya ide. Kau sms Zayn aja, bilang untuk ketemuan di taman. Kalau ia datang, berarti ia masih menyayangimu" ucap Justin.

Sebenarnya, Justin sedih karna kath begitu mencintai zayn dibandingkan dirinya. Tapi justin sadar, kalau kath akan lebih bahagia dengan zayn. Kebahagiaan kath adalah segalanya untuk Justin.

"Ide bagus. Dan ku harap zayn akan datang" ucap Kath berharap.

To: Zayn

"Hey, aku tau kau pasti marah padaku. Aku tau, kau pasti kecewa. Tapi aku bisa menjelaskan semuanya. Jika kau masih mencintaiku, temui aku ditaman jam 5 sore. Love, Kath"

Setelah mengetikan sms itu, kath pun menekan send pada ponselnya.

"Bagaimana?" Tanya justin

"Hmm, tinggal menunggu balasan saja" ucap Kath.

* Zayn P.O.V

Sudah berkali-kali ponselku berdering. Aku hanya menatapnya. Aku tau itu pasti kath.

Aku tidak membencimu kath, aku hanya kecewa.

Tak lama, ada pesan masuk di ponselku.

From: Kath

"Hey, aku tau kau pasti marah padaku. Aku tau, kau pasti kecewa. Tapi aku bisa menjelaskan semuanya. Jika kau masih mencintaiku, temui aku ditaman jam 5 sore. Love, Kath"

Kulihat jam dinding dikamarku. Sudah jam setengah 5.

Apa aku harus kesana?

*Author P.O.V

"Just, apa kau yakin zayn akan kesini?" Tanya Kath ketika mobil justin sudah sampai disisi lain taman.

"Pasti ia kesini, percayalah padaku" ucap Justin.

"Baiklah, aku kesana dulu. Kau mau ikut?" Tanya Kath.

"Tidak. Kalau aku ikut, zayn akan semakin salah paham. Aku menunggumu disini saja" ucap Justin.

"Yasudah, sampai nanti just" ucap kath sambil turun dari mobil Justin.

Kath pun berjalan ke tengah taman.

Sore ini, taman memang cukup ramai. Beberapa anak kecil sedang berlari. Banyak juga pasangan yang sedang berjalan-jalan sore.

Kath duduk dibawah sebuah pohon rindang.

Waktu sudah jam 5 lewat, tapi zayn belum juga datang.

Sedangkan justin daritadi bersandar di mobilnya sambil memperhatikan Kath dari kejauhan.

Ingin rasanya justin menemani kath disana.

Dilihatnya seorang pria dengan menggunakan jaket datang menghampiri kath.

* * *

"Zayn.." Ucap kath ketika melihat kedatangan zayn.

Kath pun berdiri dan memeluk zayn. Tetapi zayn hanya memasang wajah datarnya dan tidak membalas pelukan kath.

"Apa yang kau mau?" Tanya zayn flat.

"Zayn, aku bisa jelaskan semuanya." Ucap Kath.

"Katakan. Aku tidak punya banyak waktu" ucap Zayn.

"Begini. Aku dan justin memang sempat berpacaran dibelakang mu. Tapi kau jangan salah paham dulu. Justin adalah sahabatku sejak lama. Ketika ia menyatakan perasaannya padaku, aku kaget. Seharusnya ia tau kalau aku sudah menjadi milikmu." Ucap kath.

"Lalu? Kenapa kau menerimanya?" Tanya zayn

"Dia sahabatku, dan aku tidak tega jika harus menyakiti perasaan sahabatku" ucap kath

"Jadi, kau lebih memilih menyakiti kekasihmu?? Hmm?" Tanya zayn.

"Bukan begitu. Aku berada di posisi yang sulit saat itu. Kau harus mengerti zayn. Aku mencintaimu. Dan masalah justin, aku hanya menganggapnya sahabat. Terserah kau mau percaya padaku atau tidak. Yang jelas aku sudah menjelaskan semuanya. Aku tau, disisi lain, aku juga salah. Maafkan aku" ucap kath sambil menatap nanar mata zayn.

Tapi zayn masih berekspresi sama. Kath tidak tau, hal apa lagi yang harus ia lakukan agar zayn memaafkannya.

"Zayn, katakan sesuatu" ucap Kath.

Tapi zayn hanya menatap dengan ekspresi datar.

The Second Man (Justin Bieber Fanfict)Where stories live. Discover now