Part 2

21 0 0
                                        

Sekarang adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang... Yahh kalian pasti tau kalau hari ini adalah hari minggu.

Pagi ini Revan sudah bangun dan sekarang ia berniat untuk membangunkan adik tersayangnya serta membawakan sarapan karena ia tau adiknya itu pasti lelah dari perjalanan jauh.

Tok ... Tok ... Tok (ketukkan pertama)

"Dek" panggil Revan

Tok ... Tok ... Tok (ketukkan kedua oleh Revan)

"Pasti belom bangun nie. Huft. Pelor banget deh kalau udah yang namanya ketemu kasur" keluh Revan "langsung masuk aja kali yah siapa tau pintunya gak dikunci" Kata Revan sambil membuka pintu yang terdapat stiker hello kitty beserta tulisan ' Aura Private Room's '. "Nah,kan engga dikunci. Teledor banget sih jadi orang" kata Revan sambil berjalan masuk ke kamar Aura. 'Yaampun kamu masih belum bisa melupakan dia,de' Batin Revan sambil melihat foto di atas nakas disamping tempat tidur Aura dan meletakkan nampang yang berisi sarapan ke atas nakas disamping foto itu.

"Dek,bangun udah pagi" sambil membangunkan adeknya dengan mengelus pipinya itulah salah satu kebiasaan Revan kalau sedang membangunkan adeknya.

"Five minutes ago" ucap Aura manja sambil menarik kembali selimutnya karena ia merasakan usapan lembut dipipinya.

"Huft paling susah bangunin dia kalau udah seperti ini" sungut Revan sambil menunggu 5 menit itu dengan usapan-usapan lembut dipipi Aura.

5 menit kemudian

"Dek,bangun udah 5 menit" sambil menggoyangkan badan adeknya.

"Hoam.. Iya iya bawel deh" sambil ngulet dan berusaha mengumpulkan nyawanya. "Kok kakak disini sih?" Sambil mengucek kedua matanya.

"Kenapa emangnya? Kamu gak kangen emangnya sama kakak? Hah?! Dasar adek nakal galau sih boleh tapi jangan kabur juga kan? Malah kaburnya ke New York lagi. Kamu engga kasihan sama kakak apa?" Cerocos Revan sambil mengerucutkan bibirnya kedepan seperti orang yang sedang ngambek.

"I am sorry,kak. Aku hanya perlu menata ulang hatiku kembali" jawab Aura sambil memeluk sang kakak yang sedang ngambek itu.

"Tapi engga harus ke New York jugakan?" Balas Revan sambil membalas pelukan Aura.

"Iyaiya aku janji engga akan ninggalin kakak lagi" ucap Aura sambil melepaskan pelukan sang kakak "wah ini sarapan buat aku yah?" tanya Aura begitu melihat nampan berisi roti dan susu diatas nakasnya.

"Iya. Abisnya kakak pikir kamu pasti cape jadinya gaikut sarapan dibawah" sambil mengelus kepala Aura.

"Makasih kakakku sayang" kata Aura sambil mencium kedua pipi kakaknya.

"Sama-sama,bie" balas Revan sambil mencium kening adeknya. Ya Revan selalu memanggil Aura dengan bie yang artinya Barbie karena menurut Revan, Aura seperti Barbie yang berwujud manusia.

"Ihh kakak masih inget aja deh sama panggilan itu" ucap Aura dengan wajah meronanya. Ya Aura selalu merona setiap kali ada yang menggodanya dan itulah yang membuat semua orang menyukainya.

"Bie,apakah kamu sudah melupakannya?" Tanya Revan hati-hati karena takut Aura kembali lagi seperti dulu.

Only YouWhere stories live. Discover now