[ 4 ] Dying

1.7K 189 60
                                    

Maaf ya kalo typo bertebaran dimana-mana. No edit, soalnya.

Vote dulu sebelum baca bisa dongs, hihi XD

~~~~~:*~~~~~

Happy Reading ^^

~~~~~:*~~~~~

"Kau melamun."

Mark terkejut dan mendongak menatap siapa orang yang berani mengganggu nya. Jackson. Sahabat nya itu menampilkan gigi-gigi nya seolah tidak merasa bersalah saat membuat jantung Mark hampir lepas dari tempat nya.

"Sialan. Kau ingin aku mati?"

Jackson duduk di sebelah Mark seraya merangkul di bahu sahabat nya itu. "Tentu saja tidak. Aku bisa saja mati kalau membuatmu mati." Mark memutar bola mata. Tangan Jackson segera ia singkirkan dari bahu nya. Ia berdiri dan berjalan ke arah jendela. Mark kembali menerawang jauh entah kemana.

"Kau kenapa, hm?" tanya Jackson menghampiri Mark, berdiri di samping nya. "Ah, tidak. Hanya sedikit lelah." Mark mencoba mencari alasan yang tepat untuk menghindari berbagai macam pertanyaan dari sahabat nya. Jackson mengerutkan dahi nya bingung. Tentu saja ia tahu kalau Mark sedang berbohong pada nya. "Bohong. Aku mengenal mu tidak sebentar, Mark. Ceritakan pada ku." Mark menghela nafas dan menceritakan semua nya pada Jackson.

"Akan kita cari solusi nya bersama-sama. Sudah lah, jangan terlalu di pikirkan." Mark mencoba tersenyum dan mengangguk mengiyakan. "Kau sudah mempersiapkan semua nya?" tanya Jackson seraya mengambil pisau lipat yang tergeletak di atas meja. Mark mengangguk. Mereka pun keluar kamar dan bergegas menyelesaikan misi mereka malam ini.

***

Mereka ber empat mengendap-endap menelusuri sebuah apartment mewah. Kali ini, misi mereka adalah menghabisi empat penghuni di apartment yang sama dengan ruangan yang berbeda-beda. Target mereka merupakan para bandar narkoba dari berbagai negara. Mark tentu saja tersenyum gembira saat di tugas kan untuk menghabisi nyawa para perusak bangsa itu. Selain dia bisa membantu mengurangi beban kepolisian, dia juga bisa menikmati segudang uang dari para bandar tersebut.

Malam ini, Mark di bantu oleh Jackson, Yugyeom dan Nayeon. Sedangkan Andrew dan Youngjae berbeda misi dengan mereka. Mark sangat senang Jackson kembali dan membantu nya dalam misi kali ini. Yugyeom bernyanyi nyanyi seraya mengusap-usap jari nya pada pegangan pedang tajam nan lancip di samping kanan dan kiri nya. "Berisik." Nayoen yang kesal dengan Yugyeom menaikkan level suara nya sambil melotot tajam ke arah pemuda tinggi itu, membuat Yugyeom merengut dan mengerucutkan bibirnya.

Berpakaian serba hitam dengan penutup kepala, mereka memakai masker menutupi mulut mereka masing-masing. Sekarang, yang terlihat hanyalah mata tajam para pembunuh. Mereka berpencar seperti biasa. Ramuan Nayeon berhasil membuat seluruh penjaga di apartment mewah itu tak sadarkan diri. Mereka kembali berkumpul di lorong apartment mencoba tidak membuat penghuni lain terbangun dari tidur nyenyak nya.

Jackson menghancurkan semua CCTV yang terletak di berbagai arah. Nayeon membakar sesuatu berbentuk kertas yang di gulung dengan rapi, lalu ia meniupnya membuat kepulan asap terlihat dari ujung kertas yang di bakar. Dengan cepat, Nayeon menaruh kertas-kertas itu lewat celah di bawah pintu pada setiap kamar yang bukan target mereka. Wanita cantik itu memastikan, para penghuni kamar yang lain akan segera pingsan dan tidak menyadari keberadaan mereka.

Tentu saja target mereka tidak akan di buat pingsan. Karena mereka ingin mendengar teriakan dan permohonan dari mulut sang target. Mereka ingin melihat tatapan sayu para korban dan ingin membunuh nya hidup-hidup, dalam keadaan sadar.

Mark dan Jackson memasuki salah satu ruangan. Nomor 179. Sedangkan Yugyeom dan Nayeon masuk ke ruangan sebelah nya, 180. Dengan mudah, Mark dan Jackson masuk kesana. Gelap. Tidak ada cahaya lampu. Mark mengendap masuk ke dalam kamar, ia menghidupkan lampu kamar membuat sang penghuni terganggu, lalu terbangun.

The Killers [ MarkBam ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang