[ 1 ] Kill them!

2.4K 228 20
                                    

Seorang pria paruh baya sedang menghisap tembakau yang menyala di ujung nya. Dia melepas rokok di tangannya dan mengeluarkan asap yang terkumpul di rongga mulutnya. Kepulan asap menyatu bersama udara mengelilingi ruangan. Dia duduk di atas meja sambil memandang keluar jendela. Hingga ketukan pintu sedikit mengganggu aktifitasnya. "Masuk," kata lelaki tua itu dan berjalan menuju bangku nya.

Pemuda tampan masuk ke dalam dengan langkah tegap dan wajah yang dingin tanpa ekspresi sekalipun. "Pa," katanya. Lelaki tampan itu berdiri di depan si pria paruh baya. "Oh, Mark, anakku. Silahkan duduk, nak," perintah si lelaki tua. Pria tampan yang di panggil Mark segera duduk masih dengan wajah dinginnya.

"Bagaimana? Berhasil?" Tanya sang Papa yang kembali menyesap rokok ditangannya. Mark sedikit terbatuk dan berusaha menghilangkan asap di sekitarnya dengan mengibaskan telapak tangannya. "Berhentilah merokok." Bukan menjawab, Mark malah memerintah pria yang disebut Papa olehnya.

Si pria paruh baya tertawa mendengar kata-kata yang keluar dari anak kesayangannya itu. "Kau memang anakku," katanya sambil mengeluarkan tawa khas nya. Mark memutar bola mata nya, dia seakan tidak peduli dengan Papa nya itu. Lelaki tua mengikuti apa yang di katakana Mark. Dia segera melepas rokoknya dan mematikannya.

"Berhasil?" tanya si pria tua seraya menatap Mark penuh keingintahuan. "Bukan aku kalau gagal," jawab Mark santai. "Hahaha, aku bangga sekali padamu," kata lelaki itu. Mark ikut tersenyum di buatnya. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan selain bertemu dengan ayah nya. Bagi Mark, ayah adalah segalanya. Dia akan menuruti segala keinginan ayah nya, apapun itu.

***

"Kau mau aku mati, hah?" Kata Mark tiba-tiba. Dia merasakan lehernya di cekik sangat kencang dari belakang. Orang yang mencekik Mark hanya tertawa tak merasa bersalah. Lelaki yang lebih tinggi beberapa senti dari Mark itu melepaskan leher Mark dan berjalan di sampingnya.

"Dari mana saja kau?" tanya Mark. Lelaki tadi menjawab dengan santai nya. "Aku? Tentu saja habis menikmati surga dunia." Mark menatap kesal laki-laki itu. Dia ingin sekali mematikannya saat itu juga. Tapi, fakta bahwa lelaki tadi adalah kakak kandung nya membuat Mark urung melakukannya. "Hyung, bantulah aku melakukan ini semua," kata Mark. Lelaki tinggi tadi menatap Mark tanpa ekspresi kemudian menyeringai dan tertawa pada Mark, yang membuat Mark mengernyitkan dahi nya. "Aku pergi dulu, bye."

"Hyung! Jaebum hyung!" Si pria yang di panggil Jaebum itu langsung pergi tanpa peduli teriakan Mark yang memanggil namanya. Mark mengacak rambutnya frustasi. Pekerjaan ini akan lebih mudah jika Jaebum membantunya lagi seperti dulu. Pikirannya terus berbicara.

***

"Mr.Tuan." Seorang wanita berumur yang masih terlihat sangat cantik dengan penampilan sexy menyapa pria paruh baya yang sedang duduk di ruangannya. "Oh, Mrs. Myou. Silahkan duduk." Perintah lelaki itu sambil mematikan rokok di tangannya. "Ada yang bisa saya bantu?" Kata laki-laki tua sambil menyeringai. Kedua tangannya ia tarus di atas meja dan di tautkan satu sama lain. Si wanita cantic ikut menyeringai tidak kalah jahat. "Kau tahu apa mau ku, Mr. Tuan," katanya sambil sedikit terkekeh.

"Kali ini siapa, hmm?" tanya lelaki tua itu dengan sangat mengerti apa yang si wanita inginkan. "Bicaramu terkesan aku sering melakukannya," jawab wanita itu. "Hahaha." Ruangan yang kedap suara itu sedikit bergema karena pria yang di sebut Mr.Tuan tertawa engan lepasnya. "Lantas, apalagi yang kau perlu disni kalau bukan untuk membunuh musuh-musuh mu?" kata sip ria paruh baya. Wanita itu menampilkan senyum jahatnya. "Kau benar," katanya.

Kemudian wanita cantik nan sexy itu menjelaskan keinginannya untuk membunuh sebuah keluarga yang sangat ia benci. Ia ingin menghabisi seluruh keluarganya. Ia tidak mau keluarga itu menyisakkan satu keturunan pun nantinya.

The Killers [ MarkBam ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang