Jangan Buang Air

234 16 6
                                    

Rintik-rintik hujan telah berhenti sejak tadi, namun banyak sekali air yang menggenangi jalanan sehingga jalan ini menjadi becek. Ivma berjalan di trotoar sambil sesekali melangkahi jalan becek.

Setibanya di depan rumah, mata belonya tak sengaja melihat seorang cowok sedang mencuci motor. Airnya masih terus keluar dari selang namun sayang selangnya hanya didiamkan saja. Ivma pun berniat untuk menengur orang itu.

Tapi belum lima langkah, orang itu mengambil selangnya dan menyemprotkan airnya ke tubuh Ivma. Orang itu hanya tertawa terpingkal-pingkal.

"INEL!!! AKU SUDAH MANDI!" Ivma berteriak sekuat tenaga. Tak terima tubuhnya yang sudah mandi dibasahi oleh Inel.

"Habisnya kamu keliatan kayak belum mandi sih," cetus Inel pelan, agak sedikit takut melihat raut wajah Ivma yang memerah menahan amarah.

Ivma mengusap mukanya yang basah dengan kasar. Berjalan maju mendekati Inel yang hendak menyemprotkan air. "Matiin airnya! Kamu teh jangan buang-buang air. Nanti abis baru tahu rasa loh," ujar Ivma memperingati.

Inel hanya menggerakan bibirnya tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Menatap Ivma, sahabatnya, yang sedang bersedekap. "Dih tumben peduli ama aku? "

"Bukan peduli, aku sayang aja ama airnya, kan sayang kalau dibuang-buang. Mending buat aku saja. Lagian apa kamu lupa kalau di depan rumahmu itu adalah rumah guru PLH di sekolah kita?" Inel menepuk dahinya. Ia jadi teringat dengan materi pembelajaran PLH yang membahas tentang air.

=TBC=




Air & Deret KataWhere stories live. Discover now