[03]

7.9K 875 200
                                    

"Kenapa kau bawa Anjing sialan! Aku tidak mau penthouse ku kotor!" sentak Harry. Baru seminggu dua manusia yang tidak bisa dikategorikan normal itu bersama, sudah tidak terhitung pula hewan yang yang keluar dari mulut keduanya. Mereka selalu meributkan masalah kecil yang sebenarnya tidak perlu di permasalahkan. Haizley menyeringai kecil lalu membiarkan tiga anjing itu berkeliaran. "Kenapa harus tiga. Bisakah kau menitipkan saudaramu itu di tempat penitipan hewan!"

"Aku tidak bisa berpisah dengan Anjingku," tutur Haizley tidak merasa bersalah sama sekali. Haizley meluruskan kakinya di sofa dan dengan sengaja menendang paha Harry. "Kapan kita pindah ke Rumah. Maksudku, rumahmu?"

Baru Harry ingin bicara namun yang dibicarakan datang mendekati Harry, dan menggesekkan kepalanya di kaki Harry, "Hey, siapa nama Anjing menggemaskan ini?"

"Kau serius ingin tahu?"

Harry dengan mengelus salah satu Anjing berjenis Pomerania yang ada di hadapannya, "Tiga Anjing ini sungguh menggemaskan. Berbeda dengan pemiliknya," ucap Harry dengan sengaja melirik Haizley.

"Jadi Harry boleh tinggal disini 'kan?" tanya Haizley.

"W-what? Harry. Aku. Apa maksudmu?" tanya Harry gelagapan.

Haizley memutar bola matanya ke atas lalu menepuk pipi Harry pelan, "Nama Anjingku Harry."

Harry langsung bangkit berdiri dan memberi tatapan ke perempuan yang ada di sampingnya itu dengan tatapan mematikan bahkan seandainya Haizley adalah makanan, Harry akan menelan langsung tanpa mengunyah. "Kau pasti sengaja kan!"

Haizley tertawa lalu mendorong bahu Harry, "Yee... apanya yang sengaja? Nama Anjingku Harry, Edward, Styles, kebetulan namamu juga Harry Edward Styles kebetulan juga kau mirip Anjingku."

"Kenapa kau begitu kurang ajar! Menyamakan Anjingmu dengan suamimu sendiri!"

"Wait, suami." Haizley menjeda kalimatnya. "Hati-hati aku tidak mau dibunuh Louis."

Harry mengepalkan tangannya lalu mendekat pada Haizley dan memberikan ekspresi gemasnya. "Kalau kau tidak segera mengganti nama Anjingmu, aku bersumpah kepalamu sudah tidak berada di lehermu lagi," ancam Harry.

Haizley mendekatkan wajahnya pada wajah Harry, "Aku tidak takut." Haizley menepuk pipi Harry beberapa kali, "Jangan sering-sering marah sayang."

"Uh... Haiz, aku semakin cinta padamu." setelahnya Harry berlenggang ke kamar.

+


"Siapa meninggal?" tanya Haizley melihat Harry yang sedang memakai skinny jeans berwarna hitam dan t-shirt hitam polos.

"Kau," jawab Harry acuh lalu mengambil benda tipis berwarna silver dan berbentuk persegi yang tepat berada di samping Haizley. Harry  mengusap pipi perempuan itu. "Cepat-cepat mati ya, sayang."

"Cepat menyusul ya sayang," balas Haizley.

"Aku ingin ke basecamp kemudian ke tempat untuk aku rekaman. Kau harus ikut."

"Maaf tuan, aku sedang sibuk dan aku tidak mau bertemu dengan spesiesmu."

"Minggu lalu aku batal bertemu temanku karena kau. Sekarang aku ingin bertemu dengan—"

Mate MoronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang