[01]

18K 1.2K 327
                                    


Before you read ♡

➡ini hanyalah fiksi penggemar, khayalan penggemar. Tidak sesuai dengan kehidupan nyata pemeran fiksi penggemar ini.

karakter yang ada di sini hanya imaginasi saya saja. Tidak sesuai dengan karakter aslinya.

Semua pasangan di fanfiction ini hanya khayalan saya semata. Baik itu pemeran utama maupun yang lainnya.

➡️Fanfic ini sudah selesai, tapi saya berharap kalian masih sempat untuk vote+comment cerita ini.

Jangan liat dari pasangan fanfic ini. Baca aja, saya ngajak kalian buat ngakak-- eh gak tau sih, fanfic ini lucu atau ngak.

Sekali lagi, ini kan fanfict. Jadi, apa yang ada di dalamnya hanya hasil khayalan sang penggemar.

Thanks for your attention darling ♥






Author's POV

Perempuan bersurai coklat senada dengan warna matanya itu diam menatap bangku yang ada di hadapannya kosong. Sudah hampir dua jam dia menunggu seseorang yang sudah ia janji untuk bertemu dengannya di cafe. Ia mendengus melihat kursi yang ada di depannya masih kosong. "Kurasa dia sedang sibuk bersama pacarnya."

"Hey. Kau sudah dari tadi?" tanya Harry dengan wajah innocent nya.

Perempuan itu memutar bola matanya ke atas. "Ya. Aku memaklumi nya, karena mungkin kau sibuk dengan pacarmu."

"No darling. Aku menjadi single setelah dua bulan yang lalu kita putus," kata Harry terdengar meyakinkan perempuan itu.

"Ya, terserah. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Kau ingin kembali. Aku akan memikirkan itu, Hay-- Hal-- Hiz--" Harry terus menyebut nama nama yang aneh, karena lupa nama perempuan yang ada di hadapan nya.

"It's Haizley," ralat perempuan itu.

"Oke. Maafkan aku, aku hanya terlalu gugup melihatmu," bohong Harry.

"Oke nona Haizley Starbucks--"

Perempuan bermata hazel itu kembali memotong ucapan pria yang ada di hadapan nya. "It's Startbreig."

"Apa yang ingin kau bicarakan? Nona Startbreig. Nama mu mirip seperti nama perusahaan software di Jerman."

"I'm pregnant."

Belum sempat Harry menelan mocacinno yang sudah ada di mulutnya dia tersedak. "Oh secepat itu? Kau mendapatkan penggantiku dan langsung hamil. Congratulation."

"It's your baby." Harry awalnya memberikan ekspresi terkejut nya namun kini berubah menjadi biasa-biasa saja, bahkan senyum terukir di wajahnya. "Ya, kau ingat? Kita melakukan nya sebelum kita putus, dua hari sebelum kita putus."

"Oh," gumam Harry. "Jadi kau ingin aku bertanggung jawab. Kau ingin aku menikahimu?"

Haizley menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kau bisa terus pacaran, atau bahkan menikahi teman band mu sendiri. Kurasa Louis juga akan membunuhku jika aku menikah--"

"I want to kill you right now," Harry berkata terdengar seperti ancaman.

"Aku akan bicara serius. Aku hanya meminta agar kau membiayai anak ini. Aku berjanji tidak akan membocorkannya ke media, lagipula kurasa orang-orang akan mengatakan aku gila, murahan dan segolongan nya. Aku hanya seorang make up artist yang mengaku sedang mengandung anak seorang penyanyi terkenal."

Mate MoronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang