Prolog

3.5K 226 24
                                    

"Ampun Tuan, ampun."

Terdengar suara orang yang sedang memohon sambil berlutut dan menarik-narik kaki seorang pemuda seraya menangis tersedu-sedu di bawah kakinya.

Pemuda tersebut hanya memandang dingin pria tidak berambut yang sedang berlutut di kakinya itu. Tidak ada ekspersi disana. Yang ada hanyalah kekejaman. Tatapan memohon pria tua itu seakan angin lalu. Si pemuda tidak peduli, dia masih tetap diam.

"Jangan bunuh saya," racau si lelaki paruh baya tadi.

Pemuda itu hanya menyeringai. Dia mengambil benda yang ia simpan di dekat saku celananya.

"Kumohon, jangan."

Suara ruangan yang memang hanya ada mereka berdua terdengar berisik karena teriakan si lelaki tua. Tapi pemuda yang sekarang sedang memegang pistol di tangannya itu masih menatap dingin. Hingga detik berikutnya.

DORRR

Pemuda dingin itu menembak si pria paruh baya tepat di kepala. Membuat pria tersebut lemah tak berdaya.

Si pria tua pun jatuh tersungkur di lantai. Darah mengalir dari kepalanya menyebarkan bau amis yang khas. Si pemuda tersenyum dan menaruh senjatanya kembali pada tempatnya. Kemudian dia keluar lewat jendela, dan menghilang tanpa jejak.

***

Hahaha XD

Ketemu lagi sama saya si tukang PHP. Meh >< Pada bilang saya kayak gitu, sih. Sebenernya gak niat php kok, cuma belum sempet aja lanjutnya XD

Ini baru prolog. Gak tau mau lanjut atau nggak. Tergantung peminatnya, sih. Kalo prolog ini gak ada yang ng'vote atau comment, ya udah, saya hapus XD

Sekian ^^

Lope lope chu chuu :*

The Killers [ MarkBam ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang