Devy memutuskan pergi dan enggan berdebat lagi dengan Sonia. Dia berjalan dengan gelisah memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi kalau benar angga lagi sama sarah. Devy sedang menunggu taksi sampai sebuah mobil keluar dari dalam gerbang sekolah.

Tiiiiiinnn....tiiiiinnnn....

Devy melihat mobil itu membuka kacanya dan dimas sudah tersenyum manis pada devy

"nungguin siapa dev?"

"eemmm....nungguin taksi dim" jawab devy

"angga mana?"

"dia....dia lagi ada urusan" jawab devy pelan

"yaudah bareng gue ya?"

"haa? Gausah dim, aku naik taksi aja"

"ini udah hampir sore loh, biasanya susah nyari taksi jam segini. Gue anterin ya?"

"gausah dim, makasi" tolak devy halus

"devy...devy...di bilangin malah ngeyel. Lo mau di sini sampe malem, lagian kalo angga marah biar aku jelasin ke dia"

"bukan gitu dim..." devy masih bingung antara bareng dimas atau nungguin taksi, tapi dia juga gak berani nungguin taksi kalo udah hampir sore gini. Akhirnya devy berjalan menuju mobil dimas.

"dev, nggak kerasa ya bentar lagi udah kelas tiga. Seminggu lagi udah uas aja"

"iya dim, kamu gimana? Udah punya ancang-ancang mau kemana?"

"yaa gitu dev, kayaknya masih belum dipikirin deh"

"yaudah pikirin mulai sekarang dim, jangan mikir kegiatan osis aja"

"dev, gua mau ngomong sesuatu?"

"ha? Ngomong aja dim"

"lo masih inget janji gua dulu kan?"

"janji? Yang waktu itu" ujar devy dengan nada suara ragu.

"dev, gua ngerti lo udah jadi pacarnya angga, tapi disini ............masih belum mampu dev..." dimas menunjuk hatinya.

Devy hanya bisa menghela nafas melihat pengakuan dimas lagi.

"dim, aku minta maaf. Maaf banget,tapi ini gak akan adil untuk kamu"

"aku tau dev, tapi aku mau pelan-pelan ngelupain perasaan ini. Jadi sambil nunggu perasaan ini hilang, ijinin aku tetep kayak gini kayak biasanya ke kamu" ucap dimas tulus pada devy yang tak berani menatap mata lelaki itu.

............................................

Motor trail hijau dan sebuah mobil sudah terparkir di depan gerbang sebuah rumah, nampak angga dan doni sedang menunggu seseorang.

"don, handphone gue lowbat gimana nih? Pasti devy nungguin gue" ucap angga khawatir kepada doni.

"ini pinjem punya gue, tapi gue gak punya sama sekali kontak devy ngga"

"gue gak apal don"

"yaelah ngga, loh cowoknya tapi ngga apal sama nomer hp cewek lo. Dasar lo ngga"

Beberapa saat kemudian sebuah mobil tiba di depan mereka, mamanya sarah turun dari mobil dan menyapa angga dan doni.

Kemudian angga melihat sarah yang masih diam di dalam mobilnya.

Sarah turun dari mobil dan berniat langsung masuk tanpa mempedulikan angga dan doni, tapi dia tetap tidak bisa. Bagaimanapun Angga dan doni, mereka berdua terlalu berat untuk ditinggalkan begitu saja.

"sar, gimana keadaan lo? Udah baikan?" ucap angga khawatir pada sarah.

Sarah masih diam tak menjawab pertanyaan angga,

Why, You ?Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu