21

160 12 3
                                    

Didedikasikan teruntuk Ganis Vidia, Nuril indah, Astri Mifta, khoidah Ifa, Betha, Wijaya Eka dan Rosadi Rafly.

Waktu tak hanya menyembuhkan luka, tapi menyeleksi apa yang terbaik untuk kita.

.....................................

Author Pov

Devy sudah bersiap akan pulang. baru saja ia akan melangkakan kakinya keluar, ia teringat akan ucapan angga tadi. Dilarang pulang duluan dan tungguin angga datang. Devy pun kembali ke tempat duduk nya tadi dengan tenang. Sambil nungguin angga, devy membaca sebuah buku yang tadi ia pinjam dari perpustakaan.

Sesekali devy melirik jam di tangan nya, sudah setengah jam. Devy mengambil handphone dan menelpon angga. Tak ada jawaban, kemudian dia mengetikkan sesuatu di handphone nya.

To : My Coldest Boy

Kamu dimana? Udah setengah jam nih.

Send

Sepuluh menit, tak ada balasan dari angga, devy pun bergumam kesal sambil membereskan bukunya dan memutuskan pulang.

"itu cowok maunya apa sih?"

Devy menghela nafas sebal merasakan ulah angga lagi dan lagi, devy memutuskan berjalan menuju parkiran belakang, siapa tahu di situ di bisa menemuka angga.

Langkah kaki devy sudah berhenti di parkiran tempat biasa angga memarkir trail hijaunya, devy semakin kecewa. Angga tak ada disitu, Kemana lagi laki-laki itu.

Devy baru akan melangkah kembali ke gerbang sekolah sampai dia melihat Sonia dan gengnya menatapnya. Devy hanya melihat Sonia sekilas dan pergi berjalan melewatinya.

"girls, kayaknya ada yang lagi kecewa" ujar Sonia dengan sengaja mengeraskan suaranya

"siapa beb yang lagi kecewa?" ujar temenya si sonia menimpali.

"noh lihat disana, kasian banget sih ngejar-ngejar angga tapi angganya lagi ngejar sarah"

Seketika itu devy langsung menghentikan langkahnya. Dia berbalik menatap Sonia. Sonia yang di pandang seperti itu tambah senang dia merasa menang, ini kan memang kemauannya si sonia.

"kenapa?" ujar Sonia

Devy berjalan maju mendekati Sonia "aku punya salah apa sama kamu son? Kamu kenapa sih selalu aja ngurusin hidup aku"

"salah lo banyak dev, pertama lo udah bikin angga berpaling dari gua, dan itu sangat menyakitkan. Gue sih masih setuju- setuju aja kalo mau saingan sama sarah, tapi sama elo? yang bahkan gak selevel sama gua tapi tiba-tiba di deketin angga, itu sesuatu yang freak"

Devy tak merasa gentar menghadapi amarah sarah "Pertama Angga bukan siapa-siapa nya kamu, jadi gak ada ceritanya dia berpaling dari kamu. Kedua levelmu itu dibawahku pantesan aja angga gak pernah nanggapin cewek kayak kamu dan ketiga jangan kambing hitamkan aku dan sarah, sarah itu sahabat baiknya angga.

Devy sudah kesal dengan Sonia sampai-sampai dia bisa ngomong kayak gitu, hari ini dia udah kesel gara-gara angga ditambah lagi masalah dengan Sonia.

"eh dasar kecentilan, asal lo tau angga sekarang lagi nyariin sarah. Mungkin dia mau mutusin elo dan balikan sama sarah, jadi siap-siap aja terima nasib" ujar Sonia tak kalah sinisnya.

Devy sempat memikirkan kata-kata Sonia, apa benar angga lagi nyariin sarah. Tapi kenapa dia nggak kasih kabar ke devy. kalaupun dia kasih kabar devy bakal ijinin angga kok. Nah kalau angga pergi diem-diem gini berarti angga masih nggak bisa saling terbuka sama devy. padahal dalam sebuah hubungan , saling terbuka satu sama lain menjadi kunci utama nya.

Why, You ?Where stories live. Discover now