PROLOG

9.7K 807 133
                                    

"Jika harus dipikul, maka tugas paling berat bagi manusia adalah membuat dirinya dipahami. Satu yang mampu membuat manusia menangis pada hari paling terang atau tertawa pada malam paling gelap dalam hidupnya adalah mengetahui bahwa ada hati yang sungguh memahami."
-Weslly Johannes

(Now Playing: Love and Let Go - Raisa)


****

Samira,
Orang-orang selalu berkata bahwa hidup seharusnya dijalani saja. Ada pasang-surut, jatuh-bangun, terbit-tenggelam. Jalani saja, katanya. Mereka tak pernah benar-benar mengerti bahwa hidup terlalu sulit untuk dijalani. Mereka tak pernah benar-benar tahu bahwa ada yang tak mampu menjalani hidup, seberapa keras pun ia telah berusaha untuk itu.

Seperti yang pernah lo bilang, hidup adalah serangkaian masalah yang ditebar tak beraturan di setiap jalan. Masalah itu menjelma seperti pecahan kaca yang tetap harus dilewati biarpun melukai. Tetap harus dilalui meski tak ada jaminan kita akan sampai dengan selamat di ujung jalan nanti.

Ketika ada banyak pilihan untuk menyerah dan begitu banyak pilihan untuk berhenti, lo memilih tetap bertahan. Ketika keadaan mampu membuat lo mengakhiri perjalanan, lo memilih tetap berjalan. Setidaknya, lo masih bisa bertemu dengan cahaya mentari di keesokan hari. Setidaknya malam-malam yang selalu dirantai oleh kegelapan itu dapat terganti oleh pagi. Itu yang pernah lo bilang.

Dalam lorong kegelapan yang selama bertahun-tahun gue jalani sendirian, gue tidak pernah menduga akan ada orang lain yang gue biarkan masuk. Gue tidak pernah menduga akan menemukan lo dalam kegelapan yang sama. Tapi berjalan dalam lorong gelap bersama lo, justru membuat gue melihat cahaya. Seperti sinar matahari yang sempat hilang dalam hidup gue, kini gue kembali merasakan hangatnya.

Samira,
Lo api dan air dalam satu tubuh yang bersamaan. Lo dingin dan hangat. Lo sabar dan tidak sabar. Lo sepi dan ramai. Lo gelap dan terang. Lo kuat dan rapuh. Lo tenang dan riuh. Seperti kontradiksi berjalan. Lo selalu ada saat orang-orang meminta untuk didengarkan, bahkan tanpa mereka pernah mencoba mendengarkan. Lo selalu menjadi rumah bagi orang lain agar mereka bahagia. Bahkan saat lo sendiri tidak tahu apa yang membuat lo bahagia.

Gue tahu, lo pun tahu, bukan tugas lo membuat manusia di bumi ini bahagia. Bukan tugas lo memenuhi ekspektasi banyak orang. Lo sudah berusaha yang terbaik. Lo selalu berusaha yang terbaik. Mereka—yang menganggap lo terang—hanya tidak tahu bahwa terang yang lo berikan adalah kegelapan yang paling menyakitkan untuk diri lo sendiri.

Samira,
Gue tidak tahu apa sebelumnya ada orang yang pernah bilang ini ke lo, tapi gue mau bilang bahwa gue bangga. Gue bangga dengan segala apapun yang lo lakukan, untuk setiap keberhasilan, untuk segala kegagalan, karena gue tahu lo selalu berusaha keras. I know you. I really know you.

Lo berhak merasa sedih, lo berhak merasa marah, merasa kecewa, merasa lelah. Lo berhak untuk melakukan kesalahan, dan adalah hal yang lumrah menjumpai kegagalan. Jika ada hal yang tidak bisa lo lakukan, lo selalu berhak untuk belajar. Lo sendiri bahkan tahu tidak ada manusia yang sempurna. Jadi, jangan lagi menganggap diri lo tidak berarti. Lo pantas dan layak untuk dicintai.

You're good enough. Kalau orang-orang tidak mampu melihat itu, gue mampu melihatnya. Lo tidak harus selalu menjadi terang. Lo tetap berharga bahkan dalam gelap sekali pun.

Samira,
Jika kehidupan diibaratkan seperti sebuah buku, terima kasih karena memperkenankan gue untuk membuka dan membaca lembar demi lembar halaman buku lo.

Ini bukan puisi seperti permintaan lo. Lo lebih jago membuat itu. Tapi lo adalah nyawa dari tulisan ini. Terima kasih sudah bertahan di bumi meski berkali-kali lo merasa ingin menghilang. Seperti halnya lo dan gue tahu, bahwa senyum tak butuh lahir setiap saat. Jadi kapan pun lo merasa ingin menangis, menangis saja. Kapan pun lo merasa takut, rasakan saja. Meski gue tahu betapa kuatnya bahu dan hati lo, walau gue tahu lo tidak mau untuk bersandar, bergantung, atau mengandalkan orang lain, tapi gue ada.

Gue ada, Samira.

Dan bintang-bintang neutron tahu benar, bahwa gue telah jatuh pada seorang perempuan yang mampu mendefinisikan cinta sebagaimana mestinya. Dan bumi, bulan, matahari, serta semua konstelasi tahu benar, bahwa gue mencintai lo.

Ditulis pada malam sebelum kejadian, sebuah surat yang tidak akan pernah sampai pada penerimanya.

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang