Part 5

5.6K 673 4
                                    

Beberapa minggu sudah berlalu. Aku makin sering ke perpustakaan untuk membuat cerita, dan beberapa kali kulihat Chanyeol juga jadi sering ke sini. Entah apa urusannya, aku tak peduli.















***

"Jadi ... tulisan namamu dalam bahasa negaramu, bagaimana?" tanya Chanyeol sambil menyerahkan buku yang ingin aku namai.

"Mira. Disatukan, tapi karena di sini Korea, maka aku menggantinya menjadi Mi Ra," ucapku menoleh ke arahnya. Dia tetap memakai kacamata hitam, masih dengan jaket tebal berwarna gelap dan celana jeans.

"Apa kau lihat-lihat? Terpesona?" tanyanya melihatku aneh.

"Hah? Tidak!" jawabku cepat dan melanjutkan tulisanku yang sempat tertunda. Lalu dia tersenyum meledek padaku.

Mana mungkin aku terpesona!

"Kau ini kenapa?" tanyanya. Aku menoleh, lalu mengambil ponselku dan memperbesar volume musik yang aku dan Chanyeol dengarkan. "AAAA-" teriaknya sambil melepaskan earphone hijau milikku.

"Kau tak bekerja?" tanyaku tanpa dosa. Dia mengambil ponselku dan mengecilkan suara musik.

"Kau ingin membuat telingaku rusak, ya?" tanya Chanyeol dengan geram.

"Kau pasti punya uang banyak. Aku tahu itu! Tapi yang membuat aku heran, kenapa kau selalu saja memakai sebelah dari earphone milikku? Kau tidak punya atai bagaimana? Aishh menyebalkan!" gerutuku. "Mengganggu saja"

"Aku hanya ingin mendengar lagu-lagu dari negaramu itu seperti apa, dasar ..." ucapnya sambil menggaruk kepala bagian belakangnya yang aku yakini tak gatal.

"Lagipula, memang kau tak sibuk? Kenapa kau jadi sering ke sini?" tanyaku.

"Oh ... itu karena ... karena memang aku suka ke sini kok."

Hm? Suka ke sini? Sejak kapan?

Saat aku ingin bertanya lagi, tiba-tiba ponselku berdering, tanda pesan masuk.

Yoori
[Aku akan menjemputmu, kita nonton acara EXO! Kau di perpustakaan kan?]

Gawat!

"Yak! Kau harus segera pulang!" ucapku sambil membereskan buku dengan terburu-buru.

"Apa? Memang kenapa?" tanyanya heran sambil melihatku. Lalu dia membaca pesan yang tadi Yoori kirim. "Uwahh, gawat juga nih!"

"Apa-apaan responsmu itu?!" tanyaku sedikit panik. Ketika aku ingin menyuruhnya untuk cepat keluar ...

Terlambat!

"Yoori sudah di sini!!!" bisikku panik. Yoori sedang memasuki perpustakaan dan sedang melambaikan tangannya padaku. Dengan cepat aku menyuruhnya menunduk dan dia diam di kolong meja tepat di bawahku.

"Kau sudah sampai?" tanyaku tertawa hambar dan sedikit gugup.

"Hmm? Tak seperti biasanya. Ada yang aneh, kau kenapa?" tanyanya duduk di depanku.

"Tidak, hehe ..." jawabku malah membuat Yoori semakin curiga.

"Dan .... sshhh tadi aku sepertinya melihat kau duduk tak sendirian," selidiknya dengan mata menyipit.

"Oh? Benarkah? Aku sendiri kok!" jawabku mengelak. Lalu Yoori melipat kakinya dan tak sengaja menendang Chanyeol.

"Oh? Apa tuh?" tanyanya. Lalu aku dengan cepat mencegahnya yang ingin melihat ke bawah.

"Aduh, kau ini! Jangan menendang kakiku dong!" cegahku sambil berpura-pura mengusap kaki.

"Kakimu? Tapi, itu seperti bukan kaki," ucapnya. Lalu dia melihat ke bawah meja dengan santai.

"JANGAN!!!" teriakku tak sadar tempat, namun ...

"Omo! EXO!!!" teriak Yoori juga dan rasanya aku ingin lenyap di telan bumi.


















***

"Jadi, kenapa kau tak memberitahuku?!" tanya Yoori untuk ke sekian kalinya, bertubi-tubi, dan aku tak menjawabnya. Untung saja Yoori mengerti dan segera menyeret kami ke rumahku. "Jawab Mi Ra! Daritadi kau diam saja!"

"Yak, kau bantu aku menjawab pertanyaannya!" ucapku melempar Chanyeol dengan bantal sofa.

"Dia memang fans EXO, tapi bukan fansku. Kau fans Sehun, kan? Lalu apa urusannya denganku?" tanyanya enteng.

"Aku memang fans Sehun, tapi aku tetap terkejut melihatmu. Lantas apa hubunganmu dengan Mi Ra?" tanya Yoori pada Chanyeol sambil memajukan sedikit wajahnya ke depan.

"Tak ada!" jawabku ketus.

"Sekarang aku bertanya pada Chanyeol! Bukan padamu! Heran, daritadi ditanya kau tak menjawab, sekarang ...?" tanya Yoori sambil menjitak kepalaku.

Aishh menyebalkan.

"Ah, aku harus pulang. Sebenarnya aku ada kerjaan tadi, kau tahu kan aku akan mengisi acara? Tapi karena sepertinya sudah selesai, jadi setidaknya aku harus menyampaikan alasan kenapa aku tak datang," ucap Chanyeol sambil berdiri hendak pergi.

"Pergi sana!" usirku.

"Yak! Kau ini apa-apaan?" tanya yoori menjitakku lagi. "Dia sudah datang ke sini kau malah mengusirnya. Bukankah dia dulu idola-"

"YAK!" teriakku membuat Yoori seketika bungkam.

Bagaimana kalau Chanyeol tahu bahwa dulu aku ... arggh!

"Idola apa?" tanya Chanyeol berbalik, sedangkan aku langsung mendorongnya agar pergi.

"Bukan apa-apa! Cepat pulang!"















***

Setelah kejadian tadi dan urusan Yoori yang terus menyerangku dengan berbagai pertanyaannya, akhirnya aku bisa terbebas dan berbaring di tempat tidurku yang empuk dengan nyaman.

Tapi tiba-tiba ponselku berbunyi, menandakan video call masuk. Kulirik sekilas, aku tak mengenal nomornya. Saat kuangkat walau dengan sedikit ragu-ragu ...

"Anyyeong~" sapanya tanpa dosa.

"Kyaaa~!!!" teriakku sambil membanting ponselku asal.

Kenapa orang itu mengangguku terusss?????








Arggghh Park Chanyeol!!!!!

Green EarphoneWhere stories live. Discover now