Dare S**L*N

41.6K 729 12
                                    

PoV Laras

"hai"

"abi, kok disini ?" sapa gue sambil melihat sekelilingnya.

Abi hanya tersenyum dan melihat gadis yang sekarang berdiri dengan anggunnya menggunakan gaun tanpa lengan berwarna pich sepaha, laras tampak manis. Haduh... kenapa dia mandang gue gini sih... antara risih sama seneng, kan gue jadi keinget kejadian kemarin malem... Dare sialan. batin gue.

"em... datang sama gita?" laras mencoba untuk mencairkan suasana tegang yang mencekam batin dan hati laras. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Si abi hanya tersenyum dan tanpa sedikitpun merubah tatapannya kearah lain.

"em... gue mau ngomong."

"soal kemarin malem, anggap aja nggak ada ya..." lirih gue tanpa melihat kerah abi. takut melihat kekecewaan dari pemilik wajah ganteng yang ada disamping kiri. hehe mupeng nih...

"maksudnya, flirting, touching and kissing ?" senyum abi membuat gue semakin kelabakan please gue butuh udara saat ini. Tiba tiba gue terhenyak mengingat apa yang tadi dia omongin flir......... apa??? oh my god!!!. Gue haya bisa mangap mangap nggak elegan sama sekali, membuka dan menutup mulut tanpa tau apa yang harus gue ucapkan.

"mbak ngapain bengong gitu?" sapa gita sambil menghampiri gue dan abi di meja menu. gue hanya tersenyum kikuk melihat gita memegang tangan kemudian meraih pinggang abi.

"mbk laras aneh. sayang aku kenalin ke bude yuk." ucap gita bersemangat. "mbak, kita duluan ya." tanpa mau menunggu jawaban gue, mereka berdua beranjak dari tempat gue berdiri dengan lutut yang mulai goyang menahan kekecewaan dan tentunya sedikit kecemburuan.

"haduh.......... gue bisa gila. Ya Tuhan... lewatkan hari ini dengan tenang. amin...." pintaku sambil memandang keatas dan berharap tuhan mau mengabulkan doa gue yang tulus ini.

----

"Laras sayang.... ngapain disitu terus.. mau buat badan kamu melar ya..."

"sini lho... ada yang mau dikenalin sama gita." dan gue tahu siapa yang di maksud mama. "ya ma" gue langsung beranjak dan menuju kearah mama di sudut ruangan .

Sekarang tepatnya dirumah tante anis bundanya gita, sedang mengadakan acara rutin satu bulan sekali, yakni arisan keluarga besar. Bertujuan untuk menambah keharmonisan antar saudara itu yang dibilang mama kemarin saat merayu gue untuk ikut diacara ini.

"lho laras tahu kalau abi pacarnya gita." ucap mama clara sambil melihat gue duduk dan memakan apa yang gue ambil dari meja menu tadi. "iya ma... laras ketemu mereka pas nonton sama temen kemarin."

"Bude sama mas abi sudah saling kenal to ?" tanya gita heran melihat keakraban antara kekasihnya dan bude yang masih tampak cantik diumur 48 tahun.

"iya dong gita... abi kan sering main kerumah sama teman temannya laras, makannya bude kenal." jawab mama antusias dan melirik gue yang dari tadi hanya mendengar obrolan mereka.

Gita menengok kerah abi meminta penjelasan."iya.. sayang... kan laras temen aku waktu kuliah, kita satu jurusan." gue sekarang sedikit kurang normal, kalau nggak inget gita sepupu gue, sudah gue begal tu cewek, di panggil sayang lagi, ucap batin gue sebel.

"sekarang abi manggilnya apa ya tante, masih tante atau sudah berubah jadi bude?" canda abi.

"panggil mama aja." ucap mama sepontan.

"Uhuk !!" gue tersedak minuman gue sendiri mendengar ucapan mama yang aneh.

"Kok mama sih tante... abi kan pacarnya gita, bukannya mbak laras..." ucap gita sebal sambil memajukan mulutnya tanda tak suka mendengar ucapan budenya. mendengar itu abi hanya tersenyum tipis. "tante mah gitu orangnya, suka bercanda."

Melihat mereka tertawa, gue gondok sama mama. Itu salah gue sendiri kenapa curhat sama mama yang bermimpi jadi psikiater. Maklum mama kan lulusan dari fakultas psikologi, tapi dulu ketika gue lahir, beliau rela meninggalkan pekerjaanya. katanya untuk mencurahkan kasih sayangnya dengan sepenuh hati. jadi ya gini nih...... tapi gue nggak nyesel kok punya mama cantik dan perhatian seperti beliau.

Kalau dulu gue merasa beruntung punya mama yang baik dan pengertian. memposisikan anaknya seperti sahabat. tetapi untuk sekarang dan tepatnya masalah ini, kayaknya aku salah tempat nih.

"yadah bude.. kami ke bunda dulu ya... yuk sayang."pamit gita

"eh tunggu dulu git. bude cuma mau bilang, jaga pacar kamu baik baik ya.. jangan sampai direbut orang." gita dan abi hanya menanggapi dengan tertawa dan mengangguk patuh ke arah mama clara.

"Uhuk!!!" ke dua kalinya apa yang dibilang mamanya menohok dan membuat gue salting setengah mampus. kalau kayak gini terus, gita bisa benar benar curiga nih... God.. Help Me Please....

"nggak sekalian tuh, mama bongkar gimana perasaan laras ke abi. iihh.......... mama......." ucap gue tertahan sambil menggelitik pinggul mama, dan mama tersegalanya tertawa sambil mencoba menjauhkan tangan gue yang mulai ganas.

___________ 28&27 _____________

Part 2 Selesai.. mudah mdahan ndak ada yang absurd... hehehe

mohon vommentnya ya... makasih.. kecup sayang dari kyu.. :* :* :*







Berawal dari TantanganWhere stories live. Discover now