Versi Baru Mahar Terindah: Kehidupan dan Masa Lalunya (III)

15.1K 683 19
                                    

Halo....

Akhirnya bisa publish juga, padahal rencananya part ini mau di publish sejak sabtu malam....

Typo? Sorry...

Happy reading, enjoy my story....

Don't be silent reader, please...

=====================================================================

Hans kembali membuka mata, ingatan tentang Lova kembali menyerangnya. Hans yang berniat untuk mengistirahatkan badannya malah tidak dapat tidur karena memorinya bersama Lova kembali menyeruak ke permukaan. Hal yang selalu menbuat Hans menjadi pria yang lemah.

"Kapan semua ini akan berakhir, Lova?"

                                                                                  ===ZZZ====

Waktu menunjukkan pukul 02.45 pm, Setelah berjuang cukup lama akhirnya Hans dapat mengistirahatkan tubuhnya. Walaupun bukan tidur yang nyenyak, setidaknya sakit dikepalanya sudah berkurang. Ia bangkit dari ranjang menuju kamar mandinya, ia melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya sejak kemarin. Ia memutar kran air, air tersebut mulai mengisi bathtub-nya. Setelah penuh, Hans mulai memasukkan tubuhnya ke bathtub, ia mulai berendam melepaskan semua lelah ditubuhnya.

Selesai berendam, Hans membawa tubuhnya di shower, menyabuni tubuh tegapnya dan mencuci rambutnya dengan sampo beraroma menthol. Setelah membilas tubuhnya dengan bersih, ia meraih handuk besarnya yang berwarna biru tua. Ia mengeringkan tubuhnya dan mulai memakai pakaiannya.

Selesai dengan ritual mandinya, Hans tampak terlihat lebih segar, ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Hans menggerakkan bola matanya meneliti apartemennya yang terasa sepi, ia menghela nafas. Ada perasaan sedih yang menerpanya jika mendapati apartemennya tanpa Yasmin. Karena selama bertahun-tahun, Yasminlah yang membuat apartemennya terasa lebih hidup. Keceriaan Yasmin berpengaruh besar dalam hidup Hans tanpa diketahui oleh Yasmin.

"Semuanya semakin terasa sepi, Lova." Ucap Hans dengan pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Eh, Mas Hans udah bangun? Aku panasin makan siangnya dulu, ya?" suara riang yang tiba-tiba datang tersebut membuat Hans kembali mengangkat kepalanya. Untuk pertama kalinya bulan ini, Hans tersenyum tipis pada Yasmin.

"Ya, aku akan menunggu disini." Yasmin tersenyum pada Hans dan beranjak menuju dapur. Dipanaskannya makanan yang ia masak untuk Hans, ia meletakkan ayam goreng pada microwave dan mulai menyalakan microwave tersebut. Ia juga menyalakan kompor yang diatasnya telah bertengger panci berisi sayur bayam. Sambil menunggu kedua makanan itu hangat, Yasmin beranjak menuju rice cooker, ia mulai mengisi piring dengan nasi yang ia ambil dari rice cooker. Lalu piring itu Yasmin letakkan di nampan, ia beralih menuju sayur bayamnya yang telah mendidih. Dengan cekatan, Yasmin memindahkan sayur tersebut kedalam mangkok dan meletakkan diatas nampan. Selesai menyiapkan sayurnya, microwave pun berbunyi. Dengan piring berukuran sedang ditangannya, Yasmin berjala menuju microwave, dengan sarung tangan Yasmin mengambil piring yang berisi ayam goreng dari dalam microwave. Ia mengambil ayam tersebut dan meletakkan diatas piring yang ia siapkan. Lengkap sudah menu masakannya untuk Hans, Yasmin membawa nampan tersebut menuju ruang makan.

"Tadaa... Menu makan siang ala koki Yasmin sudah siap!" teriak Yasmin dengan gembira. Dengan senyum yang mengembang ia menyajikan makanan tersebut kehadapan Hans. Setelah selesai menghidangkan, seperti biasanya Yasmin duduk disamping Hans, ia menopang kepalanya dengan tangan dan menatap Hans yang sedang menyantap masakannya. Sambil tersenyum Yasmin menatap Hans yang memakan ayam gorengnya, Hans yang sudah terbiasa dipandangi saat makan hanya terus menyantap makanannya tanpa memperdulikan Yasmin.

Mahar Terindah (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang