Kemudian, Samudera tersenyum padanya, lagi dan lagi dia mendapatkan wajah gadisnya memerah karena ulahnya.

"Udah mendingan?" tanya Samudera, Aurora hanya mengangguk kemudian mereka kembali fokus melihat The Fault In Our Stars.

Aurora menangis sejadi-jadinya ketika Auguste meninggal, Samudera mencoba menenangkan gadisnya itu yang terbawa perasaan oleh film yang sedang mereka lihat itu.

"Cup cup cup, ada aku sih...," Samudera menenangkan Aurora.

"Kasihan tahu Hazel, lagi kenapa meninggal sih ... Hiks ... Hiks ..." Aurora terus-terusan menangis dalam dekapan Samudera, dan Samudera menghapus airmata yang membasahi pipi Aurora itu.

Usai film The Fault In Our Stars selesai, merekapun berjalan keluar, Samudera yang tidak tega melihat gadisnya jalan dengan sedikit pincang kemudian dia sedikit jongkok.

"Ayo naik," tawar Samudera.

"Maksud kamu? Kamu mau gendong aku?"

"Iya, udah ayo naik,"

"Aku berat,"

"Nggak apa-apa, nggak beratlah kamu kan kecil."

Kemudian, Aurora naik ke punggung Samudera melingkarkan kedua tangannya di leher Samudera. Samudera menggendong Aurora di dalam mall, semua mata tertuju pada mereka berdua.

"Aku malu," bisik Aurora.

"Kenapa harus malu, udah santai aja, habis ini kita makan di luar ya?"

Kemudian, Aurora mengangguk, mengiyakan ajakan Samudera.

Samudera benar-benar menggendong Aurora sampai ke parkiran, untung ada lift jadi tidak perlu repot-repot menggunakan eskalator, beberapa orang di mall ada yang iri dengan Samudera dan Aurora.

"Kamu mau makan apa?" tanya Samudera.

"Apa aja yang penting makan, naga aku sudah mengamuk di dalam sana ...." Jawab Aurora sambil cekakak cekikikan, Samudera menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku gadisnya yang menggemaskan menurutnya.

***

Setibanya di salah satu restoran yang berada di Jakarta Selatan, Samudera menuntun Aurora jalan karena dia tidak mau lagi di gendong olehnya bukan apa-apa tetapi hanya tidak enak saja nantinya kepada yang sedang menikmati makanan atau bersantai di restoran tersebut.

Aurora sangat menikmati hari itu, harinya dengan Samudera, sepertinya Aurora telah jatuh padanya, Aurora telah jatuh hati dengan segala perlakuan manis Samudera kepadanya. Mereka memesan makanan, sambil memesan makanan, Aurora mempost foto kakinya dengan kaki Samudera di Instagram, juga foto mereka berdua, tidak lama notification mereka berdua pun ramai.

Sementara itu, Alex yang sedang melihat-lihat Instagram, kemudian ada foto baru dari Aurora dan Ia melihat foto gadis yang Ia suka bersama cowok lain, tidak ada caption apa-apa disitu, Alex berdoa dan berpikiran positif pasti mereka tidak menjalin hubungan dalam hati Alex.

Alunan musik yang sangat indah di restoran membuat Aurora semakin terbawa perasaan, Samudera benar-benar bisa membuat dirinya senang.

"Sam, makasih yaaaa."

"Makasih untuk apa?"

"Semuanya, aku suka ... A ... Aku ... Aku sayang kamu ...." Ucap Aurora padanya

Dalam hati Samudera, "Nggak salah denger nih? Woaaaa!!!"

"Udah kewajiban aku buat kamu seneng sayang, aku juga lebih sayang sama kamu ...." Balas Samudera, sambil memegang kedua tangan Aurora.

Tidak lama handphone Samudera bergetar, dia lihat layarnya telepon dari Bima.

"Hallo, ada apa Bim?"

"Hallo langsung aja nih, gua sama temen-temen gue mau ada rencana ke puncak, jumat depan lo mau ikut gak ajak Aurora sama Alpa juga ya biar makin seru..."

"Gua ikut deh, nih lo ngomong langsung sama orangnya kebetulan gua lagi sama Aurora."

Samudera memberi teleponnya.

"Hallo"

"Hallo raaa, mau ikut gak jumat depan ke puncak?"

"Jumat depan ya? Hmm gak janji ..."

"Ikut lah biar rame ... ajak Alpa juga, eh udah ah, entar pulsa gue habis lagi hahaha ..."

"Iya iya"

"Bye?"

Aurora memandang kekasihnya itu dengan penuh banyak pertanyaan, dia ragu ikut atau tidak, kalau ikut berarti dia harus ketemu Alex kembali.

Hari berganti malam, Samudera mengantar Aurora ke rumah, kali ini dalam perjalanan Aurora tidak tertidur, karena sedaritadi mereka berbicara sepanjang perjalanan.

"Lain kali kamu nggak usah kaya tadi ya, jangan sewa bioskop hehe tapi makasih banyak loh seru juga sih ya cuma berdua hihihi ..., " ucap Aurora, kemudian melihati Samudera yang fokus menyetir tetapi ada senyuman yang tersirat di wajahnya.

"Iya janji, sekali-kali kan nggak apa-apa hehe ... Aku jadi pengen kita bener-bener resmi haha ...."

"Maksud kamu?" tanya Aurora.

"Kita menikah," jawab Samudera, melirik ke Aurora yang sepertinya terkejut.

"Hahaha, masih lama kuliah aja belum ...."

"Iya sih, tapi kalau kita nikah nanti anak kita kaya apa ya?"

"Kaya mamanya lah ...."

"Hmm iya deh, kalo perempuan kaya mamanya, kalo laki kaya ayahnya ...." Kemudian, mereka tertawa.

Sesampainya di rumah Aurora, seperti biasa Samudera yang membukakan pintu dan Aurora turun dengan perlahan karena kakinya masih sakit, kemudian tanpa ragu Samudera langsung menggendong Aurora di hadapannya, membawa Aurora masuk ke dalam rumah, di bantu oleh bibinya saat membuka pintu.

"Ish Samudera aku kan malu.."

"Ngapain malu, lagian cuma ada bibi."

"Bibi jadi iri, jadi pengen muda lagi hihihi ...," sambung Bi Inah, Aurora dan Samudera tertawa.

Samudera membawa Aurora ke kamarnya, baru ini Samudera masuk ke dalam kamar gadisnya itu, kemudian meletakkan Aurora di atas tempat tidur.

"Kamu langsung istirahat ya, pasti capek kan hampir seharian sama aku ...." Ucap Samudera sambil mengelus rambut Aurora, Aurora sedikit mengangguk.

"Selamat tidur, Cantik!" ucapnya kemudian mendekatkan wajahnya ke gadisnya itu, hidung mereka bersentuhan...

"Boleh nggak aku?" lalu Samudera dengan secepat kilat mencium kening Aurora cukup lama. Seketika tubuhnya menghangat, dia merasa jantungnya bekerja keras saat itu. Kemudian, Samudera menjaga jaraknya dan keluar dari kamar Aurora. Aurora masih saja jantungnya bekerja keras, dan cepat. Kemudian, menutup matanya.

Samudera di antar Bi Inah keluar rumah.

"Bi, besok bangunin Aurora pagi ya, suruh dia sarapan mandi, pokoknya jangan sampai dia terlihat lelah," ucap Samudera.

"Siap! Makasih ya nak, hati-hati di jalan. Non Aurora udah nungguin di mimpi. Hahaha." Ucap Bi Inah padanya, kemudian Samudera masuk ke dalam mobilnya dan sudah tidak ada Samudera.

- To Be Continued -

Bagaimana pendapat kalian?

Romantis ya Samudera...

Hahahaha...

Deeeaannn,
15 Nov 2015.

Revisi 1: 30 Mei 2016.

Make It Mine [Completed] Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon