Part 5

6K 336 19
                                    

Hari ini, hari sabtu. SMA Andromeda di hari sabtu libur tidak ada kegiatan belajar mengajar, hanya ada ekstrakurikuler bagi yang ikut. Pagi ini, Aurora sedang sibuk masak bersama Ibunya, kegiatan keluarga yang dilakukannya setiap hari libur bersama Ibunya tercinta. Sementara itu, Alex masih di alam mimpinya.

Waktu terus berlari, malam minggu seperti biasa Alex dan Lilly jalan berdua, menghabiskan waktu berdua, mereka makan di tempat kesukaan mereka berdua.

"Mau makan apa, Li?" tanya Alex.

"Apa aja yang penting sama kamu, hahaha."

"Oke, makanan basi?"

"Ih nggak basi juga kali!"

Kemudian, mereka tertawa.

"Alex, sekarang tanggal 20 loh!" seru Lilly dengan senang, sambil tersenyum-senyum sendiri.

"Hmm iya emang, terus emangnya kenapa sayang?"

"7 hari lagi tanggal berapa?" Lilly menanyakan tanggalan untuk menguji kekasihnya.

"27, emangnya kenapa?"

"Ih kamu lupa?"

"Annive kita?"

"Yup! Ah seneng kamu inget!!!"

"Inget dong, satu tahun ya."

Lilly mengangguk senang, kemudian mereka beranjak dari tempat mereka pergi jalan ke tempat lain, hari masih panjang. Setelah puas dengan jalan-jalan mereka, Alex mengantar Lilly pulang, kemudian Alex juga pulang, tidur dengan lelap di rumahnya.

***

Keesokan paginya, hari ini masih hari libur, minggu. Alex olahraga pagi, bersama ketiga temannya di Gelora Bung Karno. Sementara itu, Aurora juga sedang lari bersama Samudera dan Alpa. Aurora dan Alex bertemu, mereka lari bersama, Samudera yang tidak mau kalah akhirnya Ia ikut lari menambah kecepatan agar bisa di sebelah Aurora.

"Lo hobi lari ya, Ra, udah berapa puteran masih kuat aja," ucap Alex sambil terus berlari.

"Iya, gue emang suka lari dari kecil."

"Sama dong kaya gue," sambung Samudera, yang membuat alis Alex terangkat sebelah.

Setelah lari mengelilingi Gelora Bung Karno, mereka sarapan bersama, sebenarnya Alex hanya buat janji dengan Halley, tapi ternyata Aurora, Samudera dan Alpa juga sedang olahraga, jadi mereka bersama. Usai sarapan, Alex mengajak Aurora memberi jarak sedikit agar teman-temannya tidak mendengar percakapan mereka.

"Ada apa sih, lex?" Aurora melihati Alex.

"Ehehe sorry, gue minta nomer lu dong ra, boleh kan?"

Hening untuk beberapa saat, kemudian Aurora mengangguk menyetujui permintaan Alex, mereka bertukar nomer telepon.

Kejora yang melihat Alex dari jauh dengan Aurora, sedih campur senang, sedih karena Alex begitu dekat dengan Aurora, senang karena Alex mulai sedikit berubah, tidak seperti dulu yang cuek, dingin, dan tidak perduli. Sementara itu, Samudera juga cemburu melihat kedekatan cewek yang di sukainya dengan orang lain.

"Oh ya, habis ini lu ada acara nggak?" Tanya Alex pada gadis mungil itu, detak jantungnya tidak beraturan ketika dia bertanya seperti itu.

"Nggak ada, kenapa?"

"Lo tadi kesini sama?"

"Samudera dan Alpa juga."

"Oke habis ini lo gue pinjem," kemudian, Alex menggandeng tangan Aurora yang dingin, getaran itu hadir lagi.

Ketiga temannya Alex juga Samudera dan Alpa melotot melihat Alex menggandeng Aurora, dan yang di gandeng jadi kikuk sendiri.

"Sam, Alpa. Gue pinjem Aurora ya. Dia balik sama gue...," ucap Alex dengan tenang.

Aurora bingung dan bertanya-tanya sendiri di dalam hatinya, Samudera masih belum rela mengikhlaskan cewek yang di sukainya jalan bersama orang lain, walaupun memang Samudera bukan apa-apanya Aurora, tapi tetap saja sakit.

"Tanya aja orangnya mau apa nggak," jawab Samudera. Dalam hatinya, "Semoga enggak."

"Emang mau kemana, Lex?" tanya Aurora.

"Temenin gue beli sesuatu," jawab Alex.

Dalam hati Kejora, "Kenapa nggak gue aja, gue bisa kok, Lex. Duh, makan hati mulu guaaaa."

"Hmm gimana ya," Aurora ragu-ragu, kemudian melirik Samudera yang pasang wajah datar, dan Alpa yang mengangkat bahu.

"Udah temenin aja Alex, nggak akan di apa-apain, pasti aman sama Alex." Bima mendukung, Alex tersenyum.

"Oke," Aurora mengangguk setuju.

Alex berteriak senang di dalam hatinya yang paling dalam, dia juga tidak mengerti kenapa bisa sesenang ini jalan dengan Aurora, sebelumnya jalan bersama Lilly tidak sesenang ini daridulu sampai sekarang. Ada apa dengan perasaannya, hatinya, dan pikirannya sekarang?

Alex mengantar Aurora pulang, karena Aurora minta untuk di antarkan pulang terlebih dahulu, dan mandi lagi karena habis olahraga yang cukup membuat keringatnya bercucuran dengan hebatnya, juga keringet dingin, untuk pertama kalinya dia diantar dengan cowok yang menjadi pujaan hatinya selama setahun terakhir, Alex pun juga pulang dahulu, dan berjanji akan menjemput Aurora siang nanti.

Ketika siang tiba, Alex sudah ada kembali di rumahnya Aurora, Alex dengan sopannya berpamitan dengan kedua orang tua Aurora. Alex mengajak Aurora ke sebuah mall di daerah Jakarta Selatan, Alex mengajaknya untuk memilih hadiah anniv satu tahun hubungan dia bersama Lilly.

"Menurut lo bagus yang ini apa yang ini buat Lilly?" tanya Alex, sekali lagi.

Hati Aurora hancur berkeping-keping, sudah senang jalan dengan Alex tapi ternyata untuk menemani dia beli hadiah untuk kekasihnya. Tetapi, Aurora tidak menunjukkan kesedihannya itu.

"Menurut gue yang ini lebih cocok," ucap Aurora sambil memegang apa yang Alex pegang di tangan kanannya.

Setelah itu, Alex pergi membayar. Dan kemudian Alex mengajak Aurora untuk makan, awalnya Aurora menolak tapi akhirnya dia mau. Setelah makan, mengisi perut yang kekeroncongan tadi, mereka berbincang-bincang.

"Kok gua bisa nggak kenal lo ya selama setahun, padahal kita satu sekolah." Ucap Alex sambil garuk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu.

"Mungkin karena gue jarang keluar kelas kali ya, hehe. Tapi gue kenal lo kok, Lex."

"Ahaha, itu sih pasti, ini kalo jalan berdua begini nggak ada yang marah sama lo ... Aurora?"

"Nggak ada," sambil menggeleng, kemudian "Lagian gue nggak punya pacar."

"Loh itu si Sam...."

"Sam? Samudera maksudnya?"

Alex mengangguk mantap.

"Dia temen bukan pacar gue, Lex. Haha."

Dalam hati Alex, "Bagus deh! Terimakasih ya Tuhan!"

"Oh gitu, gue kira kalian...,"

Kemudian, Aurora menggeleng dan tersenyum tipis.

Dalam hati Alex, "Nih cewek cantik luar dalem ya, bikin gua jadi beda kalau lagi sama dia."

Dalam hati Aurora, "Alex, tolong takaran senyuman lo jangan berlebihan. Gue takut nggak bisa tidur."

"Lo kenapa jadi senyum-senyum sendiri, eh tuh pipi lo merah." Ledek Alex.

"Hah iya apa? Lu juga sih."

Mereka berdua malah jadi salah tingkah. Mereka tertawa bareng, menghabiskan hari minggu berdua, dan keduanya berharap bisa begini terus sampai entah kapan nanti.

- To Be Continued -

Cast; Shailene Woodley as Lily.

Silahkan kritik dan saran. :)

Deeeaannn
13 October 2015

Revisi 1: 30 Mei 2016.

Make It Mine [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang