Part 4

8.4K 293 1
                                    

Kini Iqbaal duduk disamping (Namakamu) sambil menyantap makanan itu dengan santainya. (Namakamu) jadi benar-benar panik, lelaki itu benar-benar telah merepotkan. Lalu sesekali (Namakamu) menatap ke arah pintu apartemen nya itu,

Iqbaal yang seakan-akan sudah dapat membaca pikiran (Namakamu) itu pun berkata,

"Ck, udah lah, Bule papua itu ga bakalan kesini kok, percaya deh. Btw masakan lo enak juga ya?"

Pria iniiiiiii, benar-benar menjengkelkan, bisakah sehari saja ia tidak membuat (Namakmu) marah? Bisakah?

"Lo tuh bener-bener keras kepala ya!"

"Emang."

"Terserah lo deh."

Dengan kessal nya (Namakamu) beranjak dari tempat duduknya dan ingin mengabaikan Iqbaal, namun tiba-tiba saja lengan nya di cekal oleh Iqbaal. (Namakamu) tersentak kaget lagi saat Iqbaal mendorong tubuh nya hingga ke dinding.

Kedua tangan Iqbaal telah mengunci tubuh (Namakamu), Iqbaal menekan kan kejantanan nya yang masih tertutup rapat itu ke (Namakamu), membuat (Namakamu) lebih terbelalak kaget saat di sentuh sesuatu yang sangat keras itu.

"Kamu rasain itu? Aku udah nahan ini dari tadi (Namakamu)."

Wajah Iqbaal berubah menjadi serius, mungkin (Namakamu) sedikit kikuk saat melihat pertama kalinya Iqbaal se serius ini padanya, Iqbaal memperpendek jaraknya.

Jemari Iqbaal beralih memeluk pinggul (Namakamu), dan Perlahan ia memiringkan wajahnya, lalu mencium bibir (Namakamu) dengan lembut, tidak ada pemberontakan dari (Namakamu). (Namakamu) hanya diam memejamkan matanya seakan menikmati ciuman itu,

Ciuman itu berubah menjadi lumatan-lumatan yang luar biasa, serta lidah mereka yang saling melilit satu sama lain. Iqbaal tidak menyangka, ternyata perempuan seperti (Namakamu) sangat ahli dalam melakukan ini.

Jemari Iqbaal mulai menerobos masuk kedalam piama tipis (Namakamu), disana ia mencari-cari pengait itu. Masih di himpit oleh tubuh Iqbaal, Namun dahi nya mengernyit, ia lalu melepaskan ciuman panas itu.

"(Namakamu), lo ga pake bra?"

Seketika itu pipi (Namakamu) merah merona, ia memalingkan wajah nya malu, namun.. Ia baru tersadar! Astaga, pria ini berhasil mencium nya.

"iiiiiiihh! Kenapa jadi gini sih? Kurang ajar banget lo brani nyium-nyium gue." (Namakamu) menolak tubuh Iqbaal.

"Tapi prasaan ada yang menikmati tuh." Sindir Iqbaal yang memandang kesembarang arah, skak! (Namakamu) benar-benar telah kehabisan kata-kata. Yeah, benar juga! Kenapa ia bisa membalas ciuman itu?

Lamunan (Namakamu) buyar saat bel apartemennya berbunyi, tingkat kepanikanya pun memuncak.

"Oh my gatt, Itu pasti Bidi! ngumpet, ngumpet!" Seru (Namakamu). Iqbaal menggaruk kepalanya, memasang wajah kebingunganya.

"Gue harus ngumpet dimana?"

"Di dalem lemari, didalem lemari!" Ucap (Namakamu) dengan panik.

-Bersambung-

‪#‎Adm_Mita‬

Sweet moment (14+)Where stories live. Discover now