Akupun sama yang lain langsung duduk ke bangku masing-masing. Aku noleh kebelakang mau ngambil buku didalam tas untuk pelajaran hari ini.

"Za, hari ini lo latihan voly?" Tanya Indra—teman kelas-- saat aku mau buka tas.

"Belum tau juga sih" jawabku.

"Tapi katanya hari ini mau sparing lawan SMA—" Kata Indra terpotong gara-gara ada seorang memperkenalkan diri. Akupun langsung natap ke arah depan, gimana muka sih anak baru itu, dan..

Bukannya dia yang ditoko buku itu?

"Perkenalkan nama saya Aldebaran Nabhan Pradipta, senang bertemu dengan kalian" sapanya.

Eh gila, sombong bener jadi orang. Masa perkenalannya cuma kek gitu? Ngga ada embel-embel pindahan dari mana gitu.

"Oke, kamu boleh duduk bersama.." kata guru sambil cari bangku yang tepat.

Jangan ke gue, please..

"Okelah, kamu boleh duduk sama Tiara" lanjut guru. Akhirnya aku bisa bernapas lega juga.

Tapi tungggu dulu. Tiara? Bukannya Tiara duduk sebrang kanan gue?

Aku mandang kearah kanan, kebetulan banget disitu ada bangku kosong, aku balikan lagi kepala ku kearah depan rupanya si murid baru itu sudah jalan kearah bangkunya. Sebelum sampai aku hanya pura-pura baca buku tapi tetap ngelirik dia, dan kau tau? Dia senyum kearah aku saat aku tertangkap basah dengannya.

"Gila Za, ganteng banget" bisik Ulan. Akupun noleh kedia.

"Ingat, lo itu udah punya Zikri" peringat aku. Sedangkan dia hanya nyengir.

*

Huaaa akhirnya istirahatpun tiba. Akupun menyimpan buku kembali ke dalam tas, dan kebetullan sih Indra belum keluar. Kesempatan nanya.

"Ndra, hari ini sparingnya jam berapa?" tanyaku.

"Jam—" lagi-lagi jawaban Indra terpotong.

"Za, gue duluan ya. Mau keruang Osis dulu" tebaklah itu suara siapa yang motong kata Indra.

"Berapa?" tanyaku lagi.

"Seperti bi—" lagi. Omongan Indra terpotong.

"Hai, boleh kenalan?" Tanya sih murid baru.

"Udah lanjutin aja" kataku kesal.

"Seperti biasa" jawab Indra dengan tuntasnya. Akhirnya.

"Gue Indra" katanya sambil jabad tangan ke anak baru.

"Gue Dipta" balasnya.

"haha, udah tau juga kok gue" kata Indra.

"Kamu?" kata sih Dipta.

Apa katanya? Kamu? Jijay gue.

"Yuk Ndra temenin gue ke kantin" ajakku ke Indra.

"Yuk" kata Indra." Mau ikut ngga?" lanjut Indra kearah sih Dipta.

"Boleh" jawabnya. Akupun langsung aja nendang tulang kering Indra. Udah tau orang mau ngehindar, eh dia malah ngajak sih Dipta.

"Kalian berdua aja, gue mau keloker mau ngambil sesuatu" kataku langsung pergi beitu saja.

Sialan tuh si Indra, udah tau gue mau ngehindar si anak baru itu ehh seenak jidatnya dia malah ngajak sih anak baru. Rese banget!

Sampai diloker, aku baru ingat kalau aku ngga pernah keloker sebelumnya. Jadi, mau ngambil apa kalau loker aja aku ngga isi, masih mending deh, nomor loker aku aja lupa. Bagus keloker Ulan aja deh, mau minjam novel barunya.

Fath.. Why?(ON HOLD)Where stories live. Discover now