#42

14.4K 884 3
                                    

Chellin POV

"Sam, kapan pulang?" Tanyaku lewat Skype berhubungan via video call

Sam dan keluarga nya pergi ke rumah neneknya karna Neneknya yang sakit. Tapi aku belum memiliki kepastian kapan ia akan pulang

"Kenapa? Kangen?" Iya! Kangen banget. Pengen gue pelukin lu

"Enggak, lo kan ketinggalan banyak pelajaran" jawabku se kenanya dia malah terus menatapku mencari kejujuran disana. Nih anak bikin kangen aja dah

"Serius?"

"Iya!"

"..."

"..."

"..."

"OKE GUE NYERAH. GUE KANGEN BANGET SAMA LO.. PUAS?!" Teriak ku pasrah lalu menutup wajah karna malu

"Bhahahahahahahah" apa apaan coba dia malah ketawa

"Oke, gue sampe rumah besok. Entar gua kasih kejutan deh" katanya lagi

"Emang apaan? Makanan? Souvenir? Apa gantungan kunci" tebak ku

"Ciuman yang kedua mungkin" katanya sambil menyeringai.

"Oh sama dong"

"Lo mau nyium gue juga?"

"Ge-er. Gue kasih lo bogeman mentah!"

Sam POV

01.14 WIB

aku keluar dari mobil yang mengantar keluargaku pulang kerumah. Kuputuskan untuk cepat cepat ke kamar dan nyebrang kerumah Chellin haha. Kamar Chellin terlihat menyala lampunya. Nih anak gak tidur apa gimana?

Ku panjat pohon yang menghubungkannya dengan balkon kamar Chellin lalu ku buka balkonnya. Setelah aku masuk, ku lihat dia tidur di kursi belajarnya dengan laptop yang masih menyala.

Proposal mingguan OSIS

Jadi dari kapan tau ngerjain proposal sendiri ampe ketiduran? Keras kepala banget dikasih tau. Kuangkat badannya yang mungil ke kasurnya. Dia terlihat sangat lelah. Akupun duduk didepannya memerhatikan setiap inchi wajahnya yang manis dan cantik.

"Tunggu gue sampe ngelamar lo nanti di depan orang tua kita ya. Gue gak bakal ninggalin lo lagi. Gue janji" ku cium dahinya lama lalu memerhatikan wajahnya lagi.

Lami POV

aku diajak main ke rumah Mark setelah kami pulang. Setelah kami sampai dirumah kami dikagetkan dengan kedatangan Shella yang sudah berada di ruang tamu. Dia tersenyum menatap kami berdua.

Dia berpakaian tertutup tak seperti dulu yang pertama kali aku lihat. Rambutnya yang lurus digerai.

"Hallo" sapanya

"Shella?" Apa aku perlu memastikan itu benar benar Shella

"Iya ini aku. Tenang, aku kesini cuman mau pamitan kok" ucapnya masih dengan senyum tulus yang tadi

"Ke.. kenapa kamu tiba tiba menghilang dan sekarang kamu malah berpamitan?" Tanyaku masih mencoba fokus

"Aku mau sekolah di Amerika"

"Kemana aja kamu selama ini?" Tanya Mark

Dia tersenyum masam dan berdiri mendekati kami. "Aku sakit hati waktu Mark gak nerima perjodohan kita waktu itu. Dan akhirnya aku menemukan seseorang yang menyadarkan ku tentang cinta. Cinta awalnya dari hati, dan hati tau mereka akan berlabuh walaupun dia tersesat di tengah laut yang luas sekalipun. Intinya, aku udah restuin kalian"

Kalimat kalimat tadi adalah kalimat yang sangat indah menurutku. Dia seperti perangkai kata kata indah. Dia mengambil tangan kami berdua lalu menyatukannya. "Semoga kalian awet sampai aku pulang lagi kesini dan mendapatkan undangan pernikahan kalian ya"

Aku menarik Shella ke pelukan ku. Kata katanya tadi benar benar tulus. Yang ku tau Shella yang dulu adalah Shella yang egois dan ingin semua ada di pihaknya. Tapi sekarang semua itu berubah total dari ujung rambut sampai kepala. I'm so proud of her

"So, who is he?" Tanya Mark sambil terus tersenyum setelah kami melepaskan pelukan

Wajah Shella berubah menjadi merah lalu menunduk. "Delvo, your friend"

...

...

...

WHAT? DELVO?
"Bhahahahah.. diam diam menghanyutkan ya tuh anak" ucap Mark sambil tertawa

"Aku tunggu tlaktiran kalian berdua ya" aku juga ikut tertawa padanya

Shella langsung melihat arlojinya dia langsung tersentak. "Ya Tuhan, aku terlambat. Sepertinya aku harus jalan sekarang. See you 2 years later" Katanya lalu berlari meninggalkan kami

Aku baru menyadari bahwa dunia memang sempit. Kami langsung berjalan ke ruang keluarga dan bermain playstasion bersama. jika salah satu dari kami kalah akan dicoret dengan bedak bayi.

"Lo kalah lagi!" Seru Mark sambil terus tertawa melihat muka ku yang sudah cemong

"Ngalah ngapa.. udah cemong gini juga" kataku kesal

"No way"

"Please"

"Yodah tapi ada satu syarat" yailah pake syarat segala kayak pendaftaran sekolah

"Syarat nya apa?"

"Cium disini" katanya sambil mententuh pipinya

"Idih mesum lu!" Teriak ku sambil menutup muka menggunakan bantal

"Cowo kalo gak mesum gak normal lah, Lam"

...

Iya juga yak. Kalo gak mesum, ya.... maho '-'

------------
Iye gue tau ini dikit banget '-' masalahnya tuh satu... kalo gak gue post takutnya.... error :'v kalo nulis dari awal kan gak lucu gituh '-'

Oh iye.. gua terimakasih buat 10,5 reader dan 750+ vote (banyak banget sider yawlah ).

Sama satu lagi... turut berduka cita atas berpulangnya Pak Raden yang udah mengisi layar tv Indonesia selama ini. Paling enggak gua udah ngerasain gimana masa kecil yang bahagia tampa sinetron yang gak bermutu buat anak kecil :v. Semoga beliau diterima di sisiNya
#SAVEOURCHILD

Friendship or Friendshit (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang