Shit! Keduluan kan! Baru aja gue mau nunjukin kick boxing gue! Gue berjalan berdampingan dengan si cewek nerd sambil menghentak-hentakkan kaki. Gue tau di cowok sombong itu ngikutin kita dari belakang.

"Nama lo siapa?" Tanya gue memecahkan keheningan.

"Chaca." Katanya dengan suara yang pelan.

"Kelas berapa?"

"10 IPS 2"

"Wow kita sekelas! Kok gue gak tau sih kalo kita sekelas?"

"Kan kamu kerjaannya berantem terus sama Kenan kalo di kelas." Jawab Chaca dengan nada yang cukup sinis.

"Ah! Dianya aja yang nyebelin! Btw, lo duduk dimana emang?"

"Belakang kamu." What the hell?!

"What?! Kok gua gak nyadar sih!" Gerutuku.

"Kan sudah ku bilang, kamu itu kerjaanya berantem terus sama Kenan." Jawab Chaca lagi.

"Eh, UKSnya mana? Kok jauh banget sih?" Tanya gue sambil mengalihkan pembicaraan.

"Udah lewat. Kamu aja yang nggak lihat." Jawab Chaca santai. Gue gak yakin dia ini nerd.

"Yaudah ayo balik lagi ke UKS, obatin tuh lukanya!"

"Alah, gak usahlah. Gak sakit. Yuk ke kelas aja!"

"Cha, yang duduk di samping lo siapa?"

"Reno." Jawabnya singkat.

"Bilangin ke si Reno-Reno itu dong suruh pindah tempat duduk ke samping Kenan!" Pinta gue padanya.

"Yasudah nanti aku bilangin." Gue mengangguk. Kemudian kami kembali ke suasana hening. Sesampainya di kelas, guru yang mengajar sedang keluar alhasil gak kena omelan guru. Gue juga buru-buru pindah tempat duduk sama Reno.

"Cha, kok gue gak yakin sih lo itu nerd? Anak-anak sini taunya pasti elo itu nerdkan?"

"Yeah bener. Sebenernya gue itu kelihatannya aja pendiem tapi kalo udah ngobrol mah santai aja. Mereka aja yang anggep gue ini cupu." Ucap Chaca santai. Penuh kejutan banget nih cewek. Gue nggak melanjutkan mengobrol lagi karena Bu Riska sudah masuk kelas. Sampai pelajaran berakhir, si kunyuk itu nggak balik ke kelas. Hah padahal yang berencana bolos itu gue! Kenapa dia yang bolos? Gue menarik Chaca untuk keluar kelas.

"Cha, si kampret itu sering bolos?" Tanya gue.

"Iya. Apalagi pelajaran Bu Riska, dia selalu bolos." Ucap Chaca. Lah, bukannya tadi dia bilang kalo ngebolos gak bakalan boleh masuk kelas ya?

"Oh gitu."

***

KENAN

Gue melihat mereka kembali ke kelas. Ah, pelajaran Bu Riska ya? Males deh. Gue berjalan ke lantai paling atas, bagian kelas 3 dan ruang multimedia serta ruang osis. Gue berjalan sampai ujung lorong ini dan ada sebuah tangga, gue menaiki tangga tersebut dan sampailah gue di atap sekolahan. Nggak banyak yang tahu tempat ini karena banyak yang bilang tempat ini serem. Tapi bagi gue enggak, tempat ini menenangkan. Biasanya gue kesini untuk tidur doang, ya seperti sekarang, gue tidur-tiduran di sofa usang tapi masih layak pakai. Gue mengambil gitar yang di gantung di belakang pintu dan mulai memetikan senar dengan asal. Lama kelamaan gue udah capek main gitar dan gue tertidur di atap.

Jam stengah 4 sore

Gue terbangun dari tidur gue dan mengecek jam yang berada di pergelangan tangan. Jam stengah 4! Cukup lama juga gue tidur. Gue segera bangkit dan turun ke lantai 1. Sekolahan sudah sepi kecuali lapangan. Masih ada anak-anak basket dan beberapa orang duduk di pinggir lapangan untuk sekedar menonton. Gue juga melihat ada anak-anak cheerleader sedang latihan. Gue berjalan ke parkiran motor dan bersiap untuk pulang. Pas gue ngelewatin halte dekat sekolah gue melihat seorang perempuan sibuk dengan mobilnya. Gue mencoba mendekati dia.

"Permisi mbak, ada yang bisa saya bantu?"

"Oh ini mas, mobil saya bannya bocor." Nih suara kayak kenal. Kemudian perempuan itu menengok ke arah gue. Yah dia mulu.

"Yah gak jadi nolong deh." Kata gue lalu berjalan ke arah motor gue.

"Woy kunyuk! Bantuin gue!"

"Eh enak aja manggil kunyuk! Panggil dulu gue yang bener baru gua mau tolongin!"

"Ck, Kenan tolongin." Kata dia dengan nada yang cuek banget.

"Mintanya pake nada yang manis dong 'Kenan ganteng, tolongin gue ya' gitu!"

"Duh banyak maunya lo!"

"Mau di tolongin gak?"

"Tsk, iya iya! Kenan yang ganteng, tolongin gue ya." Ucapnya dengan nada yang di manis-manisin.

"Gitu doang susah banget deh." Gue mengecek seluruh ban mobilnya.

"Woy! Mobil lo abis darimana sih? Bannya yang bocor gak cuma 1!"

"Hah serius? Yah gue cuma punya 1 ban serep." Ucapnya dengan nada yabg hopeless.

"Yaudah lo gue anterin aja nanti biar orang bengkel langganan gue yang ngambil mobil lo."

"Gak ah! Nanti lo ambil kesempatan dalam kesempitan lagi!"

"Heh gak usah mikir yang aneh aneh! Cepet naik!" Ucap gue sambil menjitak dahinya.

"Ish, iya iya!"

"Rumah lo dimana?"

"Udah jalan aja ntar gue kasih tau."

***

"Makasih ya. Bye," katanya sambil berlalu dari hadapan gue.

"Heh! Tawarin gue masuk kek atau minum kek, gue haus nih!" Nih anak emang bener bener dah.

"Ish rese lo! Yaudah bentar gua ambilin minum! Gak usah masuk ke dalem! Awas aja kalo masuk!" Jawabnya lalu ia masuk ke dalam rumahnya. Kalau dari luar, rumahnya bagus, minimalis tapi nyaman. Banyak pohon lagi, adem.

"Nih buat lu. Makasih tumpangannya. Udah ya gue mau masuk capek."

"Okelah thanks."

***Bad Girl VS Bad Boy***

Sorry for late update! Gue banyak tugas akhir-akhir ini, jadi mungkin gue agak slow update. Mungkin paling cepet 2 minggu sekali update. Btw, yang di mulmed itu Jessica Serfaty dia yang jadi Anetta. Kasih sarannya ya siapa yang cocok buat yang meranin Kenan! Jangan lupa for vote and comment guys!

Bad Girl VS Bad Boy [VERY SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now