Part 6 Ikhlas,Biar jadi pengalaman untuk yang terbaik

10.2K 556 11
                                    

Prilly masih terbaring lemah sudah satu hari dia belum juga sadar,kirun tampak semakin mengkhawatirkan adiknya itu,
Tapi disisi lain ia juga merasa kesal pada ali,Dia sebagai kekasih prilly tak sekalipun menunjukkan perhatian pada prilly,

Dokter keluar dari ruang rawat prilly,
Kirun yang tadinya terduduk lemas pun kini bangkit dan menghampiri dokter
"Dok..Gimana keadaan adik saya"tanya kirun harap2 cemas
Dokter tersenyum sambil menepuk bahu kirun"tenang saja dia sudah siuman,alhamdulillah tidak ada yang perlu dikhawatirkan"jelas dokter
seketika senyum terukir jelas di bibir kirun "dokter serius?"tanya kirun antusias
DOKter mengangguk "iya,saya tidak sedang bercanda,jika ingin menemui paaien silahkan namun jangan banyak bertanya dulu "jelasdokter
Kirun mengangguk "makasih dok,kalo begitu saya masuk dulu permisi"ucap kirun

Kirun berjalan perlahan menuju ruangan yang didomimnasi warna putih itu,terlihat prilly tengah terbaring sambil tangannya hendak mengambil air minum di nakas namun sepertinya tak sampai,lalu dengan cepat kirun mengambilkan air itu
"Kalo butuh sesuatu bilang sama kakak ya"nasehat kirun menyerahkan gelas berisi air itu pada prilly
Prilly berusaha duduk dan dibantu kirun"makasih kak"ucap prilly tersenyum
Kirun balas tersenyum"iya, ada yang masih sakit?"tanya kirun sambil memerhatikan perban yang melingkar di kepala prilly
"Im fine kak,gak usah khawatir cuma luka dikit doang,lebay lo"ledek prilly menjulurkan lidahnya
Kirun menatap prilly tajam "kamu itu yah,kakak kahwatir sayang bukan lebay"jelaa kirun menarik hidung prilly hingga merah
"Kak kirun mahhhhh....sakiiiitttt"ucap prilly manja
"Haha maaf²"ucap kirun

****-----******------*--*****------------***--

Ali tengah terdiam di balkon kamarnya sambil menatap jauh pemandangan..
Hatinya berkecamuk 'mana mungkin prilly sejahat itu?'
Ia masih bingung dengan perasaannya,antara percaya pada perkataan ghina atau mencari tau yang sebenarnya?
Namun Dari kemarin perasaannya tak sebaik biasanya ralat Buruk!
Ya.Ia merasa khawatir pada prilly namun disisi lain Ia malas jika harus bertemu dengan teman2 prilly yang akhirnya akan memojokkannya,
Entahlah ali merasa sangat bingung
'Apa yang harus gue lakukan'Tanyanya dalam hati
"Arrgghhhh Tau akh"Erangnya Langsung merebahkan tubuhnya dikasur

****-------*****
Gritte,milla,dan michell tampak berjalan terburu².karena mereka baru saja mendapat kabar dari kirun bahwa prilly sudah sadar

Kini mereka sudah sampai didepan ruangan tempat prilly dirawat,
Perlahan gritte membuka pintu dan didapati prilly yang tengah tertidur pulaa sambil memegang tangan kirun dan kirun membelai lembut rambut adiknya itu
"Eh kalian"ucap kirun menyadari teman2 prilly datang
"Kak prilly udah baikan?"tanya gritte pelan takut mengganggu prilly yang sedang terlelap dalam tidurnya
.kirun mengangguk "iya udah baikan kok ,makasih ya kalian udah mau kesini,emm..kakak boleh titip prilly dulu gak,kakak mau beli makan"ucap kirun sambil perlahan melepaskan genggaman tangan prilly dan berhasil!
Mereka tersenyum dan mengangguk"boleh lah kak,akh elo mah,kayak sama siapa aja"cibir michell diiringin taw kecil
Kirun tersenyum kecil"yaudah titip prilly ya daaaaaaahh"pamit kirun
Mereka mengangguk sambil melambaikan tangannya
Lalu milla tampak mrndekat kearah brankar prilly
"Prill,kenapa harus kayak gini? Harusnya saat lo terbaring lemah gini ali ada disamping lo sambil nungguin lo sadar"ucap milla membelai rambut prilly
"Lo adalah cewek yang kuat prill,gue gak bisa bayangin kalo jadi lo,dimana hubungan lo selalu ada dibayang2 mantannya ali"sambung gritte
"Ali jua sih! Be*o Apa gimana sih itu anak! Udah tau ceweknya dirumah sakit,bener2 gak peka tau gak si ali,Eerrgggh"geram michell
Prilly terusik dari tidurnya,matanya maaih tertutup namun terdengar lenguhannya "Euuuggh"
Ketiga sahabatnya tersenyum
Prilly mulai membuka perlahan matanya dan
"Loh kalian ada disini?"tanya prilly dengan suara parau
"Syukur deh lo udah sadar,Gillak lo kenapa kok bisa gini?"tanya gritte penasaran,milla dan michell pun penasaran
Prilly menggeleng lemah
"Gak kenapa² cuma kecelakaan kecil"jelas prilly berusaha bangkit,dengan sigap milla membantunya
"Gak..gak..gue gak percaya,Lo boong kan?"Selidik michell
Prilly tersenyum simpul"gue gak bohong"jelasnya
"Prill"ujar gritte menangkup bahu prilly
"Kita sahabatan udah lama loh,Kenapa sih lo gak bisa terbuka sama kita? Kita bertiga ada disini buatlo.Buat meringankan penderitaan hati lo,Jadi pliss jangan nutupin sesuatu dan lo pendam sendiri"jelas gritte menatap tajam Hazel prilly berusaha mencari kejujuran disana.
Perlahan tapi pasti sungai itu terbentuk dipipi prilly.Ya! Airmata menetes dari pipinya.
Entah kenapa tiba² saja airmata itu menetes,
Gritte menyeka airmata prilly"hey prill,kok nangis sih,Apa ada pertanyaan yang salah? Maaf ya prill Gue gak bermaksud"ujar gritte merasa bersalah dan menunduk
"Hey tte,gue gak apa² kok,cuma terharu aja ternyata sisomvvlak gritte bisa bijak juga ya"jelas prilly diiringin kekehannya
Milla dan lia pun ikut berkomentar"Biasalah suasana prill,gritte kan kayak bunglon,bisa berubah warna"ledek lia
"Suek lo "balas gritte
"Gritte kan penyayang dan rajin menabung"tambah milla
"STOOOOPPPPP"Pekik Gritte menatap tajam lia dan milla
"Damn! Shit! "Pekik gritte lagi,
Prilly terkekeh geli dengan kelakuan 3 sahabatnya itu,
"Damai buk damai"ucap lia dan milla mengacungkan dua jari pertanda damai,
Gritte menatap tajam kearah mereka
"HHahahah"tawa gritt

Saat aku Lelah (REMAKE)Where stories live. Discover now