Chapter 2 : Hello Guys!

54 1 0
                                    

Seperti sudah kuduga, akan diadakan perkenalan dengan semua siswa baru. Perkenalan dilakukan dengan cara anak - anak berbaris menyamping, bukan berbaris sih, tapi duduk. Ya, anak - anak duduk menyamping, lalu memperkenalkan diri dari yang paling ujung sampai ke ujung. Ada sekitar 84 siswa baru, jadi mereka membuat 4 barisan. Banyak sekali! Jonathan dan Vicky memilih untuk duduk di paling ujung belakang. Mereka akan menjadi yang paling akhir. Mereka menyukai itu.

"Baiklah anak - anak. Perkenalkan, nama saya Narsih. Kalian bisa panggil saya Bu Narsih di sini. Saya adalah koordinator kelas 7 di sekolah ini. Mengerti?" "Me - nger - ti - buuu," jawab anak - anak. "Kalau begitu, perkenalkan diri kalian sekarang. Sebutkan nama lengkap, lalu nama panggilan, tanggal lahir, dan yang terakhir hobi. Siap? Dimulai dati yang paling belakang!" kata Bu Narsih sambil menunjuk ujung barisan belakang. Aku yang duduk di ujung sendiri pukul jidat. Pikirnya duduk belakang biar memperkenalkannya terakhir malah jadi pertama. Ya sudahlah, nasib buruk! "Sa, saya Vicky Carlos Albert. Panggilan sa, saya a, adalah Vi, Vicky. Lahir pada, em, tanggal 12, September, 2, 2003. Hobi saya ma, main sep, sepakbola," aku betkata gelagapan. Jonathan menertawakanku. "Baiklah Vicky, terimakasih," kata Bu Narsih. Aku menyadari perbuatan Jonathan, dan sekali lagi aku menaboknya. Dia langsung diam.

"Baiklah, sekarang sebelahnya!" kata Bu Narsih. Jonathan memperkenalkan dirinya dengan lancar, tidak gelagapan seperti aku. Tapi aku tidak mempedulikannya, aku melihat - lihat ke sekitar mana anak yang menarik. Akhirnya ada beberapa anak juga yang menarik perhatianku. Yang pertama, orangnya berambut putih panjang, dengan beberapa helai yang berwarna biru. Mukanya cemberut, tidak tersenyum. Aku heran apa yang terjadi dengannya sehingga mukanya selau cemberut seperti itu. Yang kedua, rambutnya biasa, berwarna coklat. Rambutnya juga panjang dan keriting. Ada kunciran kecil di belakangnya. Dia memakai kacamata, seperti kacamata renang. Tampangnya biasa saja, tidak menyeramkan seperti yang tadi. Namun aku heran untuk apa kacamata itu dipakai selalu. Lalu yang ketiga, berambut agak panjang, yang berwarna pink. Dia memakai kacamata juga. Tampangnya sih ceria, tidak seperti yang dua tadi. Dia selalu tersenyum sambil menunggu teman - temannya. Aku hanya heran, kok ada orang yang bermodel rambut seperti itu? Aku belum pernah melihat model rambut seperti itu sebelumnya. Model seperti itu cocok sekali untuknya. Tapi memang modelnya aneh sekali, mana warnanya pink pula yang ngejreng dan nyeter seperti itu.

Akhirnya ketiga anak itu memperkenalkan diri mereka. Orang yang pertama tadi, termyata namanya Aldi. Lalu yang kedua, namanya Bryant. Sedangkan yang ketiga, bernama James. Cukup sederhana juga nama mereka. "Heh! Daritadi ngeliatin apaan sih?" kata Jonathan yang sedari tadi melihatku melamun. "Yah, aku hanya tertarik saja dengan ketiga orang itu. Itu lho, Aldi, Bryant dan James," jawabku sambil menunjuk ketiga orang itu satu per satu. "Memangnya kenapa sih?" "Apa kamu tidak melihat keunikan mereka? Dari model dan warna ramnut sampai wajahnya." Jonathan tampak memperhatikan dengan seksama, lalu dia mengangguk.

"Lebih baik nanti kita berkenalan dengan mereka, kita sendiri!" kata Jonathan memelankan suaranya, supaya hanya aku yang bisa mendengarnya. Aku mengangguk.

Vicky's LifeWhere stories live. Discover now