part 2

18.9K 970 4
                                    

setelah acara mempermalukan aku di depan kelasku sendiri dengan kelas lainnya, aku masuk ke kelas dengan perasaan dongkol.

bagaimana tidak, si Nono rese ga belain aku pas aku dihujat bermacam macam perkataan yang buat telinga aku sakit.

ia hanya melihat aku dengan ekspresi datarnya dan langsung meninggalkan aku yang mematung di depan kelas.

sial sial sial!!!

tapi, baru juga aku duduk di kursiku tiba tiba sebuah suara bass mengagetkanku.

"ngapain lo duduk disini?" katanya dingin.

"ini kursi aku. ya jelaslah aku duduk disini" kataku cuek tanpa minat melihat siapa yang membuat moodku makin hancur.

"ga ada yang boleh duduk disini!" ucapnya lagi.

aku mendongak untuk melihat siapa yang beraninya bilang kalau tempat duduk ini ga boleh ada yang tempati.

betapa terkejutnya aku saat melihat siapa yang berada di depanku saat ini.

cowok dingin ngeselin yang tadi pagi aku tabrak!

oh ya ampun!

"kamu....." ucapku terpotong saat dia dengan kasarnya menarik aku untuk berdiri.

eh ini apa-apaan?!

aku cewek.

cewek itu harus diperlakukan lembut,bukan?

lah ini? narik aku kayak lagi tangkep para cabe di lampu merah.

"eh eh ngapain sih narik narik aku?! dengar yaa, DISINI TEMPAT DUDUK AKU! kalau ga terima bilang aja sana sama BU ROS" aku menarik kembali tanganku dari tarikannya dan menunjuk mejaku sambil menekankan kata tempat dudukku dan bu Ros.

dia memandangku datar.

aku paling risih dipandang seperti itu!!!

Fatir pov*
aku terbangun dari tidurku yang kurang nyenyak. yaiyalah aku hanya tidur dengan beralaskan bantalan dari tangan.

aku melihat diluar kelas sepertinya tampak gaduh. aku tidak tertarik melihat hal semacam itu.

saat aku keluar dari kelas, aku mendengar suara bentakan yang sudah familiar di pendengaranku.

Putri.

ya, dia adalah sekertaris osis yang sangat disegani. tapi aku sangat malas memanggilnya dengan embel-embel kak.

karna dia dulu adalah...

tidak perlu dibahas hal itu.

tapi, pendengaranku menangkap suara seseorang -tepatnya cewek- yang sepertinya sedang melawan bentakan Putri.

"maaf ya KAKAK YANG TERHORMAT. aku udah minta maaf kok sama dia, dia nya aja bilang ga apa apa kok"

aku sedikit terkejut mendengar perkataannya. mungkin anak itu tidak tau siapa yang ia lawan.

dan makin membuatku terkejut ternyata yang melawan Putri adalah cewek yang tabrak aku tadi pagi.

aku pun memutuskan untuk melanjutkan ke toilet karna daritadi tertunda.

setelah ke toilet, aku berjalan menuju mejaku. tapi satu objek membuat moodku tiba-tiba down.

cewek pemberani yang tadi melawan Putri adalah siswi baru dikelasku dan dia duduk di meja keramatku.

aku tidak suka duduk dengan teman temanku karna membuatku mengingat hal itu.

aku menghampirinya.

SO HURTSWhere stories live. Discover now