Prolog

1.1K 64 33
                                    

- Maki POV -

Namaku Kurosawa Maki. Aku adalah seorang siswi di SMA Kirishina Utara.

Langsung saja ke intinya.

Di kelasku, ada 2 orang cowok yang sangat, sangat sangat dekat.

Kemana-mana berdua. Mau ke Kantin, WC, maupun pulang sekolah.

Tentu saja kebiasaan mereka berdua ini membuatku heran. Walaupun 'katanya' mereka adalah saudara (walaupun mereka selalu menyangkalnya), tapi apakah saudara akan memiliki ikatan yang sedekat itu? Tidak juga, pikirku.

Apakah itu adalah efek dari tinggal satu rumah? Tapi aku juga tidak sedekat itu dengan adik laki-lakiku.

Apa karena persamaan gender? Aku tidak memiliki saudara perempuan, jadi aku tak begitu tahu pastinya.

Terkalahkan oleh rasa penasaranku, akhirnya aku mengikuti mereka sampai ke rumah setelah berbicara pada ibuku ada sedikit kerja kelompok. Berbohong sedikit tak apa lah, demi membuang rasa penasaranku.

Setelah beberapa meter dari sekolah, aku mendengar mereka membincangkan sesuatu. Tak terlalu terdengar memang. Mungkin karena aku memang berada beberapa meter terlalu jauh di belakang mereka. Duh, berasa kek stalker.

"Pulang nanti Mama masak apa?"

"Masak kamu."

"Anjir serius, laper gue."

"Mana gue tau oncom! Nyampe rumah aja belom."

"Ya sms kek, apa kek."

"Lu juga punya hape kan?!"

Hmm, mereka membicarakan makanan toh. Kalau dipikir-pikir, aku juga belum memakan apapun sejak tadi siang.

"...Katanya masak cumi oseng, pake kecap."

"Lah, tu tau."

"Gue baru nanyain coeg."

"Wih, baik banget lu."

"Baru tau gue baik?!"

"Iya, baru banget."

Sejenak mereka berdua tertawa datar. Benar-benar saudara yang aneh, aku jadi tidak begitu penasaran lagi mengapa mereka terlihat begitu dekat.

Sesaat aku mencoba untuk menyerah, kembali ke jalur arahku pulang dan membuang semua rasa penasaranku, sebelum sebuah percakapan ringan langsung membuyarkan niatku, dan menghentikan langkah kakiku.

"Soal ajakan gue kemaren malem, gimana?" bisik Yuzuru perlahan, namun anehnya masih bisa sampai pada indra pendengaranku. Mungkin karena keadaan jalan ini yang memang sudah super sepi.

"H-Hah? Harus gue jawab?" Balas Riku tergagap, membenarkan rambut blonde-nya dengan agak salting. Sial! Kenapa aku tidak bisa melihat ekspresinya?! Lagian ajakan apa siih

"Harus lah! Jadi gak gituan ama gue nya?"

ANJIR GITUAN. GITUAN APA COBA. KALIAN SODARA, SAMA SAMA COWOK DAN MASIH SMA MZ.

Kupasang telingaku lebih tajam. Apa yang sebenarnya mereka bicarakan?! Bahasa-bahasa absurd mereka membuatku semakin penasaran.

"Tapi kan.. gue takut.." Ucap Riku menyatukan ujung-ujung telunjuk tangannya, menundukkan kepalanya. Sial! Ekspresi apaan sih yang lagi dia pasang?! Jangan-jangan..

"Riku," Ucap Yuzuru lembut, memegang bahu Riku kuat dan bersiap-siap mengatakan atau mungkin MELAKUKAN sesuatu.

Kukeluarkan handphone-ku dengan rusuh. Kupersiapkan dahulu kamera seadanya seandainya benar-benar terjadi sesuatu.

Seandainya mereka benar-benar dalam hubungan seperti 'itu', aku tidak akan menyebarluaskannya dan mungkin hanya akan menjadi stalker mereka berdua sepanjang masa SMA-ku. Tapi jika ketahuan, kemungkinan baiknya, mungkin aku justru bisa membantu hubungan mereka berdua.

Tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada kemungkinan buruknya. Aku harus menyiapkan konsekuensiku yang telah berdiri di sini; mengikuti mereka.

Kuperhatikan dengan seksama apa yang akan terjadi berikutnya.

Setelah Yuzuru membuka mulutnya,

Aku hanya bisa menganga tak percaya.

Kuletakkan hapeku menuju alamnya yang tenang di sana (baca: tasku)

Setelah itu aku langsung berbalik arah, melangkah pergi dengan tatapan super kecewa.

Jangan harap aku bisa memaafkan kalian atas apa yang kalian perbuat hari ini, menghancurkan rasa penasaranku seketika.

Mau tahu apa yang diucapkan Yuzuru yang dengan seketika menghancurkan semua asumsi dan imajinasi yang kubuat?

Jadi tuh, tadi dia ngomong..

"KAMU TEGA BIARIN KAKAKMU YANG GANTENG INI NONTON FILM HANTU SENDIRIAN?!"

- Normal POV -

"Anjir ganteng apanya lu jijay." Bantah Riku keki.

"Lu baru tau gue ganteng?" tanya Yuzuru kembali berjalan di sebelah Riku.

"Sejak lahir ampe sekarang gue ga inget tuh lu pernah ganteng."

"Ingetan lu kali yang ga bener."

"Bah."

Keheningan terjadi sesaat, sebelum Yuzuru kembali membuka topik.

"Eh, betewe."

"Apaan?"

"Sekarang udah ilang sih. Tapi tadi, gue ngerasa kek ada yang ngikutin kita gitu loh."

"Hah? Ngikutin?"

"Iya."

...

Dalam hitungan detik, mereka langsung berlomba-lomba untuk berlari. Tak berani lagi untuk melihat ke belakang.

.:.

TBC

.:.

Kalau ada yang rada gak ngeh tanya aja di komen, inshaAllah aku bales koo :))

Kalau ada yang nanya ni cerita bahasanya baku atau enggak, bahasanya emang gak baku. Berhubung part ini banyaknya POV gadis alim(?), jadi lebih banyak bahasa bakunya.

Btw foto yang diatas itu penampakan Maki.

Makasih banget buat yang udah baca :')

Last, Vomment? :))



BROTHERS [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang