16. What?!

339K 14.9K 648
                                    

Pagi ini Jessie bangun pagi seperti biasa untuk berangkat sekolah. Matanya juga masih sedikit sembab karena acara nangis menangis kemarin.

Pelipisnya juga ia tempel dengan plester karena luka kemarin. Ia juga sudah mengganti warna rambutnya lagi.

Dia punya banyak stok pewarna rambut. Jadi ia bebas mengubah warna sesuka hatinya. Jessie turun ke meja makan untuk sarapan bersama keluarganya.

"Morning Ma, Pa, Bang Nash, Bang Kevin." Jessie mencium pipi mereka semua.

"Morning Dear." Ucap mereka semua.

"Kamu udah baikan Sayang?" Tanya Evelyn sambil mengoleskan selai coklat di roti milik Jessie dan memberikannya pada Jessie.

"Udah Ma." Jawab Jessie sambil menerima roti lalu memakannya.

"Dek, kalo bisa perbaikin hubungan kamu sama Nick, Abang tau kalo dia beneran sayang kamu kamu." Ucap Kevin.

"Entahlah Bang, Jessie masih belom mau bahas tentang Nick." Jessie lesu.

"Perbaikin aja Sayang, dia beneran sayang dear sama kamu."

"Tapi dia kemaren meluk wanita lain Pa, bahkan wanita itu mencium pipi Nick." Jessie menunduk menahan air matanya.

"Mungkin mereka lagi ngelepas kangen Dek, kan mereka lama gak ketemu, kamu positive thinking aja, Sayang." Nasihat Nash.

Jessie menghela nafasnya.

"Yaudah nanti Jessie coba ngomong sama dia. Udah ah Jessie berangkat dulu. Jessie udah telat." Jessie menghabiskan susunya lalu menggigit rotinya berniat menghabiskannya saat perjalanan.

"Abang anter. Dan tidak ada penolakan!" Ucap Kevin tegas.

"Iya iya." Jessie menghela nafasnya.

"Jangan ngebut Kev." Peringat Evelyn.

"Iya Mamaku sayang." Kevin mengedipkan sebelah matanya pada Evelyn. Evelyn memutar bola matanya malas.

"Yaudah berangkat sana."

"Jessie berangkat ya." Jessie mencium pipi Evelyn, Adam, dan Nash.

"Hati-hati sayaang." Jessie mengangguk dan menyeret kerah belakang baju Kevin menuju mobilnya.

Adek durhaka.

Mereka segera masuk ke dalam mobil dan pergi menuju sekolah.

"Dek, rambut kamu berubah lagi?" Kevin menggelengkan kepalanya heran melihat adiknya yang sangat suka mengganti warna rambutnya.

"Iya dong, Bang. Ini keren tau." Jessie mengibaskan rambut panjangnya.

"Iya iya terserah kamu aja. Oh iya dek, nanti kamu coba ngomong sama Nick ya."

"Entah Bang, liat nanti aja." Jessie mengalihkan pandangannya ke luar jendela mobil.

"Kamu sabar ya dek, ikutin kata hati kamu, abang dukung semua keputusan kamu asalkan kamu bahagia. Dan jangan pernah kebawa emosi yang hanya sesaat tapi bikin kamu nyesel diakhirnya." Kevin mengelus puncak kepala Jessie.

"Iya Bang, makasih." Jessie tersenyum pada Kevin.

Mereka sudah sampai di sekolah Jessie.

"Sebentar." Kevin keluar dari mobil. Jessie mengerutkan keningnya.

"Silahkan Nona Robert." Kevin membukakan pintu untuk Jessie. Jessie terkekeh pelan.

"Terimakasih pak supir." Kevin mengerucutkan bibirnya karena ia dibilang supir oleh Jessie.

Bad Girl and Crazy TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang