Flashback

19 1 1
                                    

'hei jangan beraninya sama anak cewek aja!' tutur seorang anak laki-laki bernama Cendi

'tauk nih, bisanya Cuma gangguin adek gue mulu! Sini ganggu gue kali berani!' teriak Dea

'aduh pangerannya dateng nih! See you next time cantik' tutur segerombolan anak laki-laki yang sedari tadi mengganggu Qorry.

Qorry dan Dea memiliki kepribadian yang sangat berbeda, walaupun mereka kembar indentik, Qorry memiliki sikap lemah lembut dan elegan namun tak percaya diri, berbeda dengan Dea yang sedikit tomboy, gak bisa diem punya kepercaya dirian yang tinggi, sejak kecil mereka selalu berdua kemana-mana, Dea selalu melindungi Qorry karena Qorry sangat-sangat lemah lembut dan gak bisa ngelawan, lalu Cendi ini siapa?

Cendekia Astian Putra seorang anak laki-laki dengan kulit hitam manis dan hidung mancung, mereka bertiga sudah sangat dekat karena tetanggaan, Cendi selalu jagain Qorry layaknya seorang kekasih, ia selalu ada dan memberi perhatian lebih ke Qorry melebihi Dea.

'Kamu kok nangis?' tanya Cendi

'aku berantem sama Dea' tutur Qorry menunduk

'memangnya kamu gak ada temen lagi selain Dea? Sampe kemana Dea kamu harus ikut? Padahal Dea gak suka kamu ikut dia main' jelas Cendi

'iya dia gak pernah ngajak aku, soalnya aku gampang ngambek, dia males jagain aku' tutur Qorry menangis

'yaudah main sama aku aja ya, nih aku punya lolipop buat kamu' ujar Cendi menghibur Qorry

'buat aku? Makasih' ujar Qorry cengir lebar

&****&

Bahkan saat Qorry dalam keadaan sakit, Cendi selalu ada buat Qorry, gimana pun kondisi Qorry

'duh aku cacar, kata Mama ini itu nular, kamu jangan deket-deket sama aku' jelas Qorry

'tapi Dea main sama kamu' tutur Cendi heran

'soalnya dia udah pernah cacar jadinya dia gak akan ketular, nanti kamu juga ikut sakit' ujar Qorry

'gak apa-apa, aku mau nemenin kamu main' ujar Cendi tersenyum

&****&

'kenapa belum pulang? Dea mana?' tanya Cendi melihat Qorry sedang berteduh di halte menunggu jemputan

'dia tadi izin pulang duluan soalnya ada pertandingan enggar gitu' ujar Qorry

'pulang sama aku aja yuk, tuh udah dijemput' ujar Cendi tersenyum

'yaudah deh iya' ujar Qorry

&****&

Namun perpisahan mereka karena tepat saat mereka duduk dikelas 3 SD, Qorry harus pindah ke Perancis untuk melanjutkan sekolah disana sekaligus nemenin Neneknya disana, itung-itung mengasah bakat seni yang ada di diri Qorry.

'kamu besok udah berangkat, nah nanti waktu aku pulang sekolah aku tunggu kamu di taman tempat biasa kita main ya?' ujar Cendi yang ingin berangkat sekolah

'oke deh' ujar Qorry mengacungkan jari jempolnya

Tepat pukul 11 siang, Qorry pergi ke taman dan menunggu Cendi, sesuai kesepakatan mereka, namun sudah hampir 3 jam Cendi tak kunjung datang

'aduh udah mau hujan nih, udahlah! Cendi emang keterlaluan kalo becanda' omel Qorry pergi menuju rumahnya.

Sesampainya di rumah, ia menatap sepeda Cendi di dalam garasinya, yang sedang rusak parah, dengan Cendi dan Dea yang ada di halaman rumah Cendi dengan kaki penuh luka

'ehh Qorry!' teriak Cendi melihat Qorry, namun Qorry tak acuh dan pergi meninggalkan mereka berdua

'Qorry kenapa?' tanya Dea polos

'aku tadi janji mau ketemuan di taman, soalnya aku mau kasih ini' tutur Cendi mengambil satu toples burung kertas dari tasnya

'buat apa?' polos Dea

'soalnya kata mama, kalo kita sayang sama orang , kita harus buat 100 buah burung kertas dan dikasih ke orang kita sayang, tapi belom juga sempat ngasih , dia udah marah duluan sama aku, coba kita gak nabrak pohon gak gini jadinya' ujar Cendi kesal

Semenjak hari itu Qorry dan Cendi tak lagi sedekat nadi, hingga keberangkatannya Qorry enggak menyapa bahkan mengatakan selamat tinggal ke Cendi

'kamu yakin enggak mau kesebelah dulu? Entar nyesel' tutur Dea merahasiakan semua yang Cendi ceritakan

'iya gak bakal, udahlah~ ayo masuk mobil' ujar Qorry berjalan mendahului Dea.



Cute DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang