part 2 Piknik

15.2K 523 9
                                    

8 tahun kemudian

Cassei Rothchild tumbuh menjadi anak yang ceria, periang, lincah dan juga pandai. Dia membawa keceriaan di desa Bibury. Hampir semua penduduk di desa ini mengenalnya. Cassei sudah menjadi terkenal sejak kedatangannya ke desa delapan tahun yang lalu. Dia memiliki seorang sahabat bernama Emily Parker yang tinggal satu Km dari rumahnya.Emily adalah gadis kecil yang cantik,memiliki rambut coklat kemerahan lurus, pipinya yang merona merah,ceria dan ramah. Adelaine duduk di kursi goyang dekat jendela di ruang keluarganya yang nyaman sedang merajut beberapa pakaian hangat  untuk Cassei. Jarum jam berdetak keras dan sudah sekian kalinya dia melihat ke arah jam. Hari sudah hampir menjelang malam, tapi Cassei belum juga pulang. Derap langkah terdengar di depan pintu.’’Ibu, aku pulang’’.Cassei membuka sepatunya yang belepotan dengan tanah dan menyimpannya di depan pintu . Adelaine sudah berada di depan Cassei dan menatapnya marah.Cassei ketakutan dan mundur beberapa langkah.’’Kau dari mana saja? Ibu sangat mengkhawatirkanmu’’. Cassei tertunduk sedih.’’Maafkan aku, tadi aku bermain sampai lupa waktu’’.

‘’Lain kali jika kau akan bermain , beritahu ibu terlebih dahulu’’.

‘’Baik. Aku tidak akan mengulanginya lagi’’.

 ‘’Sekarang kamu pergi mandi . Setelah itu kita makan malam!’’. Cassei mengikuti ibunya dari belakang melewati ruang depan yang sudah terlihat rapi dan begitu bersih sehingga dia takut untuk mengotorinya. Kamar Cassei terlihat sederhana dinding kamarnya dilapisi oleh kertas dinding bercorak garis-garis lembut berwarna pink. Lantainya terbuat dari kayu dan ditengah-tengah lantai ada karpet berbentuk segi panjang  berbulu berwarna abu-abu muda. Didekat jendela ada meja belajar dan diatasnya ada rak buku tempat Cassei menyimpan semua buku pelajarannya. Disudut yang lain dekat jendela ada tempat tidur terbuat dari besi yang di hiasi oleh kelambu. Jendelanya memiliki tirai muslin berenda berwarna pink. Kamarnya menghadap ke perkebunan bunga matahari . Setelah mandi Cassei cepat-cepat mengenakan pakaiannya dan dia turun ke bawah dimana ayah dan ibunya sudah menunggunya di ruang makan.‘’Sebelum kita makan malam, ibu ingin memberitahumu sesuatu’’.

‘’Apa itu bu?’’

‘’Hari minggu nanti kamu tidak boleh ikut piknik bersama dengan nenek Selina dan juga paman Jeremy’’.

‘’Apaaa? Tapi kenapa bu?’’

‘’Karena hari minggu nanti kita akan pergi untuk menemui bibi Danielle di London’’.

‘’Tapi aku sudah menanti-nantikan piknik ini’’.

‘’Pokoknya hari minggu kamu akan pergi bersama kami. Bibi Danielle ingin sekali bertemu denganmu dan ibu sudah janji akan membawamu serta’’.Cassei terlihat kecewa, kemudian melirik ayahnya meminta pertolongan , tapi Kevin hanya menggelengkan kepala.

‘’Ayo sekarang kita makan!’’kata ibunya. Cassei hanya melihat makanannya , tidak disentuh sedikit pun. Nafsu makannya hilang seketika ketika ibunya tidak memberikan izin untuk pergi.

‘’Cissy, kamu tidak makan sayang?’’tanya ayahnya lembut. Cassei mendesah dan wajahnya terlihat cemberut.’’Selera makanku hilang. Bahkan aku sudah menyiapkan segalanya untuk keperluan piknik nanti’’.

‘’Maaf Cissy, mau tidak mau kamu harus ikut kami untuk bertemu dengan bibi Danielle. Tidak ada salahnya kan kamu tidak mengikuti piknik kali ini. Kamu dan nenek Selina bisa merencanakan lagi pergi piknik di lain waktu’’.

‘’Tapi ibu, bisakah kita pergi minggu depan saja. Aku mohon’’.Cassei menangkupkan kedua tangannya dan menatap ibunya dengan pandangan memohon. Adelaine merasa kasihan melihat Cassei dan hampir saja hatinya luluh untuk memberikan izin untuk pergi. ‘’Tidak. Minggu depan bibi Danielle sudah kembali ke Belanda’’. Cassei langsung tertunduk sedih dan kecewa.’’Cepat habiskan makanmu sekarang!’’perintah ibunya.

The Secret of the Cassei RothchildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang