Bab 11: Klub Tarung

8.7K 529 26
                                    



Ini akhir pekan di minggu ke tiga. Waktunya menghabiskan waktu dengan cara mereka, sebagaimana rutinitas biasanya. Fight Club dibuka dan tentu siapa lagi yang sangat bersemangat naik ke atas ring kalau bukan Daud.

Bulan ini membuatnya lebih sibuk, dengan urusan Sadjid itu. Daud tidak suka dibuat repot apalagi terpancing emosi, dan Wishnu Sadjid tahu sekali perkara tersebut. Sering sengaja memancing amarah saat rapat digelar.

Ini akhir pekan ke tiga, waktunya Fight Club dibuka. Kali ini di luar dugaan, Alexey memberikan tempatnya untuk dijadikan arena. Pertarungan bulanan ini di antara mereka saja, para lelaki yang berada di puncak. Ada yang harus menunggu undangan untuk bergabung, tentunya setelah terbukti punya cukup nyali untuk beradu fisik. Tidak semua orang di puncak ikut bertarung, tapi selalu ada yang bertaruh dalam jumlah besar. Ini rahasia, di antara mereka saja. Bisik-bisik memang terdengar mengenai Fight Club ini, tapi dibanding dinilai sebagai kegiatan ilegal, orang-orang justru menganggapnya sebagai perkumpulan rahasia yang berpengaruh. Nyaris semua CEO muda diam-diam ingin diundang. Pergi ke gym atau sasana untuk melatih tubuh sudah terlalu biasa dan kurang menantang. Bertarung sampai K.O sesama mereka sungguh hal yang menarik yang menjadi pilihan. Sebuah perkumpulan yang sangat lelaki yang penuh harga diri. Wajah-wajah yang memar di Senin pagi adalah isyarat kegilaan menyenangkan yang terjadi di akhir pekan, dipahami hanya antara mereka saja.

Dan orang-orang tahu Daud beserta teman-temannya sudah menjadi bagian Fight Club sejak lama. Yang tidak mereka tahu, Daud adalah bagiannya bahkan sejak masa belia sebagaimana ayah-ayah mereka. Alexey, si Putra Mahkota korporasi selalu menjadi lawan seimbang. Jadi, ini adalah akhir pekan penuh adrenalin dan peluh. Minggu ke tiga setiap bulannya, selalu Daud sambangi saat ia sedang kesal atas segala hal.

Bulan ini mengesalkannya. Selain Sadjid, Myanna menguras emosinya diam-diam. Daud tahu itu dan tak menyangkalnya, tidak pula mencoba menemui Myanna meski ia ingin. Masalahnya Daud yakin Myanna tak ingin membahasnya, bisa diketahui lewat suara dan wajah malasnya yang seperti biasa saat Daud menghubungi lewat video call. Itu sudah cukup jelas sebagai keputusan Myanna si Keras Kepala untuk tidak memperpanjang setiap hal menyebalkan yang dibuat Daud, seperti biasa. Sikap yang diartikan Daud sebagai pengabaian, seperti yang terjadi selama ini tiap kali Daud hilang kendali dengan kemarahannya gara-gara Myanna nekat berkencan. Tapi kali ini terasa berbeda. Daud tidak tahu mengapa. Mungkin karena lelaki yang nekat mendekat pada Myanna adalah Rumi.

Emyrrumi Malik yang punya tattoo di tempat nyaris intim itu. Daud mendengus kesal turun dari heli sambil menarik gusar dasinya supaya longgar. Sepanjang mengenal Myanna, dia tidak pernah menganggap Myanna benar-benar serius menyukai rajahan pada tubuh lelaki. Daud menganggapnya sambil lalu. Myanna itu seorang artist selain designer. Dan rajah tubuh memang indah sebagai seni, tak heran seorang Myanna punya kekaguman atasnya. Tapi membuatnya menjadi tertarik pada si Pemilik rajah sampai sudi membiarkan jarum tajam itu menggoresi tubuhnya? Itu hal yang sangat berbeda.

Sosok Rumi tertangkap Daud, baru turun dari jet-foil keperakan bersama Romus dan Maynard. Ia menggemeretukkan gigi kemudian mencoba mengalihkan kekesalannya dengan menghampiri Alexey yang kini berdiri memicingkan mata memandangnya, baru turun juga dari heli.

"Kau macam harimau lapar."desis Alexey.

Daud tertawa hambar, "Bulan yang tidak menyenangkan. Kau salah satu penyebabnya."katanya masam.

Alexey tergelak, "Hei, jangan masukin hati. Lagian udah lama juga kau tak sibuk."

Daud berdecak, "Asal bukan sedang ingin menekan. Jangan coba-coba, Lexi!"

Alexey menggeleng, "Bicara apa kamu, Ud? Keberadaan Sumanagara itu sama dengan korporasi itu sendiri."

Daud tersenyum tipis, "Apa ini senang-senangmu, Lex?"tanyanya tajam.

Affair of MeWhere stories live. Discover now