Chapter 1c

19.5K 344 6
                                    

*jam tujuh pagi di dalam mobil*

'ha ha ha,sudah ku putuskan.sepertinya saran mine tidak terlalu buruk,orangtua macam apa mereka ini,uh menyebalkan tadinya aku tidak mau dì sebut anak pembangkang.tapi apa boleh buat mereka seenaknya,untung-untung kalau calon pengantinnya baik,tampan,pintar,putih,kalou sebaliknya gimana?kau dengar tidak beruang,sebentar lagi kau akan bertemu dengan temanmu di kutub utara'yuri berbicara di dalam hati sambil menggigit kaki bonekanya.

"ya ampuun,sayang mulai sekarang hentikan kebiasaan burukmu itu,sebentar lagi kau akan menikah."nyonya azaki tersenyum.

'hentikaaan,jangan sebut kata-kata pernikahan aku jadi mual,sebenarnya aku ini anak kalian atau bukan siih!!'yuri berteriak di dalam hati sambil meremas bonekanya.

"anakku,apa kau tidak lupa membawa banyak baju."tuan azaki bertanya.

"ya"kata yuri kesal.'aku juga membawa jam beker,beberapa buku,celenganku,paspor dan semua pakaian musim dinginku,lihat saja setelah aku lihat pengantin prianya jelek,aku akan kabuuur'kata yuri di dalam hati.sebenarnya yuri kesal pada orang tuanya,namun dia juga sangat menyayangi mereka,di tambah lagi ayah ibu dan dirinya anak tunggal,jadi serasa berat bila harus jadi anak pembangkang.

*dua jam berlalu*

"kita sudah sampai,ah segarnya ibu dan kanae sangat pintar memilih tempat."tuan azaki tersenyum ceria.

'apanya yang segar,hanya angin pantai biasa aja tuh,villanya juga biasa,cuma tiga lantai,apa istimewanya,pemandangan menghadap matahari terbenam dan tamannya juga biasa saja,ada jembatan kayu yang di bawahnya banyak ikan koi lagi.ah.. Aku kesal!!,kenapa acaranya tidak di hotel dekat bandara saja,coba lihat,ya ampu..n tidak ada kendaraan umum yang lewat.bodohnya tau begini aku kabur dari malam saja.'yuri gemas pada diri sendiri.

"ayo sayang,kita harus bersiap."nyonya azaki menarik tangan yuri.yuri sudah lemas dan pasrah.

*satu jam berlalu*

Yuri di gandeng keluar dari kamar ibunya,memakai gaun pengantin selutut tanpa lengan dan memakai sarung tangang sesiku, saat menuruni tangga

Ada seorang pria botak dan pendek memakai jas lengkap sedang tersenyum pada yuri di tangannya memegang seikat bunga.

'a..pa?s..iapa dia?apa pengantinnya?'yuri kaget lalu berbicara di hati.

Pria itu mendekat,semakin dekat dan dekat...

"JELEE...K AKU TIDAK MAU"yuri berteriak di hadapan pria itu.

'thoeeng'

ibu dan pria itu kaget.

"tenang sayang,bukankah kau suka bunga mawar putih?jadi ibu pesan bunga itu pada paman ini."kata nyonya azaki kaget.

Paman itu menjelaskan"kalau nona tidak suka,aku membawa bunga yang lainnya di mobil,ada bunga lyly,tulip.anggrek,.."

"aku suka,"kata yuri cepat lalu mengambil bunga mawar itu,yuri menarik nafas lega.'oh ternyata bukan dia?untunglah..' yuri berkata di dalam hati.

Yuri meneruskan jalannya saat akan memasuki lobi,ada seorang pria muda tampan,kancing jasnya di biarkan terbuka,saat yuri berhadapan dengannya,pria itu tersenyum.

Ibunya memperkenalkan"sayang kenalkan ini..."

"aku yoroshi kobe"katanya sambil tersenyum memperlihatkan gigi hitam dan ompongnya.

"TIDA..AK"yuri tanpa sadar berteriak.

Kobe dan nyonya azaki kaget.

"sayang kau kenapa?dia itu sepupunya calonmu."nyonya azaki heran kenapa anaknya selalu histeris.

"benar,senang berkenalan dengan mu."kobe tersenyum kembali.

Yuri hanya tersenyum kaku karena malu.

'bisa jantungan aku,kenapa sih ibu ga peka?ya ampuu..n bodohnya aku kok sampai lupa menanyakan nama calon pendampingku?umurnya berapa?kuliah dimana?bukankah ini zaman modern,kenapa aku tidak minta fotonya saja.ah... Menyebalkan.'yuri menggerutu di hati.

"kau ini kenapa sih?ibu tau kau gugup,tapi jangan berteriak begitu,tidak sopan."nyonya azaki tersenyum.

"ibu keterlaluan,aku tidak kenal dengannya,tidak tau namanya,umurnya,sekolahnya? Aku stres bu."yuri tidak tahan lagi.

"benarkah?em...oh maaf sayang,ibu lupa memberikan fotonya,ada di mobil kok,tapi sudahlah sebentar lagi kau juga akan bertemu dengannya,maafkan ibu ya nak?padahal ibu belum tua,kok pelupa yah"nyonya azaki mengelus jidat nya(pembaca jadi yuri menurun pada ibunya toeng).

Yuri cemberut,dia kesal ibunya memang pelupa.

Yuri berjalan kembali'aku mau kabur saja ah,eh eh ta..tapi ko banyak pengawal di pintu masuk bisa sulit dong?harus cari alasan,emm.. Apa yah?'yuri berbicara di hati sambil berfikir.

"ibu.,aku lapar."yuri merajuk.

"kau sudah makan dua mangkuk udon tadi,masa masih lapar?"mereka terus mendekat ke pintu masuk.

"emm.. Ibu aku ngantuk"yuri merajuk.

"jangan aneh-aneh yuri,ini baru jam 11 siang."mereka semakin mendekat ke pintu masuk

"emm..ibu aku haus..dan juga mau kekamar mandi dan juga mau melihat pantai dan aku merindukan beruangku,ibu.. Ibu.."yuri mengeluarkan jurus-jurus alasan andalan.

"nanti saja,setelah acara selesai"mereka sudah sampai di pintu masuk.

'ah.. Sudah tidak ada harapan lagi,aku benci ayah dan ibu,siapapun tolong aku.!'yuri menunduk sedih,ibunya terus menggandengnya ke dalam.semua mata memandang.

"nyonya azaki,calon pengantin pria sudah menunggu."seseorang berkata pelan.

'hancurlah harapan ku,kehidupanku,cinta ku.harusnya aku menuruti kata mine chan.kutub utara lebih baik dari ini,beruangku tolong aku,aku menyesal meninggalkan mu di kamar ibu,jam bekerku.. Aku janji tidak akan melemparmu lagi tapi tolong aku.'yuri terus menunduk,sampai tiba-tiba yuri melihat sepasang sepatu mengkilat di hadapanya,sedikit-sedikit yuri mendongak,terlihat celana panjang putih,lalu kancing jas tuxedonya satu kancing,dua kancing,tiga kancing,lalu terlihat dasi nya,kerah kemejanya.

'aku tak sanggup melihatnya'yuri berkata lemas di hati.

*

Early weddingWhere stories live. Discover now