hehe •lrh :[ON HOLD]

•songo•

"adelia 90, aliando 88, argya 85, ariq 83, bintang 93, callista 85, clara 88, dhian 90, ..."

bur gumblur gumblar zraakh

kenapa sih nama gue harus berawalan huruf p?!?!

kayak nungguin album 5sos gitu, sebenernya gak lama lagi, tapi tetep aja bikin enggak sabar.

"moza 93, nania 95, natasha 90, nazila 98, prilly 98, pytha 23, qia 100, ....."

suami bu sukarti namanya lazim,
astaghfirullahalladzim.

chairil anwar ft. one direction - aku strong.

"itu nilai apa nomor angkot,"
"nilainya sama kayak nomor sendal adek gue."
"tahun lahirnya buyut gue, anjir!"

"udah dong, nanti kalian sakit."

gue melirik ke arah jeje dan menemukan ia sedang melerai dua semut yang sedang berkelahi--bisa jadi kawin--dengan mata berkaca-kaca.

gak ada harapan.

oke, sebenarnya ada beberapa kemungkinan kenapa nilai gue kecil, yaitu:
•pensil 2b gue palsu.
•ada yang menyantet gue.
•ada yang menukar pensil 2b gue dengan pensil frozen yang dibuat seakan-akan seperti pensil 2b.
•nilai gue ketuker sama qia, hehe.

plis ini kok gak ada yang masuk akal.

"bu, nilai terkecil seangkatan siapa?" tanya qia pada bu sukarti.

ini nih, siluman sun go kong. masih gua beach, ntar juga gua selepet.

"anu iku lo, si pitak karo anak kelas 11 mia 5, kalau enggak salah jenenge luke hammim." jawab bu sukarti.

pytha loh buk, bukan pitak:(

bu sukarti beranjak dari kursinya dan berjalan pelan untuk menghampiri gue. "remednya lewat edmodo loh ya," tutur bu sukarti lalu beralih ke qia.

•••

tning!

simiyaswala2 (32)

qia: yng rmed kimia tlg bka edmdony y, mksh.. cr: bu sukarti

verrel bramasta: gue enggak

natasha wilona: (2)

aliando syarief: (3)

prilly latuconsina: (4)

dhian sastrowardoyo: emang ada yang remed y?

setya novan aja: kok yg muncul artis semua bangsyad

qia: pytha doang sih @dhian sastrowardoyo, yang lain diatas 80 semuaa

╭━━╮
┃╭╮┃
┃╰╯╰╮
┃╭━╮┃
┃╰━╯┃
╰━━━╯
╭━━━╮
┃╭━╮┃
┃┃╱╰╯
┃┃╭━╮
┃╰┻━┃
╰━━━╯
╭━━━╮
┃╭━╮┃
┃╰━━╮
╰━━╮┃
┃╰━╯┃
╰━━━╯
╭━━━━╮
┃╭╮╭╮┃
╰╯┃┃╰╯
╱╱┃┃
╱╱┃┃
╱╱╰╯
////////////////
KAU

pytha: udah dikerjain kok hehe(:

memang orang seperti qia ini songong, minta disantuni. dari mukanya saja udah kelihatan aura kebangsatannya.

gue dari tk sekelas sama qia, dan alhamdulillah gue berhasil mengurungkan niat buat jedutin kepala dia ke dinding.

"KAK, BUKAIN GERBANGNYA!" teriak adek gue, grafik—panggilannya rafi.

"YA KAMU LAH MASA AKU!" teriak gue lebih kencang.

"AKU LAGI MAIN ULER INI ULERNYA UDAH GEDE," teriaknya lagi.

sheehlead.

dengan berat hati gue beranjak dari kasur dan meraih kunci gerbang untuk membukanya. mobilnya beda sama mobil nyokap, pLIS INI MOBIL SIAPA. jangan bilang gue menang undian chandra.

gue mengintip dan melihat pengemudinya seorang laki-laki yang kayaknya seumuran sama gue. wajahnya gak terlalu jelas karena dia pake kacamata dan masker. faedahnya apaan jink, pake masker dalem mobil.

gue buru-buru masuk lagi ke rumah dan mengambil pisau. gue membuka gerbang dan akhirnya pengemudinya keluar dari mobil.

"pytha! ini calum," kata calum.

gue mengernyit. "ngapain lo di sini?"

"numpang berak,"

"hah? ya udah masuk aja gapapa," ucap gue mempersilakan.

"ya nggak lah bege, gue mau ngajak jalan hehe."

"najis sok ngajak jalan, duit darimana lo? jualan narkoba lo ya, ngaku!"

"lo ni suudzon aja, mau enggak?"

gue berpikir sebentar. rafi gimana? gue membayangkan rafi yang sedang asyik main game uler-uleran. miris.

"nggak deh, rafi sendirian,"

"oke gini aja, gue main di sini. boleh kan?" tanya calum.

gue mengangguk pelan dan perasaan gue mulai enggak enak.

•••

halo aku sudah berapa tahun tidak update, ya gaada yang peduli juga si hehe. maav y kawan chapter ini tak de lukenya. chap berikutnya pasti ada kok mrmwhehwhehwhe.

dadah, anya sayang kelen.
salam semanis
senyum ashton
yang kyutii.