Bab 1; Siwon

3.7K 121 27
                                    

Choi Siwon; pria dengan dada bidang dan tangannya yang hangat membuat siapa saja bisa jatuh hati pada pria ini. Apalagi didukung dengan wajahnya yang tampan, tubuh tinggi tegap dan pemikiran santai pun kaya, siapa yang tidak ingin berlomba-lomba mendapatkan hatinya?

Tapi sayang sekali...

Bertemu dengan Kyuhyun, pria kurus yang terkenal punya otak encer di kampus membuat semuanya berubah. Siwon tak lagi disegani para gadis begitu pula teman-teman prianya. Ia lebih suka bersama Kyuhyun di perpustakaan--menghabiskan banyak waktu untuk sekedar bertukar bacaan buku, setiap hari.

Meskipun Kyuhyun berada satu tahun di bawahnya--yang artinya punya jadwal yang berbeda dengannya, ia tidak masalah. Siwon mengorbankan waktu istirahat dan liburnya hanya untuk menemani Kyuhyun membaca buku. Siwon pikir itu cinta. Siwon tidak pernah mengatakkan apapun pada Kyuhyun tentang perasaannya. Belum. Tidak berarti Siwon tidak akan mengatakannya. Hanya saja ia perlu memberi Kyuhyun sedikit ruang untuk bergerak.

Hingga akhirnya ia tidak sanggup menahan lagi, Siwon benar-benar nekat. Sampai hal-hal yang dianggap memalukan sampai di telinga orang tua Siwon. Kyuhyun tidak minta apapun karena memang dia sendiri tidak ingin Siwon terluka, terlebih karena dirinya.

Dan cerita dimulai pada hari ini...

11.45 AM, Kyunghee Univ, Seoul, South of Korea

Kyuhyun meninju spion mobil bututnya yang seharga dua juta won yang selalu memusingkan kepalanya. Ban yang baru saja ia beli setengah bulan lalu bocor lagi. Kyuhyun benar-benar muak--pasalnya uang kerja part-timenya ludes hanya karena menanggung biaya kerusakan mobil bututnya. Ia juga yang salah kenapa membeli ban bekas daripada ban yang baru. Tapi beberapa fakta berkeliling lagi di dalam otaknya tentang, 'bayar sewa flat', 'bayar tagihan listrik' pun 'tagihan air'. Kyuhyun tidak boleh melupakan semua itu. Gaji part-time tidak cukup menjaminnya juga karena ia harus membayar kuliah yang masih tiga semester lagi.

"Sialan sekali," ia mengumpat, menendang ban mobilnya yang bocor. Padahal Kyuhyun harus kuliah siang ini pukul 01.00 PM.

Kyuhyun harus memutar otaknya. Ia harus mengambil kerja part-time satu lagi--yang bayarannya lima puluh ribu won per jam. Tapi itu mustahil.

"Sialan... sialan." Tiga kali lagi ditendangnya ban mobil yang diumpati sialan itu. Kyuhyun meremas rambutnya gelisah. Tidak mingkin Kyuhyun menelepon tukang derek, ia juga tidak punya uang.

Cukup khawatir jika mobilnya kenapa-kenapa, mau tidak mau Kyuhyun meninggalkan mobilnya di pinggir jalan. Toh kalau dipikir-pikir lagi, siapa yang mau rongsokan murahan seperti itu di zaman sekarang?

Tidak ada kecuali orang gila bodoh yang kere sepertinya. Setidaknya Kyuhyun tidak bodoh dan gila, ia hanya kere.

Jadi Kyuhyun harus berlari tunggang langgang untuk mencapai kampus tepat waktu. Untung kakinya kurus dan panjang, jadi Kyuhyun bisa sampai di kampus tepat waktu. Harus diakui Kyuhyun terampil di bidang olah raga. Soal lari dia memang jagonya. Dulu sewaktu di sekolah menengah atas tingkat pertama, beberapa POR Seni banyak ia ikuti dan tak sedikit juga penghargaan disandangnya. Itu bukan apa-apa dibanding saat Kyuhyun di bidang akademiknya. Tapi Kyuhyun tidak pernah sombong, neneknya selalu mengajari Kyuhyun dengan baik meski terkadang ia sangat nakal.

Kyuhyun mengatur napasnya yang satu dua satu dua. Tangan kirinya memegangi lututnya yang kram dan satunya lagi mengelap keringat. Seoul panas sekali hari ini. Tidak salah jika banyak gadis manja yang sekedar membawa payung setelah turun dari sedan silver mengkilat mereka.

"Kyuhyun..." Seseorang di belakangnya memanggil. Kyuhyun menoleh. Donghae--seniornya di klub Match menyuruh Kyuhyun untuk mendatangi dirinya di bawah pohon ek besar dengan isyarat kepala maju-mundur karena tangannya penuh dengan berkas bertumpuk. Kyuhyun mencoba tidak mendengus karena ia benar-benar harus menghormati Donghae sebagai seniornya.

"Ada apa, Hyeong?"

"Tolong berikan semua berkas ini ke kepala devisi kita, Park Jungsoo." ucap Donghae enteng tanpa memerdulikan keringat Kyuhyun yang sebesar biji jagung bertengger menantang di pelipisnya.

"Katakan padanya aku tidak ada waktu untuk mengantarnya karena sibuk mengirusi skripsi." Donghae memindahtangankan berkas-berkas bertumpuk itu di tangan Kyuhyun. Dalam hatinya Kyuhyun menyerapihi Donghae. Katakan saja kau ingin berkencan dengan Hyuk Jae Seonbae, decihnya tersangkut di kerongkongan. Kyuhyun tahu benar apa yang akan dilalukan seniornya yang mengaku straight itu. Tahu betul tabiatnya. Jadi ia berpura-pura menuruti saja.

"Ya." Kyuhyun mengangguk dan pergi meninggalkan Donghae yang ia tahu bahwa di balik punggungnya Donghae menertawai kepatuhannya. Tuhan tahu apapun yang dikerjakan umatnya. Dan masalah selesai.

Kyuhyun masa bodoh saat melewati koridor kampus yang sangat sempit ketika anak-anak memenuhi seluruh jalurnya. Kyuhyun ingin meneriaki umpatan sebenarnya, tapi ia tahu aturan. Siapa dirinya pun siapa mereka.

Jadi sebelum ia dihujani tatapan penuh disforia dan ditendang keluar dari kampus, Kyuhyun hanya perlu patuh. Semua beres.

***

Siwon menyadari ada yang ganjil dengan nilai mata kuliahnya akhir-akhir ini. Kerap kali angka merah dan teguran dosen membuat kepalanya pening. Jadi Siwon harus memutar otaknya agar tes bulan depan tidak mengecewakan orangtuanya. Ini gara-gara terror surat cinta dari gadis-gadis kampus yang tergila-gila padanya. Demi Tuhan dia jijik. Teman-teman prianya seperti Zhoumi dan Changmin ikutan menggeleng melihat nilainya turun drastis.

Siwon memutar matanya jengah,"Aku bisa gila."

"Kusarankan carilah mentor sementara waktu untuk memulihkan nilaimu." Changmin mengambil kursi di depan Siwon dan duduk berbalik, meletakkan sikunya di atas meja Siwon.

Zhoumi mengangguk setuju, "Sebelum ayahmu benar-benar memasang wajah seperti ini..." Zhoumi mempraktekkan wajah garang ayah Siwon yang siap menendang bokong siapa pun yang lewat di depannya. Siwon hendak memukul kepala Zhoumi dangan kamus bahasa Franch.

"Mungkin di fakultas lain ada anak pandai yang bisa dibayar untuk kesembuhan nilaimu." Ryeowook menyela di antara Changmin dan Zhoumi.

Siwon, Zhoumi dan Changmin menatap tajam ke Ryeowook.

"Kau tahu siapa dia?" Siwon memajukan wajahnya sedikit, mencoba mendesak Ryeowook. Yang diintimidasi hanya bisa menelan ludah sebelum menarik diri dari gerombolan itu.

Ryeowook mengangguk. "Anak fakultas Match semester lima."

"Kenalkan padaku!"

Changmin menengahi, "Kau punya nomor teleponnya?"

"Ya... nomor telepon." Desak Siwon.

"Tidak," Ryeowook memasang raut menyesal. "Tapi kalian bisa menemuinya di klub Match lantai tiga. Namanya Cho Kyuhyun." Ryeowook memasang kedua ibu jarinya di depan dada dan berbisik, "Semoga sukses!" Dan ia pergi menuju ambang pintu.

Mereka bertiga terbengong setelah kepergian Ryeowook. Siwon bisa merasakan hatinya sedikit lega sekarang. Setidaknya ia punya uang. Jadi semua akan terasa lebih gampang. Siwon hanya perlu mendatangi Cho Kyuhyun itu tanpa rasa khawatir, mungkin.

Tapi... akankah nilai Siwon terselamatkan? Akankah ia bertemu seseorang yang spesial?

TBC

Nb: anak-anak baik pasti memberi review ^^b

Inkonfesoحيث تعيش القصص. اكتشف الآن