Hai, perkenalkan namaku Ancelin Angelia Prillyana. Aku putri kedua dari Reza Sudradjat dan Azkia Sri Rejeki. Dan ... tahukah kalian, jika aku mempunya kakak yang cantik dan baik hati seperti ibu peri, namanya Fredella Mila Ulani.

Aku kuliah di Akademi AMPARI GARUDA YOGYAKARTA, mengambil jurusan tata boga sesuai dengan keahlian dan hobiku yang suka memasak. Karena mamaku mempunyai Catering, Restoran dan WO (Wending Organizer), aku ingin mengikuti jejaknya. Kak Mila sudah mengambil jurusan ekonomi dan bisnis di UGM dan tahun ini dia akan lulus S1. Aku masih 6 semester lagi, baru lulus. Rencana keluargaku begini, yang akan membantu usaha Papa, Kak Mila, sedangkan aku membantu usaha Mama. Jadi adil kan?

Setelah lulus nanti, dia akan menikah dengan tunangannya, Kak Kelvin Leo Hendra. Mereka sama-sama orang Jawa, jadi mudah bagi mereka mendapat restu. Ngomong-ngomong soal hubungan, saat ini aku sedang menjalin kasih dengan pangeran tampan dari Tanah Karo, Azka Rafa Ali Sembiring. Dia selalu membuat hari-hariku begitu berwarna.

Aku juga saat ini membantu Mama mengurus Catering Sri Rejeki miliknya. Aku sekarang sedang berusaha mendirikan angkringan dan cafe di kota tercintaku ini. Modal yang aku miliki dari membantu di Catering Sri Rejeki. Mama membayarku setiap bulan sekali. Yaaa ... katakanlah aku ini salah satu karyawan Mama. Kalau omset melebihi target, aku akan mendapat bonus. Yaaaa ... hitung-hitung aku latihan bisnis dibidang ini ... kan dari Mama? Dan bisa bereksperimen dengan menu-menu baru, agar tidak monoton dengan menu yang sudah ada. Apalagi kuliner masa kini sudah berkembang, aku harus pintar-pintar memutar otak untuk mengeluarkan menu baru setiap 3 bulan sekali. Begitulah hidup, harus banyak inovasi-inovasi baru, biar lebih eksis.

~#~#~#~#~#~#~#~

Author Pov

Pagi ini Kelvin dan Ali ikut sarapan bersama keluarga Sudradjat. Sudah biasa bagi keluarga Sudradjat, adanya Ali dan Kevin di tengah-tengah mereka.

"Mbak Ambar, tolong ambilkan mangkuk untuk sop iganya, terus tolong bawa ke meja makan ya?" perintah Azkia kepada asisten rumah tangganya.

"Baik Bu," jawab Ambar sopan dan halus, lalu dia mengabilkan mangkok sopnya, ia berikan pada Azkia.

Azkia mengisi mangkuk itu dengan sop iga yang dia masak pagi ini.

"Selamat pagi semua," sapa Prilly yang baru saja turun dari kamarnya dan sudah rapi, siap untuk berangkat ke kampus.

"Selamat pagi juga," jawab mereka yang sudah menunggunya di meja makan.

Reza, Kevin, Mila dan juga Ali sudah duduk di meja makan. Prilly menarik kursi di samping Ali dan duduk memberikan senyuman terbaiknya untuk sang kekasih.

"Prilly nanti kamu pulang jam berapa sayang?" tanya Azkia menghampiri mereka yang berada di meja makan dari arah dapur.

"Jam dua Ma, kenapa?" tanya Prilly balik pada Azkia sambil mengolesi roti tawar dengan selai.

Prilly tak biasa sarapan nasi, sebagai gantinya dia memakan roti. Terkadang dia hanya meminum susu.

"Pak Gunawan kan kemaren mau milih menu makanan buat hajatan anaknya. Dia maunya, kamu yang memilihkan. Kamu nanti bisa kan datang ke catering?" jelas Azkia sembari melayani Azka.

Dia mengambilkan nasi beserta sop iga yang baru saja matang untuk suaminya. Sudah biasa bagi orang Indonesia sarapan langsung makan, makanan yang berat. Katanya sih, kalau belum makan nasi, belum bisa dikatakan makan.

"Oke Ma," jawab Prilly singkat lalu memakan roti yang sudah ia olesi selai coklat.

"Ali hari ini kamu temani saya bertemu dengan investor dari Korea ya? Kamu bisa kan?" tanya Reza disela sarapan mereka.

Ali yang sedang menyantap sarapannya, sejenak berhenti dan meminum air sebelum menjawab ajakan Reza.

"Bisa Pak, jam berapa?" tanya Ali lalu menyuapkan nasi ke dalam mulutnya kembali.

"Jam makan siang nanti kamu ke kantor ya? Kamu ada acara nggak?" seru Reza memastikan, jika Ali memiliki waktu luang agar tak mengganggu kuliahnya.

"Iya Pak, pagi ini saya dan Kevin ada pengarahan di kampus. Sebelum jam makan siang sudah selesai," jelas Ali kepada Reza.

Reza memanggut-manggutkan kepalanya, memahami keadaan Ali yang masih sibuk dengan persiapan ujian akhirnya.

"Kevin dan Mila, kalian datang ke pabrik ya? Kontrol keadaan di sana," Perintah Reza sebagai atasan mereka.

Kevin dan Mila hanya menjawab anggukan kepala, karena mereka sedang menyantap makanannya.

Setelah semua sudah menghabiskan sarapannya, Reza dan Azkia lebih dulu keluar untuk menjalankan aktivitas mereka masing-masing.

"Sayang kita berangkat ke kampus yuk!" ajak Kevin pada Mila. Mila tersenyum dan meminum jusnya sebelum berdiri dan mengelap bibirnya dengan tisu.

Mereka beranjak dari tempat duduk, lalu berpamitan dengan Ali dan Prilly yang masih setia duduk di kursinya.

"Duluan ya?" pamit Kevin melambaikan tangannya berpamitan kepada Ali dan Prilly.

"Hati-hati kalian," balas Ali mengiringi mereka keluar dari rumah.

Selepas Mila dan Kevin menghilang di pintu, Ali menggeser duduknya menatap Prilly.

"Oke, bidadarinya Abang ini, hanya mau duduk di sini saja atau mau berangkat ke kampus?" Ali menggoda Prilly yang masih duduk memandang kepergian Kevin dan Mila.

Prilly tersadar dari lamunannya, dia segera membalas pandangan Ali dan bibirnya tertarik membentuk senyuman simetris. Sangat manis dan menenangkan perasaan Ali.

"Ke kampus dong Bang?" jawab Prilly yang terdengar manja. Membuat Ali terkekeh dan mengacak-acak rambut Prilly pelan.

Seperti biasa, sebelum Ali berangkat ke kampusnya, dia lebih dulu mengantar Prilly. Sesampainya di depan kampus Prilly, Ali menahan tangan Prilly agar tidak keluar dari mobilnya.

"Kenapa Bang?" tanya Prilly yang tertahan oleh Ali.

"Abang nggak bisa jemput kamu nanti. Tadi Papa kamu menyuruh Abang buat menemaninya bertemu investor," jelas Ali penuh perhatian yang mampu membuat perasaan Prilly selalu tenang saat bersamanya.

"Oh... begitu, iya udah, nggak apa-apa Bang. Aku nanti juga mau ke catering, biar aku naik taksi aja ya nanti. Abang hati-hati ya? Jangan ngebut nyetirnya," pesan Prilly penuh perhatian.

Perhatian Prilly inilah yang menghangatkan perasaan Ali setiap saat. Apalagi melihat senyum manisnya, membuat Ali merasa ingin segera memilikinya. Namun ada hal yang sulit untuk Ali dan Prilly bersatu. Apakah itu?

Sebelum Prilly turun dari mobil, Ali mengecup keningnya cukup lama, menyalurkan rasa cinta yang begitu besar kepadanya. Setelah puas mengecup keningnya, Prilly pun segera turun dari mobil dan melambaikan tangan kepada Ali. Ali yang masih dapat melihat Prilly dari kaca spionnya, hanya tersenyum. Mobil Ali pun pergi dari area kampus, lantas ia pergi ke kampusnya.

Banyak hal yang akan terjadi, dapatkah mereka bertahan? Mampukah cinta melawat adat dan suku yang berbeda ini? Mengapa harus ada perbedaan?

########

Cerita kedua aku, yang aku revisi lagi. Semoga saja, berjalannya cerita ini nanti, bisa aku tambahkan cerita baru, biar lebih luas. Aamiin. Hehehe

Terima kasih vote dan komentarnya ya? Siapa yang orang Karo, adakah? Hehehe
Selain @NoyaVan ya? Kalau dia mah satu beru sama aku. Hahahahaha lol

KAROJA [KARO-JAWA] (Komplit)Where stories live. Discover now