Heartbeat

163 10 0
                                    

AUTHOR POV

Rania mengetuk pintu kamar adik semata wayangnya. Sudah hampir sepulu menit Rania berada dimuka pintu kamar Aza, mengetuk pintu kamar adiknya. Tapi, tak kunjung ada jawaban.

Rania terpaksa masuk kedalam kamar Aza, persetan dengan tulisan 'Sebelum masuk ketuk pintu terlebih dahulu atau terima hukumannya'.

Rania tau hari ini Aza sudah kembali sekolah dan ini hari senin. Setiap hari senin akan diadakan upacara bendera wajib untuk Siswa-Siswi SMA Garda Pusaka.

"Bangun za," Rania mengusap punggung Aza.

"ehm.. iya s-yah, aku ma--u" Aza menggumam tak jelas.

"Syah? Gue Rania kakak lo Azaa, Bangun kenapasih! Lo nggak sekolah?" tak ada jawaban dari Aza, melainkan Aza makin mengeratkan selimutnya.

"Kelewatan bener inih anak, mesti pake sesuatu yang beda." sebuah ide muncul dikepala Rania.

Rania mengambil segayung air dari kamar mandi yang berada didalam kamar Aza, memercikan air ke arah wajah aza.

"U-jan s-ya-hh kita neduh du-lu," ucapan Aza semakin ngelantur.

Ide lain kembali muncul dikepala rania, ia mendekatkan bibirnya ke kuping sebelah kanan aza, dan membisikan hal jahil ke kuping adik semata wayangnya.

"Ayo za, aku sayang kamu." Aza tersenyum.

"Aku juga sayang kamu, ta-p-i kok suara kamu jadi beda ya? kaya suara perempuan gitu ya? Iya, perempuan?" mendengar suara berbeda Aza membelalakan matanya, menatap Rania yang sedang tertawa renyah.

"Kak Rania ngapain sih masuk kamar gue? Ngak ngetok pintu dulu lagi!" Aza melipat tangannya didepan dada.

"Siapa bilang gue gak ngetok? Udah hampir sepuluh menit gue ngetok kamar lo tapi nggak ada jawaban, gue udah dari Lima belas menit yang lalu gue disini buat bangunin lo, kebo. Lo nggak sekolah?" tanya Rania.

Aza kembali menatap Rania dan beralih melihat jam yang terpajang rapih di dinding kamar-nya, "tujuh kurang lima belas? mampus gue!"

Aza beranjak dari tempat tidurnya tanpa melirik rania, aza memasuki kamar mandi dan bersiap.

Rania berdecak, bingung menatap Aza, "Ck, punya adik udah SMA kok kelakuan-nya masih kaya anak SD ya."

Rania melihat Aza yang benar-benar panik karena bangun telat, mau tak mau Rania membantu menyiapkan seragam Aza.

"Seragam lo diatas tempat tidur," teriak Rania yang kembali duduk di atas Queen-bed favorit Aza.

"Thanks kak." balas Aza dari dalam kamar mandi.

"Ngomong-ngomong tadi lo ngiggau nyebut syah-syah gitu, itu siapa za? Cowo lo ya?"

Aza keluar dari kamar mandi, mendapati kakanya sedang tidur-tiduran di tempat tidur kesayangannya.

"Sok tau lo ah kak, udah sono keluar gue pengen ganti baju nih. Mau ngintip lo? Heh?"

"Lo belum jawab pertanyaan gue, kebo. Gakusah ngalihin pembicaraan."

"Kapan-kapan! udah ah sono." Aza menarik Rania keluar dari kamarnya.

"Lo berangkat sama siapa deh?" teriak Rania dari luar kamar aza.

"Sama lo kak, tungguin."

"Iyaudah, cepetan."

~~~~~~~~

Aza menggunakan seragam, sepatu dan mengambil tas-nya dengan secepat mungkin, pasalnya ia sudah sangat terlambat hari ini.

Hari senin diadakan upacara yang mewajibkan seluruh siswa-siswi SMA Garda Pusaka mengikutinya, tanpa terkecuali. Biasanya bel masuk dipercepat dari hari-hari biasa.

GOLDEN FLOWERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang