Berseri seri pandangan ini
Bermakna sudah yakin berdiri
Sampai di celahan hati
Aku juga silap tidak hayatiBila henyakkan bersama sentosa
Di perbatasan ku melahir kosa
Dengan puisi ini aku memencil
Tatkala hati kecil mengecilSering tertanya manakah dermawan
Saat kita terlantar di pelataran
Waktu senang gembira bernukilan
Bagai lupa transaksi awalanSumbang pada kejatuhan petua dulu
Yang sudah lama berpacak dibumi
Pasifis jauh dari samping penghulu
Dekat pada tubuh namun jauh dari kami
YOU ARE READING
Realiti Insan
Poetrylalainya yang bernama insan mereka sangka hidup aman mereka tahu mati itu pasti namun mereka masih tetap lalai walau begitu masih ada yang celik jadikan mukjizat sebuah panduan lakukanlah amal selagi hidup agar mati senang lenang