Pertemuan

9.6K 150 6
                                    

bola yang terakhir aku masukan ke dalam ring membuat tim sekolahku memenangkan pertandingan. walau ini hanya pertandingan persahabatan tapi pertandingan ini lumayan membuat aku berkeringat. aku adalah kapten tim basket putri di SMA Cendrawasih. keputusanku mengambil basket bukan semata karena aku menyukai olahraga ini melainkan hanya basket yang bisa membuat ku lupa akan semuanya. aku memang mempunyai kedua orang tua tapi mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing. setiap hari ku habiskan di lapangan basket.

" bee!" panggil salah satu temanku. namaku adalah Karenina Bintang Bee.

aku menoleh ke belakang ke arah sumber suara.

" apa?" jawabku melihat reuben di berlari ke arahku.

" gila permainan lo keren banget "

" siapa dulu bee "

" iya deh, kalau gitu mana traktirannya?" tanya

" ye, makan mulu tuh pikiran " ucapku menunjuk kepala reuben dengan telunjuk tangan kananku

" hahaha, pulang bareng ya "

" hmm "

" yaudah ganti baju sana, bau tau. liat tuh ketiak mu basah " ejeknya lari meninggalkanku

" dasar " ucapku lalu memperhatikan bajuku yang memang cukup basah.

Reuben adalah sahabatku, kami bersahabat dari kecil. Wajahnya bisa di katakan lumayan, putih dan tinggi dengan alis yang seperti ulat bulu. dengan wajah seperti itu banyak sekali perempuan yang menyukainya tapi tak ada satu pun yang bisa menahlukkan hati reuben. aku berjalan ke arah lokerku dan langsung menggantinya dengan seragam sekolahku.

***

aku menggowes sepedaku dengan pelan. mengatur nafasku yang memang sudah lelah akibat pertandingan tadi. reuben berada di depanku.

" bee cepetan dong pelan amat kaya keong aja " ucapnya tanpa menoleh ke arahku.

" aku capek ben, istirahat sebentar dong " teriakku

reuben menghentikan sepedanya dan menoleh ke belakang, ia melihat ku penuh dengan keringat. sekian detik reuben sudah ada di depanku.

" kita istirahat di sana aja " ucapnya menunjuk sebuah warung kecil.

aku mengikuti reuben dari belakang dan kami berhenti. reuben membeli 2 botol minuman.

" nih, minum "

" thanks "

" oh ya tadi aku dengar, bu mira bakal izin "

" izin? untuk apa?"

" kan perut bu mira udah semakin gede. mungkin itu "

" terus selama bu mira gak ada siapa yang ngajar? pak bagus?"

" pak bagus itu guru ekonomi kali "

" terus?"

" denger-denger bakal ada guru baru yang untuk sementara bakal gantiin posisi bu mira "

" siapa?"

" ntah, aku gak tau siapa "

aku meminum habis minuman yang berada di tanganku dengan sekali minum.

" bee haus banget tah? kaya habis bajak sawah aja "

" berisik, ayo pulang "

" hmm "

aku dan reuben beranjak meninggalkan warung dan kembali ke rumah. di persimpangan jalan aku dan reuben berpisah.

" hati-hati "

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang