I Want You To Be Mine: Who Am I?

644 42 2
                                    

Part 3

*YooRimEommaPOV

Baru saja aku mau masuk ke kamar kecilku. Tapi langkahku terhenti begitu aku mendengar teriakan dari kamar anakku. Aku pun membuka pintu kamarnya perlahan. Kulihat ia memegang kepalanya dan merasa kesakitan. Aku pun langsung masuk dan menanyakan keadaannya.

"Apa kau baik-baik saja uri adeul? Mau ke dokter?" tawarku begitu aku duduk di sampingnya.

"Ani eomma.. Naneun gwaenchanha. Nggak perlu ke dokter segala. Hanya tiba-tiba saja kepala Yoo Rim sakit dan Yoo Rim seperti melihat sesuatu yang rasanya sangat aneh sampai membuatku seperti ini eomma."

"Melihat apa uri adeul?"

"Aku melihat gambaran yang aneh. Dan rasanya aku juga tak bisa menjelaskannya kepadamu eomma. Mianhae eomma."

"Gwaenchanha. Ceritakan saja saat kamu mau menceritakannya."

Setelah aku menenangkannya. Aku pun menyuruhnya tidur agar besok dia tidak terlambat sekolah. Setelah benar-benar melihatnya tertidur, aku pun pergi ke kamarku kembali.

Sesampai dikamar, aku mengingat kejadian pagi tadi.

--FlashbackYooRimEomma--

" Bagaimana ini? bekal uri adeul ketinggalan. "

"Cheoseonghamnida ahjumma... apa ada yang bisa saya bantu?" aku pun mendengar suaranya dari kejauhan langsung saja aku berjalan menuju uri adeul. Tapi...
"Oh, gamsahamnida ag-aggashi.. Kamu? bukannya Choi Young Ji? Ani! Tidak mungkin sahabatku ini memakai seragam sekolah. Apa kamu Choi Sooyoung? anak Choi Young Ji?" Aku kaget saat mendengar ucapan pelanggan itu kepada anakku. Siapa dia sebenarnya?

Aku pun langsung mengambil tindakan dan memanggil uri adeul dari kejauhan. "Yoo Rim-aa.. Yoo Rim-aa.. " teriakku namun teriakan halus untuk memanggil.

"Oh! eomma.. waegureu?"

"Ini bekalmu ketinggalan. Cepat berangkat. Nanti terlambat masuk di sekolah yang baru lagi."
"Ne eomma. Saya permisi ahjumma."

Lalu Yoo Rim anakku pun meninggalkan kami berdua. Baru saja aku ingin kembali ke tempatku semula dan melayani pelanggan-pelangganku yang lain.. tiba-tiba pelanggan tersebut memanggilku.

"Cheo-cheogiyo!" teriaknya padaku. Aku pun merespon dengan membalikkan tubuhku dan menghadapnya.

"Ne. Apa yang bisa saya bantu bu?" tanyaku menawarkan.

"Ani. Bukan itu maksudku. Apa tadi itu anakmu?"

"Ne. Waeyo?."

"Ani. Aku hanya teringat wajah sahabatku saat aku melihatnya. Siapa nama Anda?"

"Cheoneun, Han Ji Ri imnida. Nama Anda siapa?" tanyaku kembali.

" Oh. Cheoneun, Xi Sa Ni imnida. Sebenarnya saya ingin mengobrol dengan Anda lebih lama. Tapi sepertinya... saya sudah kehabisan waktu. Kalau begitu saya permisi."

"Ne." jawabku singkat

--FlashbackEND--

Aku pun menghentikan ingatanku itu dan beranjak tidur.
*****
Keesokan harinya..

*YooRimPOV*

" Eomma! Yoo Rim berangkat dulu ya..!!"

"Nggak sarapan dulu uri adeul!!"

"Nggak sempat eomma. Yoo Rim berangkat dulu.!" akupun langsung pergi ke garasi dan mengambil sepeda putih kayuh kesayanganku yang didominasi dengan keranjang kayu cantik yang biasa aku gunakan untuk mengantar bunga. Aku lebih suka seperti ini, sepeda sama sekali nggak menyebabkan polusi bertambah di kota ini. Tapi ini bukan saatnya bersantai-santai. Aku harus cepat!. Kalau tidak aku akan terlambat!. Dan aku tidak mau hal itu terjadi. Masak di hari kedua aku udah terlambat? Itu benar-benar hal memalukan bagiku.

I Want You To Be MineWhere stories live. Discover now