Chapter 1 : My Life

3.7K 158 3
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pairing : Sasufemnaru

Rated : T

Genre : Hurt/Comfort, Family, Romance

Warning : Typo, OOC, Gaje, Genderswitch, Fem!Naru, Fem!Kyuu

¡Selamat membaca!

"Tadaima...". Terlihatlah seorang gadis muda beriris safir. Yang tengah kelelahan sehabis pulang dari sebuah tempat. Kini ia sedang berjalan masuk ke rumah kecilnya.

"Eh, sudah pulang ya...". Sahut wanita bersurai merah yang berada di dapur memanggil adiknya yang bernama naruto.

"Kyuu-nee, aku punya kabar gembira". Ujar naruto sambil berjalan menuju dapur.

"Benarkah? Apa itu? Cepat katakan!". Kata kyuubi sambil berjalan mendekati naruto. Kyuubi berharap kalau naruto bisa mendapatkan pekerjaan.

"Tenang-tenang. Jadi tadi aku mendatangi sebuah gedung bertingkat yang sangat besar". Ujar naruto dengan gembira. Raut wajah kyuubi yang awalnya gembira pun menghilang setelah mendengarkan perkataan adiknya yang menurut nya tidak penting.

"Dasar bocah! Nee-san kira apa, ternyata kau menceritakan sebuah gedung. Kalau itu nee-san juga pernah melihat". Ucap kyuubi kesal seraya meninggalkan naruto dan melanjutkan acara memasak nya.

"Tunggu dulu! Aku belum selesai berbicara. Aku mau mengatakan kalau di gedung itu membutuhkan seseorang pekerja. Dan tadi aku di terima bekerja disana mulai besok!". Jelas naruto. Mendengar perkataan naruto tadi kyuubi langsung memastikan jika naruto tidak berbohong.

"Apa kau yakin ?". Tanya kyuubi memastikan perkataan naruto.

"Ya, tentu". Ucap naruto di sertai anggukan dan mengeluarkan beberapa lembar kertas.

"Ini!. Ini formulir nya, kata orang yang menerima ku tadi aku harus mengisi formulir ini jika ingin bekerja disana". Tambah naruto sambil menyodorkan kertas tersebut kepada kyuubi. Kyuubi pun menerima kertas dan membacanya.

"Wah naruto, nee-san senang sekali akhirnya di usia 23 tahun kau mendapatkan pekerjaan. Dan juga kau bekerja di Uchiha Corp!". Kata kyuubi sambil memeluk adiknya itu.

"K-kyuu-nee tolong lepas kan, aku tidak bisa bernapas". Ucap naruto sambil berusaha melepaskan pelukan nee-san nya itu.

"Oh, maaf. Nee-san terlalu senang".

"Tapi, memangnya ada apa dengan Uchiha Corp?". Tanya naruto.

"Jadi begini, salah satu teman nee-san pernah mengatakan kalau nee-san bekerja disana nee-san akan mendapatkan gaji yang besar meskipun hanya menjadi pesuruh. Oh ya Uchiha Corp juga merupakan perusahaan yang terkenal". Jelas kyuubi panjang.

"Itu bagus kan" . Ucap naruto sambil pergi meninggalkan dapur.

"Tapi kata pekerja yang menerimaku tadi, aku harus datang besok pukul 9 pagi". Sambung naruto sambil menghentikan langkah kakinya sejenak. Setelah mengucapkan kalimat tadi naruto kembali berjalan menuju kamarnya.

Kyuubi POV

"Dasar anak itu". Gumam ku di sela-sela acara memasak. 'Senangnya... Akhirnya dia bisa mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu dia bisa cukup membantu keadaan ekonomi kami. Seandainya Tou-san dan kaa-san masih ada mungkin sekarang hidupku tidak serba kesusahan seperti ini lagi'. Batin ku.

Sebelum ayah dan ibu ku meninggal, dulunya keluarga kami adalah keluarga yang terpandang dan serba kecukupan. Bagaimana tidak, ayah ku dulunya memiliki sebuah perusahaan yang bernama Namikaze corp. Perusahaan itu adalah harta warisan dari kakek ku. Dan perusahaan yang berada di bidang teknologi otomotif tersebut masuk dalam nominasi perusahaan tersukses di dunia. Bukan hanya itu saja, ayah ku juga membuat cabang - cabang di perusahaan nya di berbagai penjuru dunia. Tentu saja hal itu membuat ku bangga di lahirkan di keluarga yang sehebat itu. Kebahagiaan ku tidak hanya berhenti di sana saja. Saat usia ku menginjak 5 tahun lebih aku mendapatkan kabar yang cukup gembira. Ibu dikaruniani tengah mengandung bayi. Hal itu membuat ku sangat bahagia, setelah sekian lama menunggu akhirnya aku memiliki seorang adik.

Akan tetapi kebahagiaan ku sirna begitu saja setelah menunggu kelahiran adik ku 9 bulan lamanya. Ibuku, Namikaze kushina meninggal dunia saat melahirkan naruto, adikku. Ibuku telah lama menyiapkan nama naruto untuk adikku kelak. Ibu menyuruhku menjaga naruto hingga dewasa. Hari itu seharusnya menjadi hari yang indah dalam hidupku berubah menjadi hari yang sangat menyedihkan untukku.

Semenjak kejadian itu, dua bulan lamanya aku menjadi orang yang pemurung. Aku meratapi nasib ku yang berubah drastis. Kini aku hanyalah anak orang kaya yang tidak bisa merasakan kehangatan kasih sayang seorang ibu lagi. Dan saat itu juga aku merasa kalau adikku adalah orang yang membawa petaka kedalam keluarga ku. Aku pun pernah berharap kalau adikku tidak pernah di lahirkan ke dunia ini. Karena dia menyebabkan kedua orangtua ku meninggal.

Seminggu setelah hari pemakaman ibuku, ayah ku mengalami depresi berat karena meninggal nya ibuku. Ayah ku mengatakan kepada ku kalau aku harus menjaga harta warisan ibuku yang berharga yaitu naruto. Ayah ku meninggal karena sebuah kecelakaan mobil. Saat itu ayah sedang ingin pergi keluar kota untuk mengatasi perusahaan ayahku yang makin menurun semenjak meninggalnya ibuku. Hari itu aku berusaha agar ayah tetap di rumah untuk sehari saja. Karena dua hari sebelum ayah ku kecelakaan, aku sudah merasakan perasaan yang tidak enak mengenai ayahku. Tapi ayahku menolaknya. Dia mengatakan kalau ada waktu ia akan menemaniku bermain. Dan saat itu ayah ku mengalami kecelakaan. Dan padanya akhirnya dunia di hebohkan dengan berita meninggal dunia nya pemilik perusahaan terkenal di bidang otomotif dunia, Namikaze minato.

Saat hari itu aku hanyalah anak sebatang kara. Ayahku juga berpesan jika ayahku meninggal aku dan naruto di suruh pergi ke asrama milik jiraiya jii-san dan tsunade baa-chan. Dia adalah guru dari ayah ku. Dia adalah guru yang sangat menyayangi ayahku sewaktu ia masih mengajarinya. Dan perusahaan ayahku kini telah di pegang oleh sahabat ayah dan ibuku. Dan sampai sekarang aku pun masih tidak mengetahui siapa nama orang yang memegang perusahaan ayah ku dulu.

Saat usiaku menginjak delapan belas tahun , aku sepakat dengan naruto untuk keluar dari asrama dan tinggal di sebuah rumah kecil yang di beli oleh uang kami berdua yang sudah kami kumpulkan sepuluh tahun yang lalu. Kami sengaja keluar dari asrama agar hidup kami lebih mandiri dan tidak mau merepotkan jiraiya jii-san dan tsunade baa-chan. Dan semenjak keluar dari asrama aku sengaja tidak melanjutkan pendidikan ku ke perguruan tinggi. Karena keadaan ekonomi kami yang sulit. Untung saja naruto adalah murid yang berprestasi sehingga ia mendapatkan beasiswa yang membuat ku tidak perlu membayar gedung sekolah. Sementara naruto sekolah aku bekerja untuk menafkahi aku dan naruto. Sejak dulu aku selalu berpindah tempat bekerja karena pekerjaan nya yang tidak sesuai dengan ku dan tidak sedikit pula orang menolak ku bekerja di tempat nya karena pendidikan ku yang rendah. Dan minggu yang lalu aku mendapatkan pekerjaan yang cocok untukku. Lamunan ku tiba-tiba saja buyar mendengar suara cempreng adikku.

"KYUU-NEE BANGUN!!! SADARLAH!!!". Teriak naruto sambil mengguncang-guncangkan tubuhku.

"DASAR BOCAH, KAU INI KENAPA BERTERIAK DI TELINGAKU!!!". Teriak ku tidak kalah berisik dengan suara cempreng adikku ini.

"Huft, untung saja. Kyuu-nee ini bagaimana sih?". Tanya naruto dengan nada tak bersahabat(?).

"Bagaimana mana apanya hah?". Ku tanya kembali adikku dengan nada yang meninggi.

"Coba kyuu-nee lihat sendiri, masakan nya hangus gosong". Ujar naruto sambil menunjuk masakan ku yang gosong.

"Ya ampun, nee-san lupa. Bagaimana ini? Padahal ini menggunakan bahan sisa yang di kulkas". Ucapku panik tersadar pada masakan ku yang hangus gosong.

"Apaaa... lalu aku makan apa?". Tanya naruto kecewa.

"Emm... bagaimana kalau kita makan di luar, Sambil merayakan pekerjaan mu itu?". Saran ku untuk menghilangkan rasa kecewa naruto.

"Wahhh benarkah? Bagaimana kalau kita makan di kedai ramen ichiraku?". Usul naruto sambil membayangkan semangkuk ramen miso buatan paman teuchi. Adikku adalah maniak ramen. Kesukaannya pada ramen di mulai saat usianya masih 5 tahun.

"Ayolah ky-". "Baiklah baiklah. Kita makan di ichiraku ramen. Tapi satu mangkok saja ya?". Potongku cepat agar aku tidak melihat naruto memohon-mohon dengan puppy eyes nya itu.

"Baiklah". Ucap naruto singkat

Kyuubi POV End

To Be Continued





I Love You LeaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang