"Yaelah cupu lu gak bisa manjat pohon" kata Chellin sambil tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Mark yang ketakutan

"Gua bukan monyet kayak pacar lo yang bisa manjat pohon" katanya setelah bajunya terlepas dari ranting pohon dan sampai di balkon Chellin

"Kampret lu ngatain pacar gua monyet. Gua kutuk lu jadi kecoa terbang" kata Chellin membelaku. Aku tersenyum dan melingkarkan tangan di lehernya

"Bodo, Lami dimana sekarang?" kata Mark sambil celingak celinguk. Aku menengok ke dalam kamar Chellin terlihat ada Lami yang sedang duduk sambil memeluk lututnya

"Tuh di dalem kamar" kataku

Mark's POV

"Tuh di dalem kamar" kata Sam aku langsung menengok dan memutar knop pintu balkon

"Heh.. Mau ngapain lu!" kata Chellin menahan pintu yang mau ku buka

"Ketemu Lami terus nyelesein masalah gua. Awas curut"

"Sam... Gua di katain curut" kata Chellin seperti anak yang mengadu pada ibunya

"Emang lu kayak curut sih, noh liat tinggi lu. 160 senti aja kagak nyampe" kata Sam lalu mendapatkan pukulan dari Chellin.

"Lo mau ngomong sama Lami kan? Bentar tunggu sini" kata Chellin lalu masuk ke kamar dan mengunci pintu balkon

"Lah kampret kita di kunciin, dikira kucing?" kataku lalu duduk di bangku di balkon

Lami's POV

"Lam, Mark mau ketemu sama lo" kata Chellin sambil menggoyangkan bahuku

"Gua gak mau"

"Lo harus nyelesain masalah lo dulu Lam, besok tugas kita tuh banyak. Kalo lo gak bisa kerja sama sama Mark di osis, rencana 17-an kita gagal total"

"Lo tau kan gua buat proposal berlembar lembar itu sampe gak tidur" katanya membuatku kasian juga pada Mark.

Tapi kakeknya seperti tidak setuju padaku. Dia lebih setuju pada Shella.

"Jodoh tau jalan pulangnya, Lim" kata Chellin seperti bisa membaca pikiranku

Aku berdiri dari tempat tidur lalu membuka pintu balkon dengan mata merah dan bengkak. Mark melihatku dengan tatapan yang tak bisa ku artikan, aku langsung memeluknya erat. Aku tau hidup di dunia tak semulus hidup di buku dongeng sebelum tidur. Mark mengelus rambutku. Tiba tiba bunyi sebuah iringan gitar kecil.

"Who do you think you are? Running round leaving scars. Colecting your jar of hearts
And tearing love apart."

"Heh.. Lo kira lagi resepsi pernikanan pake di iringin segala?" kataku sambil melihat mereka yang cekikikan

"Coming soon" kata Mark

"Hah?"

"Iya resepsi kita coming soon" kata Mark sambil tertawa

Akhirnya kami berkumpul di kamar Chellin hanya sekedar untuk bercanda atau bernyanyi. "Eh minta tissue dong" kata Chellin

"Kan tissue lo masih banyak?" kata Sam

"Tuh di abisin sama Lami" kata Chellin membuat mukaku merah

"Buat apaan?" kini aku mulai bersuara

"Nampung ingus dia gara gara lo" kata Chellin ceplas ceplos

"Lu nangis?" kata Mark sambil menatapku

"Kagak, pilek doang"

"Jangan percaya! Itu hanya bullshit semata" kata Chellin sambil cekikikan.

"Yaudahlah, udah lewat juga" kataku masa bodo

Tiba tiba pintu kamar Chellin di ketok oleh mamanya. "Chelliinn.. Kok di kamar kamu berisik?"

"Mampus! Mark, Sam lo ngumpet di lemari!"

"Hah? Anying dikira kita tikus?" kata Sam

"Lo mau ke gap emak gua?"

Mereka langsung masuk ke dalam lemari lalu Chellin membuka pintu dan pura pura menguap. "Kenapa ma? Aku udah ngantuk nih" aku juga langsung ikutan menguap

"Tadi kok berisik banget di kamar ini?"

"Suara tv tuh ma. Aku lagi nonton sama Lami" kata Chellin sambil menunjuk tvnya

"Gedebug" suara dari lemari. Mampus. Gawat nih

"Itu suara apa?"

"Eh.. Itu tikus tan, iya tikus. Tadi aku liat tikusnya gede masuk ke lemari" kataku

"Yaudah, kalian tidur ya. Besok kalian dateng pagi pagi banget kan karna osis?" katanya

"Iya tan"

"Iya mah"

"Oke mama juga mau tidur. Good night girls" kata mamaku lalu menutup pintu

Aku dan Chellin membuka pintu lemari dan tiba tiba Mark dan Sam terjatuh ke lantai. "Tadi siapa yang berisik?" tanya Chellin lalu Mark dan Sam malah main tunjuk tunjukan

"Kalian udah tua, gak usah kayak anak kecil deh" kataku bersuara. Lalu Mark tetap menujuk Sam, tetapi Sam menunjuk dirinya sendiri.

Aku menjewer kuping Mark sedangman Chellin menjewer kuping Sam. "Kalian balik sana. Kita mau tidur. Bye!" kata ku lalu mengunci balkon dan menutup gorden

"Pacar kita galak ya"

"Hooh"

Terdengar suara bisikan dari luar. "Kita denger.." balas kami

-----------
Akhirnya part ini selesai!! Seneng banget ngeliat readernya udah seribuan aja :'v thanks buat temen temen gua yang support buat ngelanjuntin part ini. Bisa dibilang gua BAHAGIA BANGET
Jangan jadi Silent reader ya guys. Vomments!

Friendship or Friendshit (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang