S : aku tidak mengorbankan apapun.

D : siang ini atau nanti malam?

Syna mengumpat kesal, Dimitri selalu bisa memojokkannya.

S : siang ini!

***

Dimitri memandang foto seorang perempuan cantik penghuni sebagian besar gallery dalam ponselnya. Semakin ia menatap, ia semakin terpikat. Perasaan nyaman itu terus saja menggerogotinya. Apa yang terjadi pada hati dan pikirannya. Semuanya berjalan tidak sesuai. Mengapa ia harus menemui perempuan itu lagi, mengapa memintanya menikah. dan mengapa semakin hari ia semakin terbelenggu oleh sosok Syna. Dimitri berjalan sangat pelan, tidak bersuara sedikitpun, ia membuka kamar istrinya. Istri... kata itu begitu hangat untuk diucapkan. Tapi ketika mengingat apa yang mendasari pernikahan mereka. Dimitri marah pada dirinya sendiri.

Syna tidur dengan membelakanginya. Ia terlihat damai. Jika saja Syna menerima tanpa harus meminta uang sepuluh milyar padanya. tentu saja saat ini ia akan tidur sambil memeluk gadis itu dalam dekapannya. Tidak hanya akan memberi sepuluh milyar, Dimitri bahkan akan memberikan semua yang ia punya pada Syna.

Dimitri duduk di tepi ranjang Syna, tangannya mengelus rambut Syna. Hasratnya melesat bahkan dengan sentuhan kecilnya. Dimitri menggeram, masa subur Syna tiga hari lagi. mengapa ia begitu bodoh harus menuruti permintaan Syna.

Setelah memberikan sebuah kecupan di kepala Syna, Dimitri bergegas keluar, ia perlu mendinginkan pikirannya.

"aku tidak bisa berhadapan dengan Syna. aku merasa semua salah. Syna lebih buruk dari model-model yang sering kuajak kencan." Dimitri meneguk minumannya, entah untuk gelas yang keberapa. Semakin mabuk itu semakin bagus.

"semua memang salah. dan kaupun bukan malaikat Gabriel." Sindir Christian. ia harus memaksa membuka matanya yang mengantuk untuk menemani temannya yang sedang galau. Meninggalkan Sabrina yang menggiurkan demi persahabatannya dengan Dimitri.

"kau bisa membatalkannya jika kau mau." Lanjut Christian.

"tapi aku menginginkannya, aku tidak bisa memikirkan wanita lain selain Syna untuk kujadikan istri."

"kalau begitu jangan mengeluh! Apa kau pernah berpikir, kau menawarkan harta ketika kau memintanya menjadi istrimu? Jika Syna menerima tawaranmu itu bukan kesalahan Syna sepenuhnya. Kau adalah orang yang paling bersalah. Dan sejak awal aku tidak setuju alasanmu menikah hanya demi keturunan. Aku juga tidak percaya Syna sejahat itu."

"kau temanku, harusnya kau membelaku!" ucap Dimitri kesal.

"Baiklah, ceraikan Syna sebelum otakmu menjadi kacau." Dimitri tersedak. Alcohol terasa membakar hidungnya.

"itu tidak mungkin!" Dimitri tidak tahu apakah alcohol yang membakarnya atau ucapan Christian. "aku harus mendapatkan keturunan sebelum menceraikannya."

"kau pikir itu semudah yang kau bayangkan? Aku berharap Syna secepatnya hamil, dengan begitu kau akan tahu bagaimana rasanya mempunyai istri yang sedang hamil. Nyawanya bisa terancam kapan saja bahkan kau bersedia memohon pada iblis untuk membalikkan waktu, mencegah istrimu untuk mengandung." Ungkap christian seperti apa yang selama ini ada dalam pikirannya.

"jangan menakut-nakutiku. Saat ini pikiranku kacau dan kau membuatnya semakin kacau." Dimitri kembali meneguk minumannya. Dan bayangan Syna masih diam tak bergerak dalam pikirannya. Atau ia bisa mencari seorang perempuan yang bisa dibayar untuk bercinta. Dimitri tahu itu bisa mengalihkan pikirannya. Ia mengendarkan mata sekelilingnya. Dan menemukan seorang perempuan yang sedang duduk sendiri di sebuah meja. Perempuan cantik tapi kalah cantik dibanding Syna. cukup seksi tapi tidak seseksi Syna.

Stupid WeddingOnde histórias criam vida. Descubra agora