Part 2

65.2K 3.1K 42
                                    

Pekerjaan sebagai pembawa acara talkshow, sungguh melelahkan. Syna dituntut tampil secantik mungkin, bicara semenarik mungkin, berwawasan luas dan yang paling penting harus ekstra sabar. Sabar ketika bintang tamu membatalkan kehadirannya, sehingga sanggup membuatnya pusing tujuh keliling. Atau harus amat sangat bersabar ketika bintang tamu mencoba merayunya dan memintanya naik ke atas ranjang. Ia memang jalang, ia bukanlah perawan tapi ia bukan murahan yang bisa dibeli dengan sejumlah uang.

"kau hanya perlu memberikanku nomer rekeningmu." Ucap pria tua ini dengan nafasnya yang bau. Pria tua renta yang berbau tanah, tapi masih saja bertingkah labil.

"tentu saja, aku akan memberikan nomor rekeningku sir."sahut Syna dengan senyum malaikatnya. Tidak ada salahnya menerima uang kaget. Tapi ia tidak akan melakukan apapun untuk pria ini. Hanya menerima uangnya.

"Kau memang perempuan matrealistis." Seringai pria itu.

"bukan matrealistis hanya realistis." Bantah Syna. "jadi ada yang ingin anda sampaikan sir? Jika tidak aku ingin kembali ke ruanganku."

"tidak ada, kau boleh istirahat sayangku, kau harus mengumpulkan tenagamu untuk nanti malam." Pria itu terkekeh. Syna semakin jijik dibuatnya.

"Tentu saja, aku harap kau mau sabar menungguku."kata Syna penuh godaan dalam setiap katanya.

Ingatan akan mempermainkan David Edgar langsung muncul ke permukaan setelah David mengirimkannya surat ancaman. Dan kini ia terpaksa menemui pria itu.

David duduk dengan sebatang cerutu ditangan. Asapnya mampu membuat Syna terbunuh. Syna menunjukkan wajah sedatar mungkin, ia tidak mau David mengetahui saat ini ia ketakutan.

"Kau salah bermain-main denganku Nona Giovani." David menghisap cerutunya, Syna berdoa semoga pria tua ini tersedak oleh cerutunya.

"aku akan mengembalikan uang yang kau kirim, jadi tidak ada masalah samasekali." Sahut Syna. walaupun ia bingung harus mencari uang dimana, uang yang dikirim David sudah ia habiskan untuk membeli tas dan baju bermerek. Menjadi publik figure memang membutuhkan modal yang tidak sedikit.

"Tidak semudah itu Nona Giovani." David menyeringai."Kau harus menerima akibatnya karena mempermainkan seorang David Edgar."

"ini bukan masalah besar sir, malam itu aku tidak bisa datang. Mantan pacarku kembali membuat masalah." Syna tidak berbohong, malam itu Jeremy memang datang, tapi itu hanya sebagai kamuflase.

"kau bisa menghubungiku, tapi seminggu ini kau bahkan tidak mau mengangkat telponku. Kesabaranku sudah hilang."

"lalu apa yang anda inginkan?" Tanya syna pura-pura bodoh.

"kau menjadi simpananku atau kau kembalikan sepuluh kali lipat dari yang sudah kukirimkan." David tersenyum cabul. Syna benar-benar membencinya.

"anda memeras saya!" Emosi membuat suara Syna bergetar.

"anda yang memintanya Nona Giovani."

"Saya tidak akan melakukan apapun, itu kesalahan anda, anda yang mentransfer uang itu ke rekening saya, saya tidak pernah meminta!"

David berdiri, ia kemudian menuangkan segelas minuman untuknya sendiri.

"Tidak akan ada yang mempercayainya, kau lupa kau berhadapan dengan siapa? Aku bisa menyuap polisi jika kumau. " David Terkekeh."kau akan kutuntut dengan kasus pemerasan, penipuan atau aku bisa mencemarkanmu dengan prostitusi terselubung. Bukankah kau dan teman-teman artismu biasa melakukannya."

Syna mengendalikan dirinya untuk tidak menendang selangkangan David. Tangannya mengepal menahan emosi. pekerjaan adalah segalanya untuk Syna. tanpa bekerja darimana ia mendapatkan uang. Dan produsernya adalah sosok pria yang idealis, apalagi The Syrina Show selalu mengangkat tema-tema social. Apa yang akan terjadi jika David benar-benar mencemarkan nama baiknya. David benar, walaupun tidak semua, sebagian besar teman-teman public figurenya memang mencari tambahan penghasilan sebagai wanita panggilan bertaraf tinggi. Syna harus benar-benar memikirkan masalah ini.

Stupid WeddingWhere stories live. Discover now