satu

86 3 0
                                    

Deru mobil terdengar hingga ke pelosok gang, daerah gang yang lumayan luas ini seringkali dijadikan trek trekan para remaja dengan pergaulan tanpa perhatian dan didikan ketat orang tua , mencari kebebasan dan kebahagiaan dengan cara yang tak lazim pada usia mereka.

Asap kenalpot yang menyesakan menjadi udara tiap malam yang wajib mereka hirup, dengan berbagai resiko yang harus diterima, setidaknya patah tulang jika terjadi kecelakaan atau kemungkinan terburuk kematian. Tapi tak pernah ada sesuatu yang membuat mereka kapok, pulang pergi kantor polisi hal yang biasa, kematian hal yang wajar serta apapun itu yang dianggap tidak lazim oleh dunia remaja yang seharusnya masih lurus.Tapi siapa yang tahu alasan mereka memilih hal seperti ini. Sama halnya dengan pemuda tampan dengan pembawaaan cool yang bisa membuat lutut para wanita lemas hanya dengan melihatnya tersenyum licik, cowok yang selalu menjadi icon dengan mobil sportnya ketika membelah jalan malam, tak ada yang pernah menang melawannya, skill drifting yang jauh diatas kemampuan seusianya, pandangan yang tajam tanpa takut menginjak penuh pedal gas dengan perkiraan yang tak terpikir oleh lawannya. Sungguh idaman para kaum hawa.

Sreeetttt..... Baru saja sebuah mobil melewati garis finish, tepukan serta sorakan riuh terdengar memenuhi area ilegal ini. seorang pria keluar dari mobil dengan senyum licik diwajahnya dan berlalu melalui seseorang dipinggir area yang juga berjalan mendekatinya. "Woi ka gila ... Keren bgt lo ! Masih seperti sebelumnya" seorang pria tinggi dengan rambut blonde menepuk pundak rakha keras, " hmmmmm " hanya deheman tak berati sebagai balasanya, dan berlalu pergi, hanya beberapa langkah rakha kembali berbalik badan, "ge,, lo bawa mobil tu bocah yang udah nantangin gue tadi" ucapnya dan berjalan menuju mobilnya.

***

jam sudah menunjukan pukul 2 pagi saat dia pulang kerumah, tak perlu mengendap endap macam anak baru nakal yang takut ke gap sama orangtuannya, dirumah tak ada orang hanya dia dan beberapa pembantu, orangtuannya hanya 1 kali atau 2 kali pulang ke indonesia tipikal pengusaha pengusaha sibuk yang lupa kalau masih punya anak. rakha masuk kekamar dia butuh tidur, dibukanya seluruh pakaian yang melekat menyisakan bokser lalu menghempaskan diri ketempat tidur mencoba terlelap secepat mungkin.

***

pagi ini dikoridor sekolah sudah ramai dengan siswa siswi yang berlalu lalang jam masih menunjukan pukul 7 kurang 5 ini adalah rekor baru rakha tidak terlambat sekolah entah mengapa dia bisa bangun tepat waktu mungkin ini anugrah pikirnya. "minggir" rakha meletakkan tasnya dikursi paling belakang pojok tempat faforit siswa-siswi pemalas serta pembuat onar termasuk rakha. tidak tau ingin melakukan apa rakha hanya berdiam melihat sekeliling tak ada yang menarik pirkirnya diambilnya ponsel dibukanya aplikasi chat menuliskan pesan

gerald revent

-ge, lo dimana ?

tak butuh lama rakha mendapat balasan

-di kantin, lo dimana  ?

-oke otw

rakha beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kantin, tak sengaja dilihatnya seorang cewek sedang kebingungan sepertinya anak baru, dan terlihat seperti bukan orang indonesia. tanpa memperdulikan cewek tadi rakha melenggang pergi namun dirasakan sebuah tarikan diseragamnya rakha menoleh melihat siapa yang menarik baju seragamnya, uh ternyata cewek tadi "apa?" dengan nada ketus dan sarat ketidak sukaan dilontarkan rakha, "hmm " cewek tadi hanya melihat sekeliling dan kembali memerhatikan rakha dari atas sampai bawah tanpa berniat melepas genggamanya dari seragam rakha "ruangan kepsek  mana yah ?" tanya cewek itu dengan santai . rakha yang heran menaikan satu alisnya menjawab asal " gak tau " dan melepas tangan cewek tadi dan berlalu pergi sempat didengarnya cewek tadi meneriakan " gue adheeva afsheen aline, cukup panggil dee, hmm dan lo benar benar tampan rakha " tanpa menghiraukan teriakan tadi rakha melanjutkan perjalananya menuju kantin.


badboyWhere stories live. Discover now