Keyra

18.5K 454 14
                                    

Jantung ku berdegup kencang, keringat mulai bercucuran, aku menambah kecepatan lariku, sesekali melirik kearah benda sialan yang terus berjalan ini. 5 menit key, udah 5 menit lo telat

"Permisi, maaf bu saya telat" kataku menyelonong masuk kelas dengan kepala tertunduk

"Hari ini macet, bangunnya kesiangan, motor mogok, sarapan belum matang, atau ada alasan lain Mrs. Baldwin?" tanya Mrs. Rini sinis seraya memaparkan semua alasan yang pernah aku pakai saat aku telat

"Hari ini, Bekal saya tertinggal Mrs. jadi saya balik lagi" Kataku menunjukkan senyum tak bersalahku

Mrs. Rini pergi begitu saja tak memperdulikan perkataanku. Dia itu guru yang selalu menangani siswa yang terlambat ataupun melakukan pelanggaran di Toronto High School. Jadi tak heran jika ia hapal semua alasan yang pernah aku tutur kan

Aku duduk dengan anak laki laki yang belum pernah aku lihat di sekolah ini karena sudah tidak ada bangku kosong yang tersedia mengingat telatnya kedatanganku

Aku mengeluarkan catatan biologi ku karena sekarang aku berada di kelas biologi

"Kayaknya gue gapernah liat lo deh selama kelas 10, anak baru ya? Gue Keyra H Baldwin. Nama lo siapa? " tanyaku seraya mengulurkan tanganku

"Kairo" Jawabnya singkat jelas dan padat tanpa menyambut baik uluran tanganku, Hell yeah dude

"Okay" kataku awkward menarik kembali uluran tanganku. dan mulai memperhatikan perkataan Mrs. Rini

***

"Tadi di kelas biologi gue duduk sama Kairo, anak cowo yang kayaknya gue gapernah liat selama kelas 10 ini deh. Dia anak baru ya?" Tanyaku kepada kelima orang temanku

"Mungkin" Jawab Jovi sambil menikmati kentang gorengnya

"Kairo siapa?" Tanya Joana

"Kurang tau deh, kan tadi gue nanya dia 'Kayaknya gue gapernah liat lo deh selama kelas 10, anak baru ya? Gue Keyra H Baldwin. Nama lo siapa?' dan dia cuma bales 'Kairo' udah, gitu doang. Feels like.. Uh Shit!" jelasku panjang

"Ohh, kalo gasalah nih ya, gue pernah 3 kali satu kelas kimia sama dia. Dia emang pendiem gitu. Suka jadi bahan bully-an Rino dan andek andeknya" Kata Audrey

"An-dek- an-dek-nya. bahasa apa lagi sih drey?" Tanya jovi. Audrey memang suka menciptakan bahasa baru yang menurut kita aneh

"um, I mean 'antek anteknya' " Jawab Audrey membela dirinya

"Apalagi tuh?" Ledek Stacy

"Ih, semacam pengikutnya gitu lohh" Jawab Audrey

"Emang si Rino ngajarin agama sesat? sampe punya pengikut gitu?" Balas Alana semakin meledek

"Dasar nyebelin" Kata Audrey seraya mengerucutkan bibirnya ke bawah yang membuat kami terbahak

"Kayaknya ada yang ngomongin gue nih?" Tanya Rino yang tiba tiba saja muncul bersama teman temannya

"Tau tuh Audrey" Kataku yang diikutin anggukkan ke-empat temanku

"Terus aja terus, gue aja terus yang dipojokkin. iya gapapa guys, terus" Jawabnya semakin mengerucutkan bibirnya kebawah

Gue dan temen temen emang deket sama Rino dan lainnya. jadi ya kita memang udah biasa ngumpul kayak gini. Bahkan kita punya julukan 'HITS' yaitu Handsome guy In The Summer for the boys dan Hot girl In The Summer for the girls. Weird as fuck, Right?

"Gue pernah baca di artikel, katanya, Ice Cream bisa ngerubah bibir yang mengerucut kebawah menjadi senyuman lebar loh" Kata vian seraya berjalan mendekati Audrey "Mau coba buktiin ga?" Tanya Vian pada Audrey

"Ga bakal berhasil kalo beli Ice Creamnya pake uang sendiri" Kata Audrey yang sangat menunjukkan unsur 'kode' pada ucapannya

"Ya pasti gue yang beliin lah" Jawab vian

"Asikk!" Celetuk Audrey senang yang membuat kami semua tertawa. Lalu mereka melenggang pergi begitu saja seakan lupa akan keberadaan kami semua. huh, cinta.

"Udah jadian belum sih mereka?" Tanya Jovi penasaran

"Paling bentar lagi" jawab Kevin sok tahu

"iya tuh, udah ada tanda tanda nya" balas Tyler lebih sok tahu

"Kalo Rino sama Keyra gimana nih kelanjutannya?" celetuk Damien yang membuat diriku terpojokkan

"Ya itu sih tergantung nyonya besar aja maunya gimana. saya mah apa atuh, cuma bisa menunggu kepastian" Kata Rino yang membuat aku semakin terpojok. Makasih no, makasih.

"Gimana mau ngasih kepastian kalo I'm not the only one" kataku. what the f-- kenapa mulut gabisa dijaga banget sih?!

Alhasil, mereka semua semakin memojoki ku yang membuat diriku tersenyum malu dan melihat kearah manapun selain wajah sialan mereka

***

Kairo? itu Kai bukan sih? Mau apa dia ke taman belakang sekolah?

Aku mengedarkan pandanganku sejenak, lalu aku berjalan mengikutinya secara diam diam dengan jarak yang cukup jauh

Kemana ya? kok gaada? cepet banget sih jalannya

Aku mengurungkan niatku untuk mencarinya lebih jauh. Aku pun membalikkan badanku dan berjalan keluar taman

Refleks, aku memberhentikan langkahku dan merunduk menutupi tubuhku dibalik bangku taman yang cukup tinggi saat melihat Rino dan lainnya sedang memojokkan Kairo di sekitar tanaman bunga soka yang cukup tinggi

"Keluarin semua isi tas lo" Kata Rino santai

Kairo terlihat diam tanpa menunjukkan ekspresi takut atau apapun, wajahnya sangat datar dengan tatapan yang sedikit tajam

"Buruan!" Sentak Damien seraya menarik kerah baju Kairo

"Calm bro, Calm" Kata Rino terkekeh sambil menahan tubuh Damien

"Ah, kelamaan" Kata Kevin menarik paksa tas Kairo

Setelah itu mereka tertawa licik dan membongkar isi tas Kairo hingga seluruh isinya berserakan di atas rumput

Vian mengambil buku catatan milik Kairo dan membukanya "Catatan apaan nih? gapenting kayaknya" Kata Vian lalu merobek setengah halaman buku itu menjadi dua

Ini sudah keterlaluan, batinku

"Rino! udah gausah gangguin dia" Kataku akhirnya seraya berjalan mendekati mereka

"uww, tuan putri datang" Saut Tyler. Mereka semua terdiam selagi aku memperhatikan mereka. Rino tampak kaget sementara Kairo masih dengan pandangan datarnya

"Kamu kenal dia? kok bisa?" tanya Rino dengan tatapan serius ke arahku

"Rapihin lagi semua barang barangnya Kairo, sekarang!" Kataku mengabaikan pertanyaan Rino

"Suruh dia aja beresin sendiri" Balas Rino sambil melempar tas Kairo seperti sampah lalu pergi begitu saja yang disusul oleh ketiga temannya sebelum Damien mendorong bahu Kairo dengan kencang hingga Kairo jatuh di atas tanaman bunga Soka itu lalu pergi mengikuti keempat temannya

"umm, lo gapapa Kai?" Tanyaku prihatin sambil merapihkan isi tas Kairo

Kairo berusaha bangun dari tanaman itu, menatapku dengan pandangan yang datar dan sedikit tajam lalu menarik tas miliknya dari tanganku dan pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun

Aku melihat luka baretan di kedua tangannya saat ia berjalan meninggalkanku. Tanaman itu, memang sedikit tajam

.

.

***

Holla Readers! Thank you for reading my weird story. Kalo penasaran sama mukanya Kairo, kalian bisa liat di multimedia yaa. Don't forget to vote, and comment. See u soon love ;) xoxo












PsychopathWhere stories live. Discover now