Empat

9.2K 660 12
                                    

Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang di seluruh dunia. Tak terkecuali David.



Di hari Minggu pagi ini, David dan Dann melakukan lari pagi di taman di pinggiran Kota Semarang. Walaupun taman disini cukup luas dan lebih terlihat seperti lapangan, tapi di sini tidak terlalu ramai memang. Hanya segelintir orang yang menikmati hari Minggu pagi di taman ini. Itupun mungkin hanya warga sekitar saja.



David memang lebih sering lari pagi bersama Dann dari pada dengan Hugo. Karena Dann sendiri yang selalu mengajak David. David tidak mungkin menolak permintaan orang yang disukainya.



"Huh! Capek! Duduk sebentar!" ucap Dann dengan napas sedikit tersengal sambil duduk di sebuah bangku taman.



David ikut duduk disamping kiri Dann sambil meminum air dari botol.



David menoleh memandang ke arah Dann yang juga tengah meminum air. David sangat menyukainya. Apa sebenarnya yang disukai David dari Dann? Semuanya.



Rambutnya yang berantakan, wajahnya yang tampan terkesan sangat gentle, sikapnya yang selalu ramah kepada semua orang. Bahkan kadang David merasa melting sendiri jika Dann bersikap care padanya. Entah kenapa David merasa sikap Dann kepadanya selalu cenderung romantis. Tapi David menanggapinya dengan biasa saja. Karena pastilah Dann pria straight.



"Dann!" tiba-tiba ada seseorang yang memanggil. Mereka menoleh.



Seorang cowok yang sedang memakai tas ransel yang cukup besar mendekati mereka. Dengan rambut gondrong keriting yang agak berantakan dan juga pakaian yang tidak fashionable banget. Apalagi celana jeans-nya yang berlubang di kedua lututnya. Persis seperti preman pasar lagi ngampus. Tapi David tidak mengenalnya. Tidak pernah bertemu dengan orang ini.



"Jordan!" teriak Dann sambil berdiri memeluk temannya yang bernama Jordan tersebut.



"Aku cari kamu di kos-an nggak ada. Katanya ibu kosmu kamu sedang jogging. Jadi aku kesini. Kamu lupa ya kalau aku datang hari ini?" tanya Jordan. Dann hanya menggaruk-garuk tengkuknya. Dann itu memang suka lupa.



"Oh iya. David, kenalin, ini Jordan Dwicky, sepupuku dari Jogja. Jordan, ini temanku, namanya David," ucap Dann memperkenalkan mereka berdua.



Mereka berjabat tangan. Bayangan David tentang orang-orang Jogja yang sopan seakan pudar ketika melihat Jordan.



Jordan tersenyum kepada David.



"Salam kenal," kata Jordan.



"Sama-sama. Salam kenal juga."



"Ya sudah. David, aku pulang dulu. Mau ngantar Jordan. Mulai hari ini dia akan tinggal di Semarang. Aku harus bantu dia beres-beres kamar kosnya."



"Oh iya. Nggak apa-apa kok."



"Oke. Duluan ya!"



Mereka berdua berjalan pergi meninggalkan David sendiri.



David menarik napas dan menghembuskannya dengan agak berat.



"Hei!" tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundak kanannya dari belakang, membuat David terlonjak kaget.



"Nathan! Astaga!" seru David sambil mengelus-elus dadanya.



"Kamu ngapain disini?" tanya Nathan sambil duduk disamping kanan David.



"Selesai jogging. Kamu sendiri ngapain?" tanya David heran. Darimana pula anak ini muncul. Dengan memakai kaos hitam tanpa lengan serta celana jeans selutut.

Cinta Di Musim Hujan (boyxboy)Where stories live. Discover now