"Saat kau melakukan upacara untuk para arwah, apa yang kau lakukan?" Jaehyun mencoba mencairkan suasana dengan mengajak Taeyong mengbrol.
"Jangan membahas tentang itu." Kesal Taeyong.
"Baiklah, jadi kau ingin membicarakan tentang apa?"
"Tidak ada, aku ingin ini semua cepat berakhir."
Jaehyun tertawa pelan. "Baiklah, baiklah. Kita akan masuk ke dalam Mausoleum."
Mausoleum tempat putri Franz dimakamkan adalah sebuah bangunan indah dengan kubah berlapis kaca patri berwarna-warni indah.
"Ada makam siapa lagi di dalam?"
"Beberapa leluhur yang memutuskan untuk mengakhiri kehidupan abadi mereka." Jawab Jaehyun. "Apa kau bisa membawaku masuk tanpa perlu membuka kunci pintu?"
"Bisa." Jawab Taeyong. "Bukankah aku ini sangat berguna?"
Jaehyun tertawa. "Ya, kau sangat berguna. Terima kasih banyak."
Keduanya masuk ke dalam, Jaehyun juga melarang menyalakan lampu. Jaehyun tentu tidak kesulitan melihat di dalam kegelapan sementara Taeyong butuh sihir untuk membantunya. Mereka berdiri di depan satu makam kecil dengan rumput yang belum tumbuh dan batu marmer yang belum dipasang.
"Ini bukan hal yang menyenangkan dan aku akan bermimpi buruk tentang ini selama dua atau tiga hari." Keluh Taeyong.
"Aku bisa menemanimu tidur." Jaehyun menawarkan diri.
"Tidak usah, aku akan tidur dengan Charles. Baiklah..., kita mulai sekarang."
Jaehyun pikir Taeyong akan mengangkat seluruh tanah dengan sihirnya, ternyata yang terjadi adalah lingkaran sihir berwarna biru muncul di atas makam dan peti mati kecil terangkat ke atas makam tanpa merusak struktur tanah penimbun.
"Kau lihat sendiri." Ucap Taeyong dia memakai sihir untuk membuka peti mati sambil memejamkan kedua matanya.
Jaehyun melihat ke dalam peti mati yang terbuka. Di bawah tumpukan bunga mawar hitam bukan mayat seorang bayi Vampire melainkan kayu. Jaehyun tidak langsung mempercayai penglihatannya.
"Tidak ada apa-apa, tidak ada mayat bayi di dalam." Ucap Jaehyun kepada Taeyong.
Taeyong akhirnya memberanikan diri untuk membuka matanya, dia melihat hal yang sama dengan Jaehyun. "Aku pastikan lagi."
Taeyong memakai sihir untuk mengangkat seluruh isi peti ke udara. Lapisan pertama adalah ratusan bunga mawar hitam, balok kayu yang memakai pakaian bayi perempuan, bantal berlapis kain sutra putih. Jaehyun meraih ponselnya dari dalam saku kanan jeans hitam yang dia pakai, mengambil foto sebelum meminta Taeyong mengembalikan peti ke tempat semula.
"Kau punya rencana lanjutan apa setelah ini?" Taeyong bertanya setelah dia mengembalikan makam palsu putri Franz seperti semula, seolah tidak pernah tersentuh.
"Kita kembali ke kamarmu, kau pasti tidak nyaman berada di sini."
"Ya." Balas Taeyong. "Aku akan lebih nyaman berada di kamarku sendiri, tapi persoalan ini harus dibereskan. Apa seluruh anggota keluargamu menghadiri pemakaman putri Franz?"
"Ya."
"Ibu dan kakekmu?"
"Ya."
"Ibu dan kakekmu tahu kalian tidak memiliki virus kutukan, mereka juga tahu perihal anak-anakmu, mereka pasti tahu ini hanya pemakaman palsu."
"Kemungkinan besar iya. Tapi mereka berakting sangat bagus, ikut menangis dan bersedih bersama Franz dan Alice."
"Ini semakin rumit." Balas Taeyong.
YOU ARE READING
(BERHENTI) ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)
FanfictionVampire dan Penyihir, ada begitu banyak perbedaan di antara kita. Mungkin garis takdir kita dipertemukan karena segala perbedaan di antara kita.
