"Junmyeon. Itu nama ayahmu, Oh Junmyeon, aku membacanya di bagian keterangan lukisan."
Jaehyun tertawa pelan. "Ya."
Taeyong membalas tawa Jaehyun dengan senyum singkat, dia kembali memperhatikan lukisan yang lain. Tuan Junmyeon tampan, meski ada hal yang sedikit tidak Taeyong sukai dan kurang setujui. Franz memiliki kedua mata ayahnya, seharusnya Franz tidak perlu memiliki kemiripan apapun dari segi fisik karena Franz sangat mengesalkan. Jaehyun memiliki kedua mata ibunya.
"Ayahmu memiliki mata coklat yang indah saat dia tidak menunjukan identitasnya sebagai Vampire." Komentar Taeyong.
"Seperti kedua matamu." Balas Jaehyun.
Taeyong mendengus pelan dia mulai melihat foto-foto, pertemuan Junmyeon dengan Irene di pesta dansa, foto kencan pertama mereka, foto ciuman pertama mereka.
"Siapa yang mengambil semua foto ini?"
"Kakek. Kakek selalu ikut saat mereka berkencan."
"Pasti canggung sekali." Komentar Taeyong.
Jaehyun hanya tertawa mendengar ucapan Taeyong.
Taeyong kembali memperhatikan sementara Jaehyun berhenti dan mengamati foto besar di hadapannya. Pada dinding di hadapan Jaehyun terdapat foto pernikahan kedua orangtuanya, dilanjutkan dengan Irene yang tengah mengandung, Franz kecil, Irene mengandung putra keduanya, Jaehyun kecil yang berada di dalam gendongan ayahnya. Foto empat anggota keluarga yang bahagia. Jaehyun memperhatikan satu foto lebih lama, foto dirinya yang berusia tiga tahun berada di atas pangkuan ayahnya. Mereka membaca buku bersama. Taeyong tidak mendekati Jaehyun dia melihat bagian lain dari museum ini. Nyonya Irene meninggalkan banyak barang-barang kenangan dari suaminya di sini, pakaian, buku-buku.
"Kakek tidak pernah menyukai ayahku."
"Karena ayahmu lahir dari seorang manusia?"
"Ya." Jawab Jaehyun.
"Bukankah kakekmu sangat mendukung perkawinan campuran?"
"Tapi tidak dengan manusia biasa, manusia biasa akan mati saat dia melahirkan anak Vampire. Kakek menganggap apa yang dilakukan kakekku dari pihak ayahku adalah tindakan egois."
"Ini rumit." Ucap Taeyong pelan. "Penyihir yang tidak meminum ramuan keabadian juga akan mati saat melahirkan anak Vampire itu yang aku dengar."
"Iya, memang seperti itu."
"Kenapa tidak dengan Werewolf?"
"Entahlah. Vampire mungkin makhluk terkutuk." Kekeh Jaehyun.
"Kau mengatakan tidak ada yang Namanya kutukan di dunia ini."
Jaehyun mengendikan kedua bahunya.
"Kau hanya kelelahan karena pergi ke sini memakai portal perpindahan ruang yang kau benci." Komentar Taeyong.
Taeyong berjalan mendekati Jaehyun menatap kedua mata Jaehyun kemudian meraih kedua tangan Jaehyun, menggenggamnya. "Kau merindukannya." Ucap Taeyong pelan.
Jaehyun tersenyum singkat. "Aku pikir seiring berjalannya waktu, saat aku semakin dewasa, aku akan melupakan ayahku, atau setidaknya semua terasa lebih baik. Ternyata, aku hanya terbiasa dengan rasa sakitnya, terbiasa dengan rasa kehilangan. Ada banyak momen di dalam hidupku yang seharusnya ayahku lihat, berharap dia melihatnya. Saat aku datang ke sini bersama ibuku, aku ingat selalu mengatakan kepada foto ayahku..., Ayah ayo pulang bersamaku. Jika dia hidup apa Franz akan tetap membenciku? Jika dia masih hidup apa semuanya akan lebih baik? Jika perebutan tahta yang Charles ramalkan terjadi di antara aku dan Franz, apa salah satu dari kami akan terbunuh? Apa kami akan saling membunuh?"
YOU ARE READING
(BERHENTI) ADMIRABILIS (JAEYONG VERSION)
FanfictionVampire dan Penyihir, ada begitu banyak perbedaan di antara kita. Mungkin garis takdir kita dipertemukan karena segala perbedaan di antara kita.
