First Memory: Ingatan Pertama.
Pagi pagi sekali Jake sudah di ganggu oleh dua curutnya, siapa lagi kalau bukan Sunoo dan Jungwon?
Saat bangun dari tidur, Jake mendapati keduanya tengah tiduran di perutnya.
Ia mengelus surai keduanya dengan perlahan, bermaksud agar tidak mengganggu waktu tidur mereka.
Sampailah suara ketukan pintu memecah keheningan, seorang pria berpakaian formalnya masuk tak lupa dengan ekspresi dinginnya.
"Kau tidak masak? Sunghoon dan Riki lapar." Seketika Jake menepuk jidatnya pelan, ia lupa kalau hari ini adalah hari pertama anak anaknya bersekolah.
"Aku lupa. Tolong lepasin dua anak ini dong.. mereka kuat banget meluknya." Dengan langkah yang ogah ogahan, Heeseung tetap melepaskan kedua pelukan anaknya itu dan menggendong keduanya.
Ya walau.. mereka tantrum karna dilepas paksa dari pelukan nyaman itu.
Sebelum Jake benar benar turun ke bawah untuk memasak, ia terlebih dahulu mandi dan membereskan temat tidurnya.
Terlihat ke limanya duduk di kursi meja makan dengan aktivitasnya masing masing.
Sunghoon yang sedang memegang handphone, Riki yang sedang menahan kantuk, Heeseung yang masih membuat laporan, serta Sunoo dan Jungwon yang juga masih sesenggukan.
Tanpa berlama lama lagi, Jake segera memasak apa saja yang bisa dimasak dari bahan yang tersedia di kulkas.
Dan jadilah.. sebenarnya ini basic sih kalau di sarapan sarapannya mansion mansion, yaitu.. yaps, nasi goreng.
Btw author juga suka nasgor ges, apalagi nasgor seafood.
Semua makan dengan tenang, "Enak." Gumam Sunghoon, ini adalah hal langka bagi seorang Sunghoon.
Ia tidak pernah memuji makan, mengomentari makanan, selain nasi goreng Mommy nya ini.
Jake yang kebetulan berasa tepat di samping Sunghoon menoleh, "Kamu tadi bilang apa?" Yang mendapat jawaban gelengan kepala.
Beberapa jam kemudian..
Ke empat printilannya itu sudah berangkat ke sekolah masing masing dan Heeseung pun sudah berangkat kerja.
Tinggal lah dirinya seorang, Jake kini sedang berselonjor di kamarnya, menikmati film yang ditonton.
Tenang saja, sebelum ia bersantai santai seperti itu, Jake terlebih dahulu membersihkan mansion keluarga Park, juga mengantarkan si kembar ke sekolahnya.
Entah kenapa, si kembar hari ini benar benar lengket kepadanya.
Tadi saja saat sudah sampai sekolah si kembar, mereka tidak mau turun dari mobil sampai harus di paksa masuk oleh guru mereka.
Jake tidak apa apa, karna ialah yang meminta para guru itu untuk memaksa si kembar masuk ke kelas mereka.
Di tengah tengah kegiatan menontonnya samar samar Jake di perlihatkan masa lalu Jake Lee dengan beda versi ini.
Di season pertama kita sudah mengetahui sosok Jake Lee adalah duda kaya yang selalu bersikap kasar kepada anak anaknya dan sering mabuk mabukan serta bermain wanita.
Namun, di season kedua ini kita akan membahas masa lalu Jake Lee yang berbeda versi dari season pertama.
Inilah ingatan yang di peroleh Jake:
Di sebuah SMA yang terkenal pada masanya, terdapat sepasang.. Jaeyun tidak yakin bahwa keduanya adalah teman yang sedang melakukan hal tidak senonoh di gudang SMA tersebut.
Dua orang tersebut adalah Jake Lee dan.. tidak kelihatan, semakin Jaeyun berusaha melihat, semakin sakit pula kepalanya.
Terdengar suara yang tidak sepantasnya di dengar oleh usia 18 kebawah, ya.. aku yakin kalian tau suara apa yang ku maksud.
Jaeyun membelalak kaget saat menyadari bahwa Jake Lee yang disana menangis tersedu-sedu karna takut (?), ya karna takut. Jaeyun bisa melihatnya dengan jelas ketakutan yang tersirat dalam bahasa mata Jake Lee.
Sampai akhirnya, yang memperkosa Jake Lee mengeluarkan gitunya, Jaeyun yang melihat merasa mual karna.. eum.. ya gitu.
Ingatan itu berganti setelah teman (?) Jake Lee memasukkan ah gitu lah pokonya.
Berganti di masa Jake Lee yang sedang.. di bully?
Di bully? Padahal Jaeyun mengira sosok Jake Lee disini adalah remaja yang kuat.
Tetapi ternyata..
Jaeyun mengedarkan pandangannya, ia melihat Heeseung yang tengah menyaksikan Jake Lee sedang di bully.
Jaeyun ingin menghampirinya, tetapi seperti ada yang terus menahannya.
Sampai suara Kyunnie menyadarkannya, “Jangan Tuan! Itu berbahaya! Jika anda nekat menghampiri Tuan Heeseung disini, anda tidak bisa kembali ke dunia nyata!”
Ingatan Jake Lee yang di bully tergantikan lagi dengan..
Ayah dari Jake Lee yang menamparnya keras, “BAGAIMANA KAU BISA HAM*L?! APA KAU TAU, BERITA KAU YANG SEDANG H*MIL ITU SUDAH MENYEBAR KE KALANGAN MASYARAKAT?! DAN ITU MEMBUAT NAMA KELUARGA LEE JELEK BODOH!!” Lalu terlihat Jake Lee yang di seret paksa oleh ayahnya sendiri.
Selesai.
Ingatannya hanya sampai disana, Kyunnie sengaja memotongnya, karna durasi Jake mendapatkan ingatan hanyalah 40 detik, tidak lebih dan tidak kurang.
"Kenapa?"
{Maaf Tuan. Saya sudah di beri tahu dari pusat bahwa anda tidak boleh mendapatkan ingatan lebih dari empat puluh detik. Karna jika lebih, efeknya sangat berbahaya bagi diri anda Tuan}
"Ouh.. begitu.. baiklah, terimakasih Kyunnie. Apa kau tau anak anak dan Heeseung pulang jam berapa hari ini?" Jake beranjak dari duduknya, mematikan televisi dan berjalan keluar kamar menuju dapur.
Sudah lama ia tidak memasak kue kue lagi, untungnya persediaan masih lengkap di laci laci yang berada pada bawah tempat kompor.
{Untuk Tuan Sunoo dan Tuan Jungwon, mereka pulang pukul 11 siang. Tuan Riki pukul 2 siang, Tuan Sunghoon pukul setengah lima sore karna adanya extra. Dan Tuan Heeseung.. saya tidak tau tuan, karna Tuan Heeseung biasanya pulang dengan jam yang tidak teratur.
Bisa jadi nanti sore bersamaan dengan Tuan Sunghoon, atau malam hari, atau bahkan tengah malam jika ia benar benar disibukkan oleh pekerjaan}
"Apa kau tau makanan ringan apa yang disukai mereka? Supaya aku bisa sambil memasaknya sekarang."
{Semuanya suka cheesecake, cookies, dan pie susu Tuan. Untuk minumnya.. mereka semua menyukai susu strawberry}
"Kalau–"
TBC
Kalau apa hayoo, maap ya kemaren gabisa update, sebagai gantinya hari ini aku triple update.
Kalau bisa.. love you all.
YOU ARE READING
Jake Transmigration S2✓
Fantasysebelumnya mending baca dulu yang S1. Tentang Jake yang harus kembali menyelesaikan misinya dengan sistem baru yang bernama Kyunie. Sebenarnya.. ia tidak diberikan misi, hanya membuat Heeseung, Sunghoon, dan Riki menjadi peduli kepadanya. Dan lagi...
